Tak Usah Risau Beda Usia, Karena 20 Tahun Lagi, Orang yang Sudah Mati Bisa Hidup kembali

Tulisan ini terinspirasi dari mantan pacar saya yang sekarang berprofesi jadi tenaga medis, berbanding terbalik dengan saya yang akhirnya memilih menjadi orang teknis. Tanpa jampi-jampi atau mantra sihir, seorang dokter bisa mengembalikan nyawa pasien yang sudah dinyatakan meninggal. Teknik ini disebut dengan teknik resusitasi. Bahkan salah seorang ahli mengatakan, pasien yang sudah tak bernyawa mungkin bisa dihidupkan lagi keesokannya.

Tak banyak dokter yang memiliki spesialisasi dalam hal resusitasi. Salah satunya adalah dr.Sam Parnia yang telah menulis buku berjudul ‘Erasing Death’. Dalam bukunya itu, dia menjelaskan bahwa teknik resusitasi akan mencapai puncaknya dalam 20 tahun ke depan.

Jadi, nggak perlu lari lagi kalau ditaksir dia yang lebih berumur kan? Tidak bisa dipungkiri saat ini cukup banyak pasangan yang menjalani hubungan asmara dengan perbedaan usia cukup jauh. Perbedaan usia dalam sebuah hubungan tidak bisa dibilang mudah untuk diatasi. Apakah kamu juga mengalaminya?

 

1. Jangan terpaku pada usia

Nggak masalah kan ? via http://pusatcinta.com

Usia hanyalah sebuah angka, kedewasaan seseorang tidak bisa diukur dari umurnya. Mungkin saja kamu berumur 21 sedangkan kekasih 30, tetapi itu tidak akan menjadi kendala yang berarti bila ada saling pengertian satu sama lain. Semua tergantung pada kepribadian kamu dan pasangan, bukan karena usia.

Resusitasi adalah tindakan untuk menghidupkan kembali atau memulihkan kembali kesadaran seseorang yang tampaknya mati sebagai akibat berhentinya fungsi jantung dan paru, yang berorientasi pada otak (Tjokronegoro, 1998).

"Dengan pengobatan saat ini, kita bisa membuat orang hidup kembali dalam waktu 1 atau mungkin 2 jam, kadang-kadang bahkan lebih lama setelah jantungnya berhenti berdetak dan mati akibat gagalnya peredaran darah. Di masa depan, kita mungkin akan lebih baik lagi dalam membalikkan kematian," katanya seperti dilansir Fox News, Kamis (1/8/2013).

2. Sadar akan perbedaan usia

Beda usia via http://traxonsky.com

Tantangan berikutnya bagi kamu yang memiliki kekasih dengan perbedaan umur 10-15 tahun adalah perbedaan generasi. Sekali lagi ini semua tergantung kepada kepribadian kalian berdua. Mungkin akan lebih mudah apabila pasangan mau mengenal dan mempelajari apa yang ada di generasi kamu, lebih sabarlah dalam mengajarkan kepadanya. Begitupun sebaliknya, kamu harus mau mengenal dan mempelajari budaya, nilai atau aturan yang ada di generasinya. Cukup rumit namun sepadan.

Ngomong-ngomong resusitasi, bahkan dr. Sam menyebutkan, mungkin dalam 20 tahun mendatang, ilmu kedokteran dapat mengembalikan orang yang sudah 12 jam atau bahkan 24 jam setelah dinyatakan meninggal. Saat ini, rata-rata pasien serangan jantung yang berhasil diresusitasi di AS adalah 18 persen, sedangkan di Inggris 16 persen.

Namun di tangan dr. Parnia yang berpraktik di New York, kemungkinan pasien yang berhasil diresusitasi olehnya sekitar 33 – 38 persen. Walau tidak seluruhnya, kebanyakan pasien yang berhasil diselamatkan tersebut tidak mengalami kerusakan saraf sama sekali.

"Anda bisa menyebut itu 'kebangkitan' jika Anda mau. Tapi aku masih menyebutnya ilmu pengetahuan resusitasi," katanya.

Lebih lanjut lagi, dr. Parnia mengatakan bahwa kebanyakan dokter keliru memahami bahwa otak akan menderita kerusakan besar karena kekurangan oksigen dalam waktu 3 – 5 menit setelah jantung berhenti berdenyut. Sedangkan penelitian menemukan bahwa sel-sel otak dapat hidup selama berjam-jam setelah kematian.

"Pesan saya, kematian yang biasanya kita lihat hari ini adalah kematian yang dapat dibalik," katanya.

3. Cari lebih banyak persamaan dan alasan kamu memilih dia

Perbedaan umur yang jauh tidak berarti membuat semuanya berbeda. Kamu memilih dia menjadi kekasih karena ada kecocokan. Walaupun persamaan itu tidak banyak, tapi berusahalah mencari apa saja yang kamu dan si dia suka, atau prinsip serta pandangan yang sama tentang sesuatu hal. Namun jangan juga terlalu fokus mencari persamaan karena hanya akan membuat stres. Adanya perbedaan juga bisa membuat jalinan asmara kalian lebih berwarna.

Jangan pernah berada dalam suatu hubungan dengan alasan yang salah. Alasan seperti karena dia kaya atau hanya karena merasa kasihan kepadanya yang terlalu ngarep hanya akan membuat kamu tidak bahagia pada akhirnya. Temukan alasan yang tepat, dan pastikan ada cinta didalamnya.

4. Jangan membedakan hubungan ‘ini’ dengan yang ‘lainnya’

Karna ini tentang kalian, bukan tentang mereka via http://brilio.net

Tentu dalam hubungan ada kekhususan masing-masing, tetapi hindarilah membedakannya karena perbedaan usia kamu dengan pasangan. Perlakukan si dia sama dengan ketika kamu memiliki pasangan yang seusia dulunya. Ini akan lebih memudahkan perjalanan kisah cinta kalian berdua.

Hal ini tidak hanya kepada pasangan yang berbeda usia saja, tetapi berlaku juga kepada pasangan yang seumur. Memastikan kedekatan dan hubungan emosional yang kuat akan membuat kamu merasa aman karena ada dia yang akan berada di samping untuk melewati segala masalah, terutama gosip tak sedap dari orang sekitar.

Banyak sekali kontroversi mengenai kisah cinta beda usia, tetapi bukan berarti kamu dilarang untuk berhubungan dengan pria yang 10 tahun umurnya lebih tua. Mintalah keluarga dan teman untuk memahami hubungan kalian, dan buatlah mereka yakin bahwa ini bener-benar pilihan yang tepat.

5. Yakinkan diri

Yang perlu yakin adalah kalian berdua via http://jabar.tribunnews.com

Kamu harus yakin terhadap hubungan yang dijalani. Apabila kamu menyukai pria yang lebih tua, jangan malu. Semua keputusan tentang siapa orang yang akan dipilih untuk saling berbagi cinta dan kasih sayang adalah hak kamu. Tak perlu menggubris omongan negatif dari orang lain yang tidak memahami hubungan kalian. Akhirnya, kalian berdua pemeran utamanya, mereka hanya penonton kok.

Gimana masih takut-takut menjalin asmara dengan si dia?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

why so serious...