Tak Mengapa, Biar Aku Disini Bersama Cinta, Kau Bebas

Sudah aku duga sejak permulaan. Pertemuan sederhana ini tak kan berakhir dengan sederhana. Meski ada kisah indah di dalamnya, namun terlalu rumit untuk diakhiri.

Biar aku ceritakan sejak permulaan. Kita bertemu secara tidak sengaja di tempat yang tak bersahaja. Aku adalah orang yang suka mengunjungi setiap jengkal negeri ini. Biasanya sendiri dan sudah terbiasa. Beberapa kota memberikan kenangan, ku kira biasa. Ada yang karena tempat wisatanya indah, atau bangunan-bangunan penyesak kota nan megah, atau kuliner yang bikin bengah.

1. Pertemuan: Aku dan Orang Asing

Film

Film “Hello Stranger” via https://www.google.com

Advertisement

Malang adalah salah satu yang terbaik. Suguhan alam, makanan, dan keramahan, perpaduan yang pas. Sehingga berkali-kali memanggilku untuk kembali menapakkan kaki dan menembus dinginnya pelukan kabut batu.

Bertemu dengan orang asing bukanlah hal yang baru bagiku, ribuan telah ku temui sepanjang perjalanan. Asing dan berlalu tetap menjadi asing, tapi kau tidak.

Kau asing, kau lusuh, kau urakan. Muncul di tengah kepulan asap rokok yang setiap hari kau hembuskan. Kau bilang itu penenang. Ocehan ringan yang berlalu begitu saja bersama angin karena tidak pernah aku hiraukan. Hingga waktu mengubah segalanya. Dalam 7 jam perjumpaan itu, masa mengubah resah menjelma desah tawa. Ya, kau adalah perwujudan apa yang sebenarnya aku inginkan, kau punya segalanya.

Advertisement

2. Aku Suka, tapi Aku Tidak Mau Terlalu Jauh

Persimpangan

Persimpangan via https://www.google.com

Hingga keesokan harinya, nomor tak bertuan tiba-tiba mengetuk ponselku, dan terus terang juga hatiku, itu kamu. Pesan basa basi dan berujung pada kode-kode bertebaran di udara. Kamu harus tahu, aku menangkapnya, tapi tak pernah mengganggamnya meski hatiku ingin, tapi logika menolak. Saat itu, ada hati yang lain yang sedang aku jaga, dia di kota ini. Sejak saat itu, tidak ada pesan darimu lagi. Jujur, aku merindukannya dan menginginkannya, tapi sekali lagi, logika, kau menang. Dan aku dan hatiku kalah. Kenapa kalian selalu bertengkar?

3. 1 Tahun Kehampaan: Mungkin Kau Berpikir Aku Benar-benar Terusaik oleh Pesan-pesanmu Itu Hingga Kau pun Menghilang

catatanfaa.blogspot.com

catatanfaa.blogspot.com via https://www.google.com

Sejak pesan terakhir yang menyiratkan memintaku untuk menemanimu menikmati sejuknya kota itu tak ku balas, tak satu pun pesan yang aku terima lagi. Aku masih baik-baik saja. Mungkin karena aku menghindari sedari awal. Jadi cukup mudah bagiku.

Hari-hari berlalu tanpa pesan darimu. Bukan hanya sehari itu, tetapi 365 hari, mungkin lebih. Aku tahu, rindu-rindu sudah mulai bermekaran. Tapi aku kubur dalam-dalam dan aku pilih mundur.

Advertisement

4. Tahun Baru 2019: Kau Datang Lagi dan Aku Sedang Sendiri

Film

Film “Hello Stranger” via https://www.google.com

Satu pesan dari nomor tak bertuan masuk. Tak jelas isinya. Tak juga memberitahuku siapa sang empuunya pesan. Aku abaikan. Tapi akhirnya aku balas juga. Ku kira itu dia, yang ku temui tepat setahun lalu. Dan benar saja, foto yang tercantum menjawab segala tanya.

Kau berkabar bahwa kau akan berkunjung ke kota ku dan kita akan bertemu. Aku tercengang, tapi sungguh aku senang.

Merencanakan pertemuan dan berhasil mewujudkannya. Berjalan berdua diiringi derai tawa dan senyum sapa di pulau surga. Aku membawamu melihat keindahan kotaku dari tempat yang tak banyak orang tahu. Kau tahun film AADC 2 saat Rangga membawa Cinta ke Gereja yang menyerupai burung, mungkin itu dapat menjelaskan yang kami lakukan.

Kemudian langkah, angin, dan tentu saja motor membawa kami menuju pantai. 6 jam cukup, tapi terlalu singkat bagiku yang ingin membayar lunas hutangku setahun sebelumnya. Maaf, ku kira belum lunas.

5. Kehangatan Kembali Membeku

Hubungan Jarak Jauh

Hubungan Jarak Jauh via https://www.google.com

Pertemuan yang kedua hanya 6 jam. Haha, kau boleh tertawa. Kau kembali pada rutinitasmu, begitupun aku yang melanjutkan perjalanan menuju kota yang belum pernah aku kunjungi. Tapi, aku yang terbiasa sendiri kini jadi berbeda. Kau hadir hampir setiap saat meski kita berjauhan. Bahkan tak terasa jauh sama sekali, teknologi meringkas semua lautan yang memisahkan kita. Kita bertukar kabar hampir setiap hari. Kau sudah menjadi kebiasaan.

Tapi itu hanya beberapa hari. Kau kembali hilang ditelan waktu. Sunyi menyelinap bersama hujan. Dan yang tersisa hanya aku bersama harapan. Aku membaca pesan-pesan kita yang kini hanya menyisakan luka. Aku beberapa kali mencoba muncul di linimasa, berharap kau menemukan dan mengingatku. Tapi, tak satupun yang kau lihat.

Waktu membuatku terbiasa akan hadirmu dengan begitu mudah, tapi melupakanmu tak sesederhana menelan ludah.

Apa kabar? Semoga kau sehat. Namamu tidak pernah berhenti aku sebut di setiap doa ku di penghujung malam dengan harap akan kau temukan pesannya esok pagi menyelusup di celah jendela bersama sinar mentari.

Aku terlalu takut untuk berucap didepan tentang debaran yang bergemurh dalam dada. Maka, jika lisanku kelu, kuharap tulisan ini dapat mengetuk hatimu. Aku tahu, rasaku #BertepukSebelahTangan. Tapi tak mengapa, terima kasih tetap aku ucapkan padamu karena pernah menjadi alasan aku tersenyum dan tertawa saat aku membalas pesan-pesanmu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE