Surat Terbuka untukmu yang Sedang Kukagumi. Salahkah Aku Menyimpan Rasa Ini?

Surat terbuka untukmu yang kukagumi

Hai kamu…

Aku bingung bagaimana memulai kalimat-kalimat yang seharusnya membentuk tulisan ini, mungkin kata itu yang paling tepat saat ini. Aku bingung perasaan apa yang muncul saat ini, padahal interaksi kita saja jarang terjadi di dunia nyata.  Satu hal yang aku tahu, kamu bukanlah tipe lawan jenis idamanku.

Tapi mengapa timbul rasa kagum yang aku artikan sebagai rasa suka? Salahkah? Aku tidak tahu.

Advertisement

1. Perhatian kecil yang tidak sengaja menimbulkan sebuah rasa

perempuan pengagum

perempuan pengagum via https://pixabay.com

Satu interaksi yang paling aku ingat dan membekas hangat dalam hati adalah ketika kamu memimpin kegiatan grup besutanmu ini, dimana kini aku bergabung di dalamnya. Saat itu, aku melakukan kesalahan yang sangat samar dan hampir tidak terlihat, namun kamu mengetahuinya dan membantuku untuk segera memperbaiki itu.

Sejak saat itu muncul rasa hangat dalam hati ini atasmu. Mudah sekali untuk membuatku untuk menaruh kekaguman kepadamu bukan?

Advertisement

2. Naluri mata-mataku

Hari berganti, sejak saat itu, aku terus mencari tahu tentangmu, dari temanku, temanmu dan teman kita. Semua mengatakan hal yang tidak baik atasmu. Tapi hati kecilku tidak mengatakan begitu.

Aku melancarkan kemampuan agen FBI-ku untuk mencari tahu tentangmu melalui semua media sosialmu.

Aku pantau semuanya dari media sosialmu yang satu hingga media sosial lainnya dan tidak terasa pantauanku menjangkau 4 sampai 5 tahun yang lalu.

Advertisement

3. Apakah kamu seorang extrovert atau introvert?

Penilaian Sesaat

Penilaian Sesaat via https://pixabay.com

Aku bisa menyimpulkan dengan kesimpulan sesaat bahwa kamu orang yang berpikiran terbuka, ceria, jenius dan mudah bergaul. Namun pertanyaanku terkait hal “yang tidak baik atasmu”, yang mana menjadi dasar aku memantau semua media sosialmu belum dapat terjawab, tapi aku berharap itu semua tidak benar.

Satu hal yang kamu harus tahu dan ingat, atas hal itu kekagumanku semakin bertambah haha! Entahlah, tapi aku cukup malu untuk mengatakannya.

4. Janji

Baiklah, aku akui sampai detik ini aku belum bisa mengenalmu lebih dalam. Tapi aku berjanji, sampai saatnya aku tahu segalanya tentang mu, percayalah aku akan tetap menjaga pikiranku untuk berpikir positif tentangmu.

Kamu orang baik yang kutahu, dan tetaplah begitu. Maaf kalau timbul rasa kagum ini atasmu. Aku berharap kita bisa saling mengenal lebih dalam satu sama lain kedepannya, meskipun sudah jelas tidak ada harapan atas kita di masa depan karena tempat yang menaungi kita.

Tapi yang harus kamu tahu, aku hanya ingin menjadi teman terbaikmu.

5. Terima kasih untukmu, pengisi hatiku

Terima kasih

Terima kasih via https://pixabay.com

Terima kasih, untuk kamu yang saat ini mengisi relung hatiku. Jika berkenan bacalah tulisan ini. Tak perlu terburu-buru, sebab aku hanya ingin menuliskan perasaanku. Tanpa berharap lebih akan balasannya~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE