Untuk Pemilik Hati yang Rentan Terluka, Tambahkanlah 6 Point Ini ke Resep Ajaib Penyembuhmu

Artikel ini merupakan kontribusi eksklusif dari Komunitas Blogger Jakarta bernama Fikro

Kekecewaan, kesedihan, patah hati, merupakan pembelajaran untuk kita atas pengalaman yang begitu mengecewakan. Namun, bukan berarti dengan begitu dunia kita sudah berakhir. Di dunia yang fana ini, siapa sih yang tidak pernah merasa kecewa? Siapa sih yang tidak pernah patah hati? Dan siapa sih yang tidak pernah bersedih?.

Semua duka tadi pasti pernah kita alami. Enatah itu untuk waktu yang lama atau waktu yang singkat saja. Walau begitu, percayalah, Tuhan pasti punya jawaban atas semua rasa yang ia karuniakan kepada kita. Dibalik rasa kesedihan yang kadang terasa sakit itu, terkandung banyak rahasia. Tinggal kitanya saja yang mampu memahaminya ataukah tidak.

Bila kita berhasil melalui moment kesedihan tadi, kita akan makin bertambah kuat dan berubah menjadi lebih baik lagi. Jangan sekalipun kita menjadikan rasa sakit yang ada menjadi alas an untuk berpaling dari Tuhan Yang Maha Esa. Jangan pula kita merasa lelah untuk mengaku salah, dan untuk terus memperbaiki diri.

Bilapun kita terlanjur disakiti, yang menyakiti kita lah yang seharusnya menyesal karena telah menyakiti kita. Karena kita sebagai sesama manusia, memang bukan mahluk yang tepat untuk disakiti. Bilapun kita terlanjut menyakiti, dan sudah menyesali perbuatan kita tempo hari, janganlah berlarut dalam penyesalan.

Untuk mempermudahmu, berikut adalah tips cara jitu yang bisa mengobati luka hati mu!

 <>1. Latih memori untuk melupakan ataupun menimbun kenangan pahit walau itu terasa sulit

Sekilas, memang terdengar mudah untuk diucapkan. Akan tetapi, sungguhlah sulit untuk dilakukan. Yap, mungkin itulah sebuah kalimat yang sering kali terbayang saat kita ingin melupakan sesuatu. Akui saja bahwa kita memang sering merasa sedih dalam keseharian. Dan diantara penyebabnya, banyak sekali celah untuk mengingat kenangan pahit atau selalu kembali ke memori silam yang sudah lalu.

Sebagai manusia, terutama wanita, mungkin akan lebih sering menjalani hari dengan feeling. Dari hal terbesar hingga tersimple pun, wanita akan senantiasa menggunakan feeling nya. Asisten saya juga sama. Namun, ada baiknya bila kita mulai belajar untuk bisa memotong connection feeling kita pada saat yang diperlukan. Terutama, dengan emosi yang sudah lalu. Proses ini memanglah sulit. Dan sejatinya, kita memang tak dapat melupakan kesemua memori pahit tersebut sekaligus, tapi dengan melakukanya secara step by step dengan cara mengalihkan perhatian kita kepada perkara lain, memori kesedihan kita akan bisa tertimbun.  

“Menghapus Memori Di Hati, Memang Tak Semudah Menghapus Data Yang Ada Pada Gadget Pribadi. Walau menghapusnya terkadang amatlah sulit, namun bukan berarti tak dapat kita timbun dengan memori lain. Semisal, dengan kebahagiaan simple namun hakiki.” (ig: @istiahaa)

<>2. Lakukanlah hal positif
Belajar Memasak? Ok!

Belajar Memasak? Ok! via http://yaresep.blogspot.com

Lakukanlah hal positif yang dapat kamu lakukan untuk melupakan semua hal yang menyakitkan. Kamu bisa hangout dengan teman-teman mu, belajar kelompok, melakukan semua hobi mu, dan berlatih mengembangkan diri untuk meraih sesuatu hal positif yang ingin kita capai. Dengan begini, kamu tak hanya bisa berkembang. Namun, kamu akan bisa menyembuhkan hatimu yang terluka tadi. Selain itu, kamu juga bisa akan menunjukan bahwa kamu tidak pantas untuk ia sia-siakan apalagi ia sakiti.

<>3. Belajar rajin dalam bersyukur

Ucapkanlah syukur atas kesemua yang kita miliki. Contohnya, bersyukur kerana masih mampu menarik nafas tiap kali bangun tidur. Ucapkanlah syukur, ikhlaskan hati diri sendiri. Ikhlaskan hatimu terhadap semua yang telah terjadi, dan bila kamu bisa fokus, rasa syukur itu akan meresap jauh ke dalam diri, dan mengobati rasa sakit hati.

<>4. Belajarlah menjadi seorang yang pemaaf
Oke, Saya Maafkan

Oke, Saya Maafkan via http://aneiqbal.com

Sikap pemaaf dapat membersihkan hati dari perasaan dan aneka emosi negatif semasil takut, sedih, kecewa, geram, marah, cemburu, hingga sakit hati. Kadang-kadang, kita susah untuk menerima suatu perbuatan salah dari orang lain terhadap diri kita, yang membuat kita merasa sedih, kecewa dan juga geram terhadap Tuhan yang Maha tau dan Maha Mengerti. Daripada menyalahkan Tuhan dan menjadi hamba yang durhaka, lebih baik belajar untuk menjadi pemaaf.

Ada baiknya tiap sebelum tidur, ikhlaskan hati untuk memaafkan semua orang yang sudah menyakiti kita. Setelahnya, dengan izin Yang Maha Esa, pagi kita akan diselimuti rasa tenang dan ketenangan tersebut akan terpancarkan dari wajah yang semalam hatinya bersedih itu.

<>5. Ubah pola pikir
Merubah Mindset

Merubah Mindset via http://seputarforex.com

Sejatinya, kita tak akan mampu merubah situasi yang membuat kita kecewa, sedih dan murung. Tapi, kita boleh merubah fikiran kita dan semuahal yang kita fikirkan tentang situasi-situasi tersebut walau seburuk apapun. Fikirkanlah hal yang baik-baik saja, kerana ia akan memberi keuntungan baik jangka pendek, ataupun jangka panjang. Rezeki kita akan lebih mudah didapat dan segala hal yang baik akan datang kepada kita. 

<>6. Dekatkan diri dengan Sang Pencipta
Mendekatkan Diri Ke Sang Pencipta

Mendekatkan Diri Ke Sang Pencipta via http://aneiqbal.com

Kehidupan memang begitu. Kadang diatas, kadang dibawah. Jikalau sebelumnya kita kurang dekat dengan sang Pencipta, inilah saat yang paling baik untuk meluruskan kembali segala tuju kehidupan kita. Sesakit apapun luka hati yang kita alami, seperih apapun luka hati kita tadi, percayalah tak ada yang abadi dalam hidup ini. Semua akan kembali kepadaNya, termasuk rasa sedih, sakit hati, dan yang lebih parah lagi.

Senantiasalah berdoa dan bersujud kepada-Nya agar diberikan kemudahan dalam menjalani hidup dengan aneka pergolakan hati. Kembalikan segala urusan kepadaNya, dan dengan begitu kita akan dapat menghadapi segala hal buruk yang ada dalam kehidupan hingga lebih baik lagi.

 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Cuma manusia yang kadang lupa. Calon Imam, dan pemimpin keluarga. Aku lahir di Jogja, besar di Jakarta, dan merapat di #BloggerJakarta .

CLOSE