Tujuh Tokoh Ini (Bisa Jadi) Kamu Sesali Kematiannya di Game of Thrones

“Jagoan utama selalu menang” adalah pakem yang coba dilawan oleh serial garapan HBO ini. Menyebalkan memang melihat tokoh yang awalnya kita kira adalah tokoh utama dan bakal bertahan hingga akhir, malah dipilih untuk “dimatikan” di tengah cerita. Namun, itulah salah satu faktor yang membuat Game of Thrones begitu digandrungi dan menjadi tontonan paling fenomenal di televisi. Berikut adalah daftar 7 tokoh yang kematiannya pasti membuatmu kecewa, karena mereka adalah jagoan-jagoannya!

 <>1. Kita mungkin berpikir bahwa Eddard “Ned” Stark adalah tokoh utama di season satu. Kenyataannya? Dia tewas mengenaskan di episode sembilan.
Eddard Stark aka Lord of Winterfell

Eddard Stark aka Lord of Winterfell via http://wetpaint.com

Semuanya berawal dari sini. Mungkin kita semua pernah berpikir bahwa Ned adalah tokoh utama dalam Game of Thrones. Mungkin kita juga berpikir bahwa Ned adalah pahlawan dari serial ini serta entah bagaimana caranya ia akan dapat memecahkan semua konflik yang ada. Bahkan, bisa jadi kita juga menebak bahwa Ned akan menjadi Raja di Westeros. Tapi, Ned yang kita semua pikir adalah tokoh utama di season satu, harus mati duluan karena hukuman pancung yang dijatuhkan oleh Raja Joffrey Baratheon.

Ia dituduh melakukan pengkhianatan pada Raja Robert Baratheon, ayah Joffrey, dan berniat merebut Iron Throne. Tuduhan yang tentu saja nggak benar, karena Ned justru telah mengetahui kebenaran bahwa Joffrey adalah anak haram Cersei dan Jaime Lannister, bukan anak kandung Cersei dan Robert Baratheon. Ini artinya, Joffrey tidak berhak atas tahta Westeros dan yang seharusnya menggantikan ayahnya adalah Stannis Baratheon, adik kandung Robert. Apa mau dikata, Ned justru telah dipancung terlebih dahulu sebelum sempat menjelaskan kebenaran yang sesungguhnya

<>2. Putra tertua Ned Stark adalah pahlawan di season dua. Bagaimana nasibnya? Mengenaskan juga!
Robb Stark yang, ehem, ganteng

Robb Stark yang, ehem, ganteng via http://popsugar.com

Pasca hukuman pancung untuk sang ayah, Robb Stark, anak tertua Ned, berusaha untuk mencari keadilan lewat jalur perang. Ia meminta bantuan pada klan-klan yang bersahabat baik dengan klan Stark dan memimpin 20.000 tentara menuju King’s Landing. Salah satu pemimpin klan yang dimintai bantuan olehnya adalah Walder Frey. Frey bersedia membantu namun ia mengharuskan Robb untuk menikahi salah satu putrinya setelah peperangan usai.

Tapi, sayangnya Robb telah jatuh cinta pada Talisa Maegyr, gadis yang ditemuinya di medan perang. Robb juga telah menikahinya. Salah satu putri Frey, Roslin, yang seharusnya menikah dengan Robb, akhirnya dinikahkan dengan Edmure Tully, adik dari ibu Robb, Catelyn Tully. Pada hari pernikahan Edmure dengan Roslin inilah Frey menjalankan siasat liciknya. Dengan bantuan dari Roose Bolton (yang ternyata bekerjasama dengan klan Lannister!), Frey membunuh Robb, Catelyn, Talisa dan sebagian besar bala tentara mereka. Ia juga membunuh Grey Wind, direwolf peliharaan Robb dan menjahit kepalanya ke tubuh Robb. Harapan penonton untuk melihat Robb membalaskan dendam ayahnya pun sirna.

<>3. Perawakannya yang tinggi besar dan statusnya sebagai Khal ternyata nggak menjamin Drogo “aman”.
My sun and stars...

My sun and stars... via http://joe.ie

Pernahkan terbersit di benak kalian, apa jadinya jika tokoh ini tidak mati di tengah jalan? Ia pemimpin klan Dothraki yang terdiri dari ribuan penunggang kuda di mana mereka terkenal akan keganasan dan kekuatannya. Ia menikahi Daenerys Targaryen yang memiliki tiga butir telur naga. Secara fisik perawakannya tinggi besar dan sangat ahli bertarung, bahkan dengan tangan kosong sekalipun.  Sayang, Drogo harus tumbang di season awal. Dan penyebabnya pun sepele, blood infection! Kematiannya membuat semua khalasarnya pergi meninggalkan Daenerys karena mereka tidak mau diperintah oleh seorang perempuan.

Tapi, disadari atau tidak, melalui kematian tokoh ini kita belajar bahwa akan selalu ada hikmah di balik musibah. Karena jika Drogo tidak tewas, Daenerys juga tidak akan mengetahui bahwa ketiga butir telur naganya bisa menetas. Daenerys tidak akan menempuh perjalanan panjang hingga Meerren dan menjadi ratu di sana. Kematian Drogo membuat karakter Daenerys makin berkembang dan menjadikannya salah satu tokoh favorit penonton. 

