Semakin Merajalela Parkir Liar, Semua Tempat Kena Tarif Parkir

Semakin maraknya parkir liar membuat para pengendara jengkel atas sikap arogan yang diperlihatkan oleh mereka. Bahkan untuk tempat-tempat yang seharusnya tidak dikenakan parkir, mereka secara sepihak meminta tarif parkir dan yang paling membuat profesi ini semakin banyak dihujat karena mereka dengan seenaknya menentukan tarif parkir yang menguntungkan pribadi mereka sendiri. Mungkin bagi kita sebagai pengendara, nominal rupiah yang dikeluarkan tidaklah terlalu dipermasalahkan, namun tempat-tempat yang harusnya dinikmati oleh banyak orang dengan santai dan tenang akan menjadi masalah jika mereka-mereka ini mematok suatu area umum sebagai tempat yang dikenakan tarif parkir. Sudah banyak meme yang bermunculan di dunia maya sebagai sindiran halus tentang profesi yang satu ini

1. Tarif Parkir = Dua Ribu Pas, Seribu Kurang, Lima Ribu Kembali Dua Ribu

Uang parkir nya bang...

Uang parkir nya bang… via http://www.akbaryoga.com

Advertisement

Tarif parkir seperti ini sering ditetapkan oleh tukang parkir musiman atau juga bisa dinamakan tukang parkir kaget. Mengapa disebut tukang parkir kaget? Pertama, mereka hanya muncul pada tempat-tempat yang jarang dikunjungi dan hanya ada pada event tertentu layaknya pasar kaget. Kedua, dengan adanya tukang parkir ini para pengendara dibuat kaget karena diminta biaya parkir. Mereka akan meminta biaya parkir atas kendaraan kamu dengan tarif yang tidak biasanya dan tidak konsisten menentukan tarif. Juga pastinya uang parkir yang kamu bayarkan tidak akan disetorkan sebagai retribusi daerah. Pada momen-momen seperti ini mereka muncul dengan bermodalkan seragam berwarma oranye atau hijau (yang entah milik siapa), peluit (mungkin peluit milik wasit ) dan juga sebuah name tag (dibeli sendiri). Bermodalkan tiga barang tersebut, mereka akan memungut biaya parkir dari kamu tanpa ada pemberitahuan apapun sebelumnya.

2. Mencari Kesempatan Dalam Kesempitan

Sepi nih trotoar, bukalapak ah...

Sepi nih trotoar, bukalapak ah… via https://nasional.sindonews.com

Mungkin sebelum memutuskan untuk menjadi suatu area sebagai lahan parkir (bagi mereka), terlebih dahulu mereka melakukan observasi pada tempat yang mempunyai peluang dikunjungi oleh orang banyak, terutama para pengguna sepeda motor yang merupakan sasaran empuk bagi mereka. Jika hasil observasi tersebut terbukti ampuh maka secara aklamasi mereka mengenakan biaya parkir atas kendaraan yang berada di lokasi itu. Hasil dari observasi itu juga menghasilkan suatu formula sebagai berikut :

"LAHAN KOSONG + SEPEDA MOTOR = ….. RIBU RUPIAH"

Advertisement

3. Sejak Kapan Ada Biaya Parkir Di ATM Center?

Padahal Tarik Uang Ga Sampe 2 Menit

Padahal Tarik Uang Ga Sampe 2 Menit via http://www.uajy.ac.id

Mungkin bukan hanya saya saja yang kesal ketika ingin menarik uang di ATM ada tukang parkir berada di luar area ATM Center. Sampai sekarang tidak tahu siapa yang memberikan mandat kepada mereka untuk mengenakan biaya parkir kepada para nasabah yang ingin meggunakan fasilitas ATM, terutama mesin ATM yang berada terpisah dengan bank seperti ATM Center. Awalnya disaat ingin masuk ke ATM Center, mereka berdiri dipojokan seakan-akan sedang berakting menunggu angkot, namun setelah kamu keluar mereka sudah stand by berada di belakang sepeda motormu. Dengan adanya mereka, secara tidak langsung biaya administrasimu menjadi bertambah. Pertama, biaya administrasi secara debit dan kedua, biaya administrasi secara tunai. Mungkin mereka mengikuti prinsip toilet umum "Masuk Gratis, Keluar Bayar"

4. Menaruh Kardus di Atas Jok Motormu

Supaya Ga Panas Neng!!

Supaya Ga Panas Neng!! via https://blognyamitra.wordpress.com

Bagi para pengguna sepeda motor yang pernah mengalami hal ini di siang hari, trik dan skil ini yang dilakukan oleh abang tukang parkir patut diacungi jempol. Ketika para pengguna sepeda motor memarkirkan motornya dan masuk ke dalam tempat tujuan maka setelah itu mereka dengan cepat meletakkan kardus di atas jok sepeda motor. Tindakan abang tukang parkir harus diapreasiasi karena dengan kardusnya jok motormu terhindar dari panas matahari, namun dibalik itu sebenarnya kardus tersebut adalah karcis sebagai tanda kalau sepeda motormu sudah dikenakan biaya parkir jika pergi dari sana.

5. Lawan Terberat Adalah Emak-Emak

Adu Mulut Selalu Berakhir Dengan Kekalahan

Adu Mulut Selalu Berakhir Dengan Kekalahan via https://www.youtube.com

Mungkin sudah banyak bermunculan video yang viral adu mulut ibu-ibu dengan tukang parkir. Jika dilakukan survei tentang siapa pengendara yang paling ditakuti, pasti mereka akan menjawab dengan tegas dan lantang "Ibu-ibu". Ya pasti kita sudah tidak memungkiri hal ini. Sebagai raja di dapur, raja belanja, dan juga raja jalanan, emak-emak juga menjadi musuh bebuyutan para tukang parkir. Disaat para "kids zaman now" tidak mempermasalahkan adanya parkir liar, emak-emak muncul sebagai golongan penentang adanya mereka. Ketika omelan yang merdu keluar dari mulut emak-emak seakan-akan para tukang parkir liar tidak berdaya untuk menentang ucapan mereka. Apa mungkin menghargai mereka sebagai raja jalanan? Mereka pasti mencoba untuk menagih, namun kebanyakan berakhir dengan kegagalan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Selamatkan Cara Berpikir Dengan Menulis

CLOSE