Selamat Tinggal Dariku yang Selalu Mengagumimu

Ini aku mencoba menjelaskan kepadamu mengapa aku memilih pergi, juga diam dan menahan diri untuk terus mengagumi dan mencintaimu dengan sepotong hatiku yang tersisa, yang selalu terisi dengan namamu. Aku mulai tidak mengerti mengapa aku bisa mengagumimu dari tempatku yang selalu ada di sekitarmu ini. Aku yang selalu memandangimu, yang selalu bahagia ketika melihat senyummu.

Ini aku yang selalu memikirkanmu.

Entah berapa lama aku menghabiskan waktu yang aku punya untuk merindukanmu dan berapa lama aku bersabar dan bersemangat menunggu hari dimana aku dapat melihat dirimu, mendengar tawamu serta dapat melihat matamu yang sesekali secara tidak sengaja menangkap mataku yang selalu memandangimu tanpa bosan.

Mungkin kamu dapat menyebutku sebagai seorang pengecut karena aku sekalipun tidak dapat mengatakan apapun ketika bertemu denganmu. Akupun tidak dapat mengatur detak jantungku yang berdebar kian keras hingga nafasku yang mulai tak beraturan. Aku tak dapat memahami diriku sendiri mengapa aku begitu kagum terhadapmu hingga aku mulai menutup hatiku untuk orang lain, bahkan menutup pikiranku untuk mulai mengagumi orang lain yang juga mengagumi diriku.

Terkadang aku bertanya-tanya dalam hati apakah kamu juga mengagumi diriku? Apakah kamu juga memikirkan aku? Apakah kamu juga dapat merasakan hal yang sama ketika menangkap mataku yang sedang memandangimu dari tempatku berdiri?

Aku sadar dan sangat paham bahwa aku tidaklah semenarik orang-orang yang mungkin juga mengagumimu dan kamupun memiliki perasaan yang sama terhadapnya. 

Kemudian waktu mulai menyadarkan aku bahwa selama ini aku mengagumi dan mulai mencintai dirimu sendirian..

1. Betapa aku sangat mengagumi dirimu dan berharap kamu tahu tentang perasaanku padamu

Advertisement

Selama ini mungkin aku terlalu takut atau bahkan terlalu khawatir akan dirimu. Aku selalu memikirkan hal terburuk terjadi padaku ketika aku mulai memberanikan diri untuk menyatakan ini kepadamu. Terkadang aku tidak dapat meyakinkan diriku sendiri bahwa aku telah menyayangimu. Dalam keheningan selalu aku berharap bahwa hati kita dapat bertemu dengan suatu kejadian hebat yang dapat membuat kita saling mengenal dan mengetahui karakter masing-masing. Aku yang memendam perasaan ini sendirian terlalu takut untuk mendapatkan penolakan darimu

Sepenuh hatiku selalu berharap untuk mendapatkan balasan darimu namun hanya kedua mataku yang berani mengutarakan segalanya melalui pandangan diriku kepadamu.

Aku mungkin bukan orang yang berani mengutarakan perasaanku secara langsung kepadamu. Seiring dengan hatiku yang mencoba melepaskanmu dari penjara pikiranku aku ingin kamu mengetahui bahwa di dalam hatiku selalu ada dirimu yang selalu tersenyum dan menyinari hatiku.

Advertisement

2. Betapa kedua mataku selalu menjagamu dan doa selalu ku utarakan untuk dapat melindungimu

Tahukah kamu ketika kamu menangkap kedua mataku sedang mengagumimu dari jauh secara diam-diam, kala itu pikiranku sedang menyimpan memori yang indah untuk dapat menerangi hariku yang gelap di kemudian hari. Tahukah kamu ketika kedua mata kita kita saling bertemu dalam setiap detiknya aku merasakan bahagia yang membuncah, bahkan aku mulai merangkai imajinasiku sendiri yang begitu bahagia ketika kedua mata kita saling bertabrakan di dalam rentang waktu tersebut.

Aku ini selalu mengingat dirimu, bahkan aku ingin sekali mengetahui bagaimana hari yang kamu jalani setiap hari? Kesulitan apa yang kamu temukan di dalam hari-harimu? Aku selalu ingin mengetahui bagaimana kehidupan yang kamu jalani? Apakah hari yang kamu jalani itu berat bagimu? Apakah kamu membutuhkan sandaran ketika kamu mengutarakan segala kesahmu? Hingga aku selalu mendoakanmu dan berharap bahwa aku sudah membantumu dalam melewati hari-harimu yang berat.

Dalam doaku aku bercerita betapa dirimu membutuhkan sandaran dan membutuhkan kebahagiaan ketika dirimu mulai mengutamakan kesibukan untuk dapat meraih apa yang kamu inginkan. Andai saja kamu tahu betapa aku selalu mendukungmu dalam setiap keinginanmu. Betapa doaku selalu melindungimu hingga aku yang selalu ingin mencoba untuk membantumu sebisaku dari tempatku sekarang yang selalu mengagumimu.