<>4. Cewek cantik yang satu ini juga harus meregang nyawa dengan tragis, walau ia merupakan salah satu jagoan favorit penonton.
You know nothing, Ygritte!

You know nothing, Ygritte! via http://gameofthrones.wikia.com

Kurang apa lagi wildling yang satu ini? Cantik, berambut merah, suara serak yang khas dan seksi, plus berhasil memikat Jon Snow dengan sikap pervertnya. Tokoh yang terkenal dengan kalimat “you know nothing” ini mungkin adalah wildling wanita terkuat di bawah pimpinan Mance Ryder. Pasukan wildling yang memang sudah sejak lama berseteru dengan Night’s Watch, berencana menerobos benteng Castle Black untuk melakukan perlawanan.

Jon, yang berhasil kabur sebagai sandera wildling, kembali ke Castle Black dan mulai menyusun strategi untuk bertahan. Namun, wildling yang memang lebih banyak jumlahnya nyaris saja melumpuhkan mereka. Puncaknya adalah ketika Jon berhadap-hadapan dengan Ygritte di medan tempur dan Ygritte sudah mengarahkan anak panahnya ke arah Jon. Namun… Olly, di belakang Ygritte, juga tengah membidik tubuhnya. Ygritte roboh dengan sebilah anak panah menembus jantung, dan kalimat terakhir yang diucapkannya adalah, “you know nothing, Jon Snow…”

<>5. Pangeran dari Dorne ini memang baru muncul di season empat, itu juga munculnya hanya sekali-sekali. Tapi, yakin deh, pasti banyak dari kalian yang berharap banyak padanya.
Pangeran Oberyn Martell dari Dorne

Pangeran Oberyn Martell dari Dorne via http://gameofthrones.wikia.com

Terutama saat Tyrion Lannister memintanya sebagai petarung saat “trial by combat” yang harus dijalaninya. Bukan hanya supaya Tyrion bebas dari hukuman mati, tapi juga demi keadilan karena adik Oberyn, Elia Martell, diperlakukan secara tak pantas oleh Tywin Lannister. Melawan Gregor Clegane alias The Mountain, Oberyn nekat tidak menggunakan helm kepala dan hanya bersenjatakan tombak.

Di awal-awal pertarungan memang ia begitu mendominasi, bahkan sempat memukul jatuh Mountain ke tanah. Dengan percaya diri ia menunjuk Tywin dan berteriak menyuruh Mountain menyebut namanya. Sejurus kemudian, Mountain balik menyerang Oberyn dan membunuhnya di tempat. Kematian Oberyn secara otomatis membuat Tyrion dijatuhi hukuman mati.

<>6. Walau termasuk tokoh antagonis, Tywin Lannister juga sangat jagoan, lho!
Tywin Lannister, ayah dari Cersei, Jaime dan Tyrion Lannister

Tywin Lannister, ayah dari Cersei, Jaime dan Tyrion Lannister via http://hbo.com

Is it weird for us to start liking bad guys? Aneh memang rasanya ketika kematian seorang Lannister terasa begitu menyedihkan. Jaime, satu-satunya orang yang masih berbaik hati pada Tyrion, memutuskan untuk membebaskan adiknya itu dari penjara. Ia menunjukkan jalan tikus yang mengarah pada kapal yang akan segera berangkat menuju Pentos di seberang Narrow Sea. Sebelum menumpang kapal itu, Tyrion menyempatkan diri untuk mendatangi kamar sang ayah. Tak disangka, di sana ia bertemu Shae, kekasihnya. Shae yang sudah membenci Tyrion lalu berusaha membunuhnya, namun Tyrion lebih dulu mencekik Shae dan gadis itu seketika tewas. Tak sampai di situ, Tyrion mengambil sebuah busur dan menembak sang ayah tepat di dadanya. 

<>7. Dari sekian banyak kematian di Game of Thrones, kematian Jon Snow mungkin adalah yang paling tidak terduga dan paling disesali oleh penonton.
Jon, bangun Jon, bangun...

Jon, bangun Jon, bangun... via http://screenrant.com

Jon Snow sudah berhasil menjadi Lord Commander di Night’s Watch dan mempertahankan Castle Black dari serangan wildling (yah, walaupun untuk itu dia mesti mengucapkan terimakasih juga pada Stannis Baratheon). Jon juga berusaha mendamaikan wildling dengan pasukan Night’s Watch. Caranya terbilang ekstrem, ia berniat mengundang wildling untuk tinggal di selatan The Wall.

Jelas, pasukan Night’s Watch yang sudah berseteru selama ribuan tahun dengan wildling tidak mau menerimanya. Namun Jon tetap pergi ke Hardhome bersama Tormund Giantsbane dan beberapa anggota Night’s Watch untuk membawa sebanyak mungkin wildling bersamanya. Tak pelak, Alliser Thorne yang memang sudah membenci Jon Snow, semakin menaruh dendam padanya dan berusaha membunuhnya. Dengan sedikit tipu daya dan bantuan Olly, beberapa pasukan Night’s Watch menusuk Jon sampai ia tewas. Adegan kematian Jon Snow menjadi penutup season lima, dan yah, we were all traumatized by it, don’t we?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penggemar Taylor Swift, penonton setia Game of Thrones dan pecinta kopi hitam di pagi hari.

One Comments

  1. Kinoi berkata:

    Brace Your self… game of thrones

CLOSE