Curhatan Seorang Perempuan yang Sedang Berjuang Tanpa Skincare. Ternyata yang Instan Memang Nggak Selalu Baik~

perempuan berjuang tanpa skincare

Hai skincare. Terima kasih dulu telah sempat membuatku merasa cantik dengan kulit bersih dan cerah. Terima kasih atas kehebatanmu membuatku tampil percaya diri waktu itu. Namun, maaf sekarang aku harus tegas untuk hidup tanpamu karena ternyata kamu tak sebaik yang kukira.

1. Aku sempat percaya karena dulu janji-janjimu terasa nyata

Photo de Shiny Diamond provenant de Pexels

Photo de Shiny Diamond provenant de Pexels via https://www.pexels.com

Tidak seperti produk drugstore yang konon katanya bisa “putih dalam seminggu” tapi nyatanya tetap kusam meski setia bertahun-tahun. Kamu (skincare) si krim dokter berbeda. Ya, mengoleskan kamu dan beberapa rekanmu ke mukaku mulai dari facial foam, toner, krim pagi dan krim malam mampu memberiku kepercayaan bahwa kamu bukan hanya janji. Tapi bukti. Kulitku cantik bak bidadari.

2. Namun, aku mulai ragu. Beberapa hari saja tak mengoleskanmu ke muka, kulit jadi berubah

Photo de Karolina Grabowska provenant de Pexels

Photo de Karolina Grabowska provenant de Pexels via https://www.pexels.com

Aku memang termasuk wanita yang rajin dan setia dalam memakaimu dan rekan-reka mu itu. Mungkin hampir dua tahunan aku berhenti di kamu. Hingga suatu hari, saat krim malam habis dan tidak memakainya berhari-hari karena duit menipis hehehe (maklum seorang pejuang sesuap nasi).

Aku mulai takut dan ragu. Kulitku mulai menampakkan kondisi mirip biduran (merah dan bintik-bintik) bahkan jerawatan. Dan akan kembali hilang ketika aku mengoleskanmu lagi ke mukaku.

3. Hingga suatu hari aku membaca berbagai artikel dan nekat mencoba melepasmu

Photo de Valeriia Miller provenant de Pexels

Photo de Valeriia Miller provenant de Pexels via https://www.pexels.com

Akhirnya suatu hari mulailah aku mencoba mencari kebenaran tentangmu. Sedikit tersentak dan kaget karena banyak yang bilang bahwa kamu semengerikan itu untuk jangka panjang. Mulai dari ketergantungan, muka rusak hingga resiko kanker. Hiii ngeri !

Berdasarkan dari sejumlah artikel yang aku baca, agar tidak mengalami breakout parah maka melepasmu harus satu persatu mulai dari produk yang paling ringan yakni facial foam hingga produk paling magic yakni krim malam.

Namun, karena sudah sangat males maka aku sedikit ekstrim. Tepat di awal Januari 2018 lalu, menyingkirkan kamu dari kulit wajahku adalah keputusanku. Bye-bye skincare!

4. Kemudian, bertebaranlah jerawat di mana-mana

Seperti yang sudah diinformasikan oleh sejumlah artikel tentang kondisi breakout yang akan dialami saat berhenti memakai skincare, aku pun jadi korbanmu. Kulit mukaku sangat kasar dan seperti biduran. Jerawat pun mulai bermunculan.

Bahkan bisa dibilang, sehari keluar dua jerawat di keningku hingga kondisinya saling menumpuk banyak sekali. Jerawatnya pun bernanah. Sampai-sampai mengelus muka saja jadi pekerjaan paling menyebalkan. Sedih 🙁

5. Aloevera dan sabun bayi pun menggantikanmu

Photo de Daria Shevtsova provenant de Pexels

Photo de Daria Shevtsova provenant de Pexels via https://www.pexels.com

Lepas dari kamu (skincare) si krim dokter, aku mulai melirik lidah buaya/aloevera yang katanya memiliki efek meredamkan kulit yang radang saat breakout. Akhirnya setiap pagi ku haluskan aloevera dan kuoles lendirnya ke muka lalu kudiamkan selama 5-10 menit.

Faktanya tepat ! Hanya dalam waktu tiga hari, bintik biduran dan kulit kasar karenamu pun mereda. Jerawatpun tampak agak lebih cepat mengempes meskipun besoknya tetap muncul jerawat lain. Masih tak mau berurusan dengan produk berbahan kimia sepertimu, aku memilih mencuci muka dengan sabun bayi dua kali sehari.

Bedak bayi pun jadi pilihan sehari-hari. Tak lupa, memperbanyak makan buah dan minum air putih, berharap efekmu cepat hilang dari muka ini.

6. Melepasmu membuatku tersadar bahwa sesungguhnya yang instan memang tidak baik

Photo by Clarissa Watson on Unsplash

Photo by Clarissa Watson on Unsplash via https://unsplash.com

Ya, aku sadar dan menanamkan dalam otak bahwa yang instan itu memang tidak baik. Bahwa karena proses adalah segalanya maka aku berjuang dan bersabar dengan flek-flek hitam bekas jerawat serta muka kusam ini.

7. Karena aku yakin bahwa untuk dicintai dan dikagumi tak perlu jadi bidadari. ukup dengan senyum dan hati yang tulus murni

cantik itu dari hati

cantik itu dari hati via https://image.shutterstock.com

Meski dengan kondisi masih breakout dan beberapa orang mengomentari, tapi mereka tetap sayang. Maka dari itu, aku percaya bahwa cantik itu perlu. Tapi, alasan orang kagum adalah bukan dari sekedar cantik. Tapi, karena hati, sikap, dan senyuman yang tulus.

Maka, dengan ini saya ucapkan kembali rasa terimakasihku kepadamu skincare dan maafkan jika dalam surat ini membuatmu tersinggung. Aku hanya sekedar menyampaikan curhatan barangkali ada yang sama-sama mengalami. Sekian dan Wassalam. 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

A perfect dreamer

Editor

une femme libre