Teruntuk Wanita yang Berulang Kali Menanyakan Alasan Ku Mencintaimu

Cinta tak butuh banyak alasan. Akan tetapi, untuk meyakinkan seseorang bahwa kita mencintainya memang diperlukan alasan-alasan itu. Rumit, namun begitulah adanya.

 <>1. Sikapmu yang Cuek, Menjadikanku Semakin Ingin Mengenalmu
Keinginanku untk lebih mengenalmu dan mencintaimu

Keinginanku untk lebih mengenalmu dan mencintaimu via http://nurina0407.wordpress.com

Di mataku kau terlihat sangat istimewa meski tak sempurna. Wajar saja, karena kita hanyalah manusia biasa.

Aku telah mengenalmu dalam waktu yang cukup lama. Tak heran jika sedikit demi sedikit aku mengetahui karakter pribadimu. Ya memang, diam-diam aku mengamatimu selama ini. Mengamati sikap dan perilakumu. Bukan karena apa-apa, tetapi karena keinginan diriku untuk lebih mengenal dirimu yang sesungguhnya.

Cuek. Itulah kesan pertama saat aku mulai mengenalmu awalnya. Namun bagiku itu memang ‘senjata’ seorang wanita saat awal perkenalan dengan pria. Di balik sikap cuek mu itulah yang membuatku semakin penasaran denganmu. Dan sikap cuekmu itu pula lah yang membuatku tetap berdiri di sini dalam waktu yang cukup lama untuk bisa meluluhkan hatimu.

Rayuan gombal. Itu yang selalu kau ucapkan ketika aku mengutarakan alasan-alasan yang telah mampu membuatku tetap bertahan untuk orang yang sama, yaitu dirimu. Tak ku pedulikan itu, karena memang yang ku ucapkan bukan sekedar rayuan gombal seperti apa katamu, tetapi perasaan yang muncul dalam hati yang sulit untuk aku elakkan.

Aku bukanlah sastrawan yang lihai mempadu-padankan kata-kata menjadi sebuah puisi tentang cinta layaknya sang maestro sastra Kahlil Gibran. Aku pun bukan musisi yang pandai mencipta lagu dan meng-aransemen nada-nada indah sebagai persembahan untuk dirimu. Aku hanyalah seorang aku, lelaki yang tak sempurna yang telah dititipi rasa cinta oleh Tuhan untukmu.

Sikap cuek mu selalu membuatku rindu akan dirimu. Banyak yang berkata bahwa wanita pada awalnya memang cuek seakan tidak peduli terhadap laki-laki baru yang mendekatinya. Tak salah memang, karena bagiku hal itu menandakan bahwa wanita yang demikian adalah wanita yang bisa menjaga perasaan dan harga dirinya.

Tidak mudah percaya dengan orang baru yang dikenalnya, meskipun orang baru tersebut tak ada niatan jahat, tetapi ia mampu waspada dan demi menjaga image dirinya. Semoga tak berlebihan jika aku berkata seperti itu karena hal itu pula lah yang kutemukan dalam dirimu.

<>2. Teduhnya Wajahmu, Membuat Ku Selalu Senang dan Tenang Kala Berada Jauh Maupun Dekat Denganmu
Teduh wajamu, membuatku selalu senang dan tenang

Teduh wajamu, membuatku selalu senang dan tenang via http://www.botiashop.com

Siapa yang tak suka memandang orang yang wajahnya teduh nan menenangkan? Sepertinya tak ada. Itu pula yang terjadi pada diriku. Sungguh, bukan buaian ataupun pujian, tetapi kenyataan. Teduhnya wajahmu tak hanya karena parasmu yang menurutku ayu itu, namun juga karena kecantikan hatimu yang secara otomatis memancarkan inner beauty di wajahmu.

Di luar sana memang banyak wanita-wanita yang kecantikan lahirnya melebihi kecantikanmu. Sungguh, tak bermaksud membanding-bandingkanmu dengan wanita yang lain, tetapi yang lebih penting bagiku adalah betapa bahagia dan beruntungnya aku bisa dipertemukan denganmu.