3. Ini aku yang selalu merindukanmu dan tidak mengharapkan balasan apapun darimu

Advertisement

Tahukah kamu berapa banyak waktu yang kuhabiskan untuk dapat mengagumi dirimu? Tahukah kamu aku tidak pernah sadar selama ini aku telah bersabar untuk setiap waktu yang kuhabiskan dengan merindukan dirimu? Apakah kamu mengetahui seberapa kagum diriku dan seberapa pedulinya diriku terhadapmu? Betapa aku melewati masa-masa sulit menahan rinduku yang tidak akan pernah terbalas olehmu?

Sebagian orang mengatakan bahwa aku ini bodoh, bodoh karena merindukanmu juga karena mengagumimu, bahkan peduli padamu. Ya, padamu yang tidak pernah sekalipun mengenaliku bahkan mengingat namaku. Mungkin aku hanya memiliki harapan yang kosong ketika mulai mengagumimu. Mungkin seharusnya aku sadar bahwa aku tidaklah semenarik mereka yang selalu menjadi perhatianmu, aku tidak termasuk ke daftar orang yang harus kamu ingat, aku tidak pernah mendiami hatimu, bahkan aku seharusnya sadar bahwa kali itu ketika aku mulai memberanian diri untuk dapat memulai suatu pembicaraan denganmu, aku hanyalah angin yang berhasil melewati dirimu.

Kini aku menyadari dari tempatku berdiri dan mengagumi dirimu, aku tidak pernah sekalipun hinggap di Ingatanmu dan aku tidak pernah menyesali hal itu. Dalam segala usaha yang telah aku lakukan untuk dapat bertemu denganmu di berbagai kesempatan, aku merasa sangat bersyukur dan tidak pernah menyesalinya.

4. Seandainya aku dapat mengetahui bagaimana perasaanmu terhadapku

Jika aku diberikan kesempatan untuk dapat meminta satu permohonan di hidupku yang mungkin akan menjadi satu-satunya permintaanku, aku ingin sekali mengetahui tentang perasaanmu kepadaku.

Betapa aku selalu bertanya-tanya mengapa kedua pasang mata kita kerap kali bertemu. Betapa aku bertanya-tanya apakah arti pandangan yang menangkap kedua mataku yang sedang memandangimu. Jikapun kamu memiliki perasaan yang sama denganku aku akan merasakan bahagia yang membuncah di dalam hatiku ketika mengetahuinya. Mengetahui betapa orang yang selalu aku kagumi ternyata mengagumi diriku juga. Betapa hatiku yang mulai menyayangi dirimu ternyata tidak bertepuk sebelah tangan mengetahui bahwa kamu juga mengagumi diriku. Namun jika semua itu ternyata tidak seperti yang aku bayangkan, aku tidak pernah menyesali itu. Setidaknya aku pernah mendapatkan suatu momen dimana aku dapat melihat ke dua pasang mata yang sangat bahagia dan berbinar memandang diriku yang sedang kaku karena terlalu kagum atau mungkin tidak dapat mengatasi debaran jantung yang kian keras berdetak.

5. Kini aku tersadar dan akan melepaskan segalanya termasuk setiap rindu yang selama ini ku pendam

Betapa waktu mengajarkan aku banyak hal, termasuk kesabaran. Waktu mulai mengingatkan aku dan juga menyadarkan aku bahwa aku juga pantas untuk mendapatkan kebahagiaan dari orang yang mengagumi diriku. Waktu mengajarkan aku untuk mulai bisa melepaskan dirimu yang memang tidak pernah meminta diriku untuk mengagumi dan juga menyayangi dirimu. Kemudian aku belajar sekuat hatiku untuk dapat melepaskan dirimu dan merelakan setiap kejadian yang telah kulewati. Aku juga belajar betapa hatiku sudah terlalu lama mengagumi dirimu sendiri dari tempatku berdiri sekarang dan seharusnya aku membuat keputusan apakah aku akan akan mengutarakannya padamu atau memendamnya.

Betapa aku melewati waktu-waktu yang sulit ketika masih mengagumi dirimu. Apakah kamu memiliki perasaan yang sama terhadap diriku? Perasaan yang kumaksudkan ini adalah perasaan sayang yang kurang lebih sama dengan apa yang selalu kurasakan dan selama ini aku pendam sendiri. Ataukah aku seharusnya dapat melepaskan dirimu yang memang tidak pernah meminta untuk dikagumi bahkan disayangi oleh diriku. Atau mungkin kamu memang tidak pernah mengetahui bahwa kedua mata ini selalu memandangi dirimu di setiap kesempatan ketika aku dapat bertemu dengan dirimu. Betapa hati ini selalu bersabar menunggu hari dimana kita dapat bertemu, hingga betapa aku selalu ingin menyapamu di setiap kesempatan kita dapat bertemu.

Kita harus memberikan waktu untuk hati kita menentukan pilihannya sendiri

Mungkin sekarang saatnya hatiku untuk beristirahat sejenak dan mulai memikirkan tentang kebahagiaanku sendiri.

Betapa bahagianya dicintai dan dikagumi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

pemimpi yang mencintai hidupnya, yang sudah merelakan cintanya

CLOSE