Untuk Rasa Yang Telah Ada, Aku Memilih Mencabutnya Kembali Sebelum Nanti Kita Akan Terluka

Salam bagimu lelaki yang saat ini sedang menguasai hati dan pikiranku, ahh ini terlihat terlalu berlebihan yaa.
tapi percaya atau tidak sikap lewogo dan kesabaran serta tanggung jawab yang kau tunjukkan kepadaku selama ini mampu membuatku merasa nyaman, bak rumah yang selalu kurindukan.
Aku selalu merasa bahwa dari luka pahit yang kemarin Engkau adalah hadiah manis yang Tuhan berikan, kau tiba-tiba hadir tanpa kuminta. Memberiku pundak untuk bersandar secara cuma-cuma.
Bahkan sering mendadak jadi malaikat penolong yang selalu datang tepat waktu dalam setiap kesusahan hati dan hidup yang aku alami.

 <>1. Aku Setuju Jika Semua Cinta di-Awali dengan yang MANIS-MANIS

Aku sefaham jika banyak orang berkata :

"Semua cinta diawal dengan yang manis-manis".

karena setiap kali ada cinta yang Dunia tawarkan kepadaku hal yang sama juga aku rasakan, pertanyaan apakah berakhir manis atau tidak itu urusan belakangan. yahh namanya juga orang jatuh cinta semua terasa indah.
Hadirmu yang tanpa diminta mampu menyihirku melupakan rasa sakit dari cinta yang lalu, kau datang tanpa diminta. saat itu yang kupikirkan "Tuhan sedang memberiku hadiah dari rasa sakit cinta kemarin"
kurasa semua berjalan hampir sempurna, kau selalu ada untukku begitu pula aku.
ini sungguh hari-hari yang indah kataku dalam hati, pagiku kini terasa lebih cerah dengan beberapa pesan pendek darimu. makan siang terasa lebih nikmat walau kau hanya sekedar mengingatkan bukan makan bersama. begitu juga dengan malam-malam yang sudah terlalui bersamamu, yang kutau bahkan bulan ikut tersenyum menyaksikan bagaimana kau tak pernah lelah menunggu-ku tiap malam didepan gerbang kampus.

<>2. Lalu ketemukan Rasa Nyaman dari semua yang kau Tawarkan padaku.

 

Semua yang kucari ada padamu, bagiku kau terlalu amat sempurna. Mencintaimu dengan semua kelebihan yang kau punya dan kekuranganmu juga, yang sebenarnya aku sendiri tak menemukan kekurangan padaku.
Bersama mu aku terasa sempurna, walau kadang kau sering mengernyitkan kening tiap kali ada pendapatku yang bagimu sungguh tak masuk akal.
 

"Kenapa kau tak membenarkan pendapatku ?"

"Kurasa kau salah"

"lalu, kenapa kau tak menunjukkan bagaimana benarnya?"

"ada pola pikir baru yg kutemukan darimu, pastinya berbeda denganku"

"apa ?"

"pola pikir absurb dari seorang wanita yang kini aku sayangi"

*senyumsenyumgajelas

Aku mencoba memahami pola pikirmu, walau sebenarnya pola pikir yang aku pakai selalu berseberangan denganmu, ahh tapi apapun itu tapi kau selalu berhasil membuatku tersenyum manis, satu hal yang sungguh sangat lama aku lupakan.

 

<>3. Hingga ketitik dimana aku harus memilih antara tetap bertahan dengan Rasa denganmu atau jadi pengkhianat dihadapan Pencipta-ku
pacaranbedagama

pacaranbedagama via https://www.brilio.net

Hingga pada akhirnya semua rasa manis dari apa yang kau tawarkan memaksa ku untuk bertanya pada diriku sendiri ?
bertanya apakah hubungan yang sedang kita jalin sudah benar atau tidak ? atau sekiranya ada yang salah dari rasa ini ?
Ahh, aku menggerutu dalam hati. kenapa Tuhan menciptakan Rasa itu jika kita tak boleh bersatu ? Mengapa Dia memperbolehkanmu hadir dalam hidupku jika pada akhirnya harus memaksamu untuk memilih ? mengapa ? mengapa ? dan beribu pertanyaan mengapa lainnya yang menguasai benakku tiap malam aku