Situ Jomblo? Jangan Minder! Hal ini Membuatmu Lebih Baik dari Mereka yang Pacaran

Sesosok jomblo, sepertinya, lebih menarik untuk ditimpuki daripada orang gila. Juga lebih menakutkan daripada kuntilanak pakai kostum polisi, lalu merazia tanpa surat tugas.

Ya, memang. Seorang jomblo sering dipandang sebelah mata hanya karena –dianggap- kekurangan stok kasih sayang. Tapi benarkah demikian?

Saya kira … bisa benar, bisa juga salah.

Benar jika jomblo dianggap sebagai penyakit yang menjalar. Efek paling besar yang bisa ditimbulkan adalah … mati rasa. Puisi mereka biasanya seperti ini,

Dalam lembaran hari yang manakah engkau ‘kan berhenti bersembunyi? Aku takut terbiasa sendiri, lalu lelah mencari.

Tetapi akan menjadi salah bila jomblo dianggap sebagai profesi yang mempunyai profit tinggi. Orang-orang seperti ini biasanya tidak akan lagi tersinggung dengan sindiran-sindiran tentang ke- t i d a k  l a k u-annya. Malah dia akan balik bangga …

… seperti Patrick Star yang berteriak, “Aku Bodoh dan Aku Bangga!”; mereka juga akan mengatakan, “Aku Jomblo dan Aku Bangga!” Lalu mereka hapus tulisan J-O-M-B-L-O yang ada di atas kepalanya, mirip game The Sims, dengan tulisan yang lain: S-O-L-O-K-A-R-I-E-R.

Apa yang membuat seorang jomblo lebih baik daripada orang yang pacaran? Ini dia …

1. Lebih Banyak Waktu

Lebih Banyak Waktu via http://satriabajahitam.com

Seorang jomblo akan terbebas dari rengekan pasangannya, yang seringkali, terlalu manja. Minta di antarkan ke suatu tempat, katanya. Padahal maksud asli mereka ingin ditemani sampai kegiatannya benar-benar selesai. Sepakat atau setuju?

Tabiat perempuan memang seperti itu. Bila punya keinginan, cara mengutarakan mereka akan berbelit-belit. Sehingga bukan rahasia umum lagi kalau wanita itu sulit dimengerti dan selalu menuntut kepekaan. Dengan waktu luang yang lebih banyak, seharusnya seorang jomblo bisa lebih membagikan waktunya itu pada seseorang yang jelas-jelas menjadi kunci Surga-Nerakanya; Ibu.

Sudah seberbakti apa kamu pada orang tua? Yang pacaran, jujur … mana yang lebih banyak mengisi hati dan pikiran kalian? Pacar atau ibu? Berapa lama response time kalian ketika ibu menyuruh membeli gas ke warung? Bandingkan dengan ketika pacar meminta ditemani ke mall.

Dengan waktu yang lebih longgar, seharusnya seorang jomblo bisa dengan fokus mengerjakan hal-hal bermanfaat; fokus mengejar mimpi-mimpinya. Kalau sudah tercapai apa yang menjadi tujuan, siapa yang akan bangga? Silakan jawab.

2. Lebih Bebas

Bebas. Tidak terikat dengan siapapun. Seorang jomblo tidak akan pusing mendadak karena pacar ngambek tiba-tiba hanya karena bbm telat direply sepersekian detik saja. Ini tidak perlu ditutup-tutupi. Semua orang yang pacaran itu lebay pake banget. Masalah sepele dibesar-besarkan, seakan-akan bisa menyebabkan Perang Dunia III.

Tidak bertanya kabar satu hari saja dianggap sudah tidak sayang. Kerja kelompok dengan rekan kuliah dianggap melakukan perselingkuhan terselubung dan terencana. KUHP (Kitab Undang-undang Hukum Pacaran) pasal nomor sekian, sekian, sekian, dikenakan. Lalu dihukum dengan reply pesan seadanya.

Oh.

Iya.

🙂

Pft. Kasian, deh.

Hal-hal seperti ini akan terus dirasakan orang yang berpacaran. Berbeda dengan seorang jomblo yang bisa dengan pede bernyanyi, "Begini nasib jadi bujangan, ke mana-mana, asalkan suka, tiada orang yang melarang~" Pikiran yang tidak tertahan oleh sekat-sekat tipis tapi besar itu membuat para jomblo bisa dengan jernih menelurkan gagasan-gagasan yang ciamik!

Cobalah, setelah menerima dengan senang hati bahwa kamu jomblo, yang itu berarti jiwamu sudah lebih besar … berpikir besar. Banyak permasalahan yang butuh pemikiran-pemikiran berbeda. Maka jadilah berbeda terlebih dahulu. Sebab akhir dari kehidupan bukan menikahi pacar, tapi menikahi kematian dengan mahar yang paling terbaik. Kebermanfaatan dan do'a dari orang-orang yang kamu bantu dengan gagasan-gagasanmu.

3. Lebih Kaya

Lebih Kaya via http://www.mix1005.fm

Seorang jomblo bisa mapan lebih muda bila saja mereka sadar aset paling berharga yang mereka miliki. Waktu luang dan kesehatan. Sudah disebutkan di atas tadi, kalau seorang jomblo itu punya lebih banyak waktu untuk memikirkan masa depannya. Maka seharunys seorang jomblo itu bisa lebih kaya …

… minimalnya belajar membuka usaha.

Bila disebut 'tidak laku' saja sudah kebal, seharunya seorang jomblo sudah tidak gengsi lagi mendorong gerobak; berjualan di pinggir jalan. Branding diri pribadi sebagai orang yang 'siap' dalam segala maknanya. Atau kalau mau lebih sedikit modern, mereka memanfaatkan pikirannya yang bebas untuk menelurkan gagasan-gagasan baru yang meringankan beban orang lain.

Caranya? Membuat startup bisnis, atau bahkan online marketing. Yang jelas, aset yang mereka miliki sangat mungkin bisa membuat mereka lebih kaya dari mereka yang berpacaran.

4. Lebih Berprestasi

Lebih Berprestasi via http://satriabajahitam.com

Jomblo dan prestasi itu erat dan berkelindan satu sama lain. Tapi itu hanya berlaku untuk orang-orang yang berpikir jernih …

… bahwa jomblo bukan sebuah kutukan yang akan menghancurkan segalanya.

Come on, wake up! Daripada menggarap pacar, lebih baik menggarap tugas sekolah atau kuliah. Fokus mempelajari bidang yang sedang digeluti akan membuat semua orang berprestasi. Iya. Dan yang memiliki kemampuan 'bukan fokus biasa' hanya orang-orang jomblo. Orang jomblo yang tercerahkan bahwa status mereka adalah sebuah profesi yang menguntungkan.

5. Lebih Terjaga

Perempuan Terjaga via http://www.pksabadijaya.org

Nah, ini poin pentingnya. Seorang jomblo yang baik akan terjaga dari segala bentuk polusi. Baik itu polusi pikiran maupun fisik. Karena zina itu ada banyak macamnya; tidak hanya 'main kuda-kudaan'. Tetapi membayangkan, mendengarkan, melihat, bahkan berkeinginan dan angan-angan bisa tergolong sebagai zina.

Ibaratnya … memperkosa moral. Seorang jomblo yang baik harus paham bahwa, sendiri bukanlah sebuah dosa; melainkan kesempatan besar yang diberikan Tuhan untuk lebih dekat, lebih mesra dengan Sang Pemilik Masa Depan.

Dengan sebuah keyakinan yang pasti, bahwasanya setiap makhluk diciptakan berpasangan, seorang jomblo tidakboleh terlalu menghiraukan hubungan percintaan, apalagi jodoh. Sebab hal itu sudah pasti datangnya seperti halnya kematian. Hanyasanya memang, tidak setiap manusia mendapatkan jodohnya di dunia. Tapi seseorang yang menjaga dirinya, akan mendapatkan hal sepadan.

Kamu harus percaya itu. Hal-hal yang sudah ditakdirkan pasti namun diragukan kedatangannya akan membuat hati buta. Seseorang pernah berkata …

Salah satu tanda butanya mata hati adalah mengejar dengan semangat apa yang sudah ditakdirkan untukmu, tetapi lesu mengerjakan apa yang diminta darimu.

Jadi bagaimana?

Jangan pernah sekali-kali merasa minder menjadi seorang jomblo. Itulah sebaik-baik kesempatan memperbaiki diri dan mempersiapkan untuk sesuatu yang terbaik; hadiah terindah dari Tuhan. Bila menjomblo diibaratkan puasa kasih sayang pacar, maka akan ada dua kebahagiaan yang kita dapatkan.

1. Kenikmatan berbuka (menikah setelah sekian lama menjaga; berpuasa)

2. Bertemu Tuhan dengan kondisi pribadi yang lebih baik.

Mari katakan, "Aku Jomblo dan Aku Bangga."

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pencari 'sebab ...', penikmat 'sungguh ...', pelupa yang menyukai sejarah. Kayaknya mahasiswa.

3 Comments

  1. Adhe Oktaviani berkata:

    nice artikel nya 🙂