Ya denganmu, wanita yang selama ini menjadi tempat berbagi kisahku. Entah kenapa aku merasa senang dan tenang saat berbagi cerita denganmu. Tak hanya karena bisa memandang wajah teduhmu, namun juga atas saran-saran yang kau sampaikan, motivasi-motivasi yang kau beri, serta semangat-semangat dan senyuman hangatmu itu.

Tak dapat kupungkiri jika alasan-alasan sederhana itu menimbulkan rasa cinta dalam diriku. Perasaan nyaman yang ku rasakan tak hanya terbatas saat dekat denganmu, namun juga saat aku jauh darimu. Saat aku dekat denganmu dan memandang wajahmu saja aku sudah merasa senang dan tenang, begitu pun saat aku tak berada di dekatmu. Aku tetap merasa senang dan tenang hanya dengan membayangkan senyum hangat dan teduhnya wajahmu.

<>3. Lembut Tutur Katamu, Santun Perangaimu. Hal Itu Membuatku Kagum Padamu
Lembut tutur katamu, santun perangaimu

Lembut tutur katamu, santun perangaimu via https://www.google.com

Sebagai seorang wanita pada umumnya, sudah sangat lumrah jika dalam berbicara tutur katanya tertata. Apalagi saat masih baru kenal dengan orang baru yang ditemuinya, entah itu laki-laki atau pun sesama wanita. Flash back. Saat awal bertemu denganmu, hal yang paling ku ingat adalah ramah sapaanmu terhadapku, yang seketika membuatku salah tingkah kala itu.

Lembut tutur katamu menjadikanku tersipu malu, malu terhadap dirimu dan juga terhadap diriku sendiri. Aku malu, ketika kelembutan tutur katamu itu mampu membuatku kagum kepadamu. Aku pun juga malu karena hal itu pula lah yang menjadikanku bermimpi agar suatu saat bisa mempersandingmu dan menjadikanmu sebagai seorang ibu bagi anak-anakku.

Mungkin saja ini terasa tak etis bagimu, jika kau tahu. Akan tetapi, memang inilah perasaan dan harapan yang ku rasakan terhadap dirimu.

Di samping itu, santunnya perangaimu juga membuatku semakin mengagumimu. Bagiku, kau cukup tahu bagaimana cara bersikap dengan orang lain, entah itu terhadap orang yang lebih tua, sebaya, lebih muda, bahkan dengan anak kecil pun kau mampu bagaimana caranya bersikap. Seakan-akan itu telah terprogram secara otomatis di dalam dirimu.

Semoga kamu tak menyalahkanku jika aku merasa jatuh hati kepadamu. Bukan karena kekaguman semata, tetapi rasa cinta yang memang benar-benar tumbuh dalam jiwa.

<>4. Dirimu yang Apa Adanya, Mampu Membuatku Terpesona
Kamu yang apa adanya, menjadi dirimu sendiri

Kamu yang apa adanya, menjadi dirimu sendiri via http://annisarahma23.blogspot.com

Di mataku, kamu terlihat cantik tanpa polesan make-up layaknya wanita-wanita yang menjadi teman-teman sebaya bahkan wanita-wanita yang umurnya jauh di bawahmu. Cukup lama aku mengenalmu, dan entah kamu sadari atau tidak, cukup lama pula aku memperhatikanmu. Kamu yang dulu terlihat sangat biasa dari segi penampilan, tak banyak berdandan, dan bahkan tak terlalu mempedulikan kecantikan.

Sekarang pun demikian, aku masih menyaksikan dirimu yang tak banyak berdandan, wajahmu masih tetap terlihat natural, namun tetap menawan.

Dulu, sebelum kamu memutuskan untuk menggunakan hijab, seringkali aku melihat gayamu berpenampilan dengan memakai celana jeans dan dipadukan kaos oblong dengan rambut tergerai. Tak lupa, kamu memakai sandal jepit ala joger sebagai alas kakimu. Sangat sederhana memang, bahkan menurutku kesannya jauh dari sebutan seorang wanita yang feminim. Namun lagi-lagi, hal itu

lah yang membuatku terpesona, karena dengan percaya diri kamu tampil apa adanya.

Setelah sekian lama tak bertemu denganmu, rasa terpesona ku akan apa adanya dirimu masih tetap ada. Dengan balutan busana muslim dan hijab, sungguh kau kini menjelma menjadi wanita yang sangat anggun, meski tanpa polesan. Keanggunan itu nampak pula pada hijab yang kau kenakan. Tak perlu lah memakai hijab dengan dimodel macam-macam seperti wanita-wanita yang katanya kekinian.

Dengan menutupi aurat tubuh yang semestinya memang harus ditutupi itulah keanggunan mu nampak terlihat. Walaupun terlihat cara berpakaianmu sederhana, hijabmu sederhana, namun aku berharap akhlak dan perilakumu luar biasa. Aku berharap kau benar-benar menjadi wanita yang shaleha.

Aku terpesona, bukan karena penampilan luarmu saja. Akan tetapi, aku terpesona dengan dirimu yang tak banyak gaya, tak banyak berucap hal yang tak ada gunanya. Aku terpesona karena dirimu yang apa adanya.

<>5. Semangat Juang dan Titik Fokus yang Menjadi Tujuanmu, Seakan Tak Pernah Padam
Fokus terhadap satu tujuan

Fokus terhadap satu tujuan via http://www.beliefnet.com

Kau tak hanya bisa memberikan semangat kepadaku, bahkan di saat-saat terburukmu pun kau tetap memberikan semangat itu untukku. Walaupun seringkali ku dengar kau mengeluh, bahwa menyemangati diri sendiri itu tak semudah menyemangati orang lain, namun setahuku kau tetap gigih untuk terus menumbuhkan semangat juangmu itu.

Sebagai seorang wanita, kamu terlihat begitu gigih dan pantang menyerah demi meraih asa yang saat ini tetap kamu pejuangkan. Tiada kata lelah yang berarti yang terucap dari bibirmu. Hanya ketika kamu merasa benar-benar lelah dan jenuh saja terkadang kamu berucap seperti itu, namun selebihnya kobaran semangat yang membara telah membakar jiwamu untuk tetap berlari menggapai mimpi.

Goncangan maha dahsyat yang menghampirimu pun seakan tak terlalu kamu hiraukan. Ocehan orang di luar sana yang meremehkanmu terkadang memang membuatmu enggan untuk bertahan dan tetap berjalan mewujudkan impian. Namun, sepertinya bukan ‘kamu’, jika hal-hal sesepele itu menjadikanmu untuk mundur dan berhenti mewujudkan impian.

Yang aku tahu, justru dengan hal-hal itulah tekadmu semakin kuat, usahamu untuk mewujudkan impian semakin mantap. Salah satu hal yang paling sulit bagi manusia saat mencapai impian pun bisa kau taklukkan, fokus terhadap satu tujuan. Sungguh, semangatmu seakan tak pernah padam.

 

Prinsip mu yang begitu kuat bahwa impian adalah titik gerak langkah manusia, kesungguhan dan keyakinan bakal menenetukan titik akhirnya.

 

Saat kau berkata lelah dan jenuh itulah, seringkali dalam hati kecilku, aku berharap kehadiranku juga dapat memberikan suatu manfaat dalam hidupmu. Berharap aku pun diberi kesempatan oleh Tuhan untuk menjadi teman berjuang dan saksi dalam menggapai mimpi-mimpi besarmu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang yang ingin menjadi penulis, dan masih terus belajar untuk menulis. Bercita-cita untuk melanjutkan studi ke Negeri Kincir Angin, Belanda.