Sering Nggak Disadari, Ternyata Media Sosial Bisa Jadi Penyebab Kamu Moody-an dan Galau

"Iya sih aku main medsos, tapi kayaknya nggak sering banget, deh. Masa bisa sampe moody-an gara-gara itu?"

Kenyataannya, kita lebih sering dan lebih lama menggunakan smartphone daripada yang kita duga, lho. Dan menurut penelitian terbaru, kebanyakan remaja menggunakan smartphone mereka rata-rata 5 jam perhari atau kira-kira sepertiga dari waktu bekerja sehari. Apa yang biasanya dibuka dalam smartphone? Media sosial ? Karena kita selalu merasa butuh terhubung dengan teman-teman yang lain di medsos, bukan?

Tapi.. Perlu diketahui saat melihat apa yang orang lain post di Media Sosial juga secara nggak sadar memberi efek yang tidak baik pada diri kita. Karena dapat membuat kita suka membandingkan diri dan merasa nggak lebih baik daripada orang lain, yang akhirnya kita jadi moody-an dan galau sendiri. Bahkan seorang yang depresi bisa merasa bahwa teman-temannya suka bersenang-senang tanpa dirinya, yang hal ini bisa menambah depresinya.

Nah, biasanya ada 5 hal ini yang suka dipost di media sosial, yang nggak selalu kita sukai:

1. Pertemanan semu

pertemanan semu di media sosial

pertemanan semu di media sosial via https://www.cnbc.com

Advertisement

Tak dapat dipungkiri, media sosial tempat kita bertemu dengan berbagai macam orang yang bisa saja berbeda dengan kehidupan aslinya. Atau bisa jadi mereka menjalin pertemanan yang semu, alias tidak saling mengetahui dan hanya saling share dan like saja. Dan berapa banyak orang yang mem-posting hal-hal senang tapi kenyataan hidupnya tidak sebaik posting-annya? Ini sih, miris banget, ya.

Karena itu, kita tetap mesti berhati-hati dalam berteman di media sosial. Karena kita sejatinya tidak tahu seperti apa mereka sebenarnya di kehidupan asli, apa motif mereka untuk berteman dengan kita, dan dengan berhati-hati, insyaAllah kita dapat meminimalisir pertemanan yang salah.

Maka sebaiknya pilihlah teman-teman yang memberi manfaat dari postingannya, misal dia suka memotivasi, tulisannya bagus, dan apalagi berisi nasihat-nasihat agama yang kita butuhkan :)

Advertisement

2. Kelakuan sensasional

kelakuan teman yang sensasional di medsos

kelakuan teman yang sensasional di medsos via https://www.stern.de

Kenapa kelakukan aneh bin ajaib di media sosial bisa dengan cepat membuat pelakunya menjadi tenar? Karena kita yang men-share-nya. Biasanya, saat melihat yang aneh gitu langsung deh, latah men-share.. meski nggak bermaksud membuat tenar si pelaku dan justru nggak suka dengan kelakukannya, tapi dengan men-share otomatis membuat dampak yang sebaliknya, lho.


"Eh, ini liat deh, dia aneh ya, masa begitu."


Nah, semakin banyak yang men-share, otomatis semakin tenarlah si pelaku ya, nggak? Karena itu sebaiknya kita menasihatinya secara langsung atau bisa lewat pesan pribadi, bahwa apa yang dia lakukan nggak baik dan sebagainya. Dengan itu, cara kita telah benar untuk menghentikan sensasinya agar tak menjadi konsumsi publik yang nggak baik.

Advertisement

3. Pamer semua yang terbaru

memamerkan pakaian terbaru

memamerkan pakaian terbaru via https://www.shape.com

Siapa sih, yang mau dibilang ketinggalan jaman? Karena itu kita berlomba-lomba menunjukkan eksistensi diri dengan memamerkan apapun yang terbaru, mulai dari pakaian, sepatu, tas, dan lain-lain. Tujuannya hanya satu, semakin banyak like maka semakin valid-lah ketenaran kita di medsos, benar? Iya, sekaligus miris.

Berapa banyak orang yang sebenarnya ingin memiliki barang terbaru-termahal-ter-branded seperti yang kita punya, tapi mereka nggak bisa memilikinya dan jadi iri, galau, bahkan stress melihat postingan kita yang isinya memamerkan itu semua?

Hmm, memang kasihan juga, tapi itu artinya bisa jadi 'pameran posting-an' kita memberi dampak buruk pada orang lain, bukan? Karena itu sebaiknya perbanyak-lah posting sesuatu yang lebih bermanfaat, memotivasi dan mengajarkan hal yang baik, ya.

4. Pameran harta

memamerkan harta di medsos

memamerkan harta di medsos via http://www.gdnonline.com

Sudah bukan asing lagi banyak anak-anak kaya raya yang memamerkan hal seperti ini di medsos, hehe. Senang sih melihatnya karena itu keren, tentu saja. Tapi perlu diperhatikan juga, jika isi posting-annya tentang harta dia semua dan nggak memberi manfaat apa-apa untuk kita, selain cuci mata, ya untuk apa?

Bukankah orang yang paling baik adalah yang banyak memberi manfaat bagi orang lain? Jadi, usahakan memanfaatkan sosial media untuk menyebarkan manfaat bagi orang lain, insyaAllah kita juga yang akan mendapat balasan yang baik, ya :)

5. Liburan

liburan orang lain kelihatannya lebih seru

liburan orang lain kelihatannya lebih seru via https://csmt13.wordpress.com

Disaat kita lagi mumet, bete, dan galau gitu karena kerjaan atau tugas yang menumpuk, eeh.. teman-teman kita di media sosial asik memamerkan liburannya di tempat impian. Asik banget kan kelihatannya, seolah di dunia ini hanya kita yang melihat liburan mereka di tempat tergelap di kamar ditemani rasa kesepian ~uuhh..

Karena itu, ya boleh saja memposting tentang liburan, tapi sertakan caption yang memberi pengetahuan dan manfaat dari liburan mu agar orang lain juga merasakan manfaatnya. Jangan hanya gambar nggak jelas yang cuma pamer tanpa manfaat, ya.

Nah.. terus jika postingan orang lain di media sosial dapat mempengaruhi mood kita, gimana dong, cara agar kita gak mudah terpengaruh gitu? Memang sulit untuk langsung berhenti dari sana, tapi kita bisa mencoba mengurangi frekuensi dengan media sosial. Misal yang biasanya main medsos 5 jam, dikurangi jadi 3 jam, dikurangi lagi dan seterusnya..

Apalagi di bulan Ramadhan yang sebentar lagi datang sebaiknya kita nggak membukanya jika nggak penting-penting banget ya, dan lebih memanfaatkan banyak waktu kita untuk ibadah lainnya. InsyaAllah ini lebih bermanfaat dan membuat hati kita tenang dan senang :)

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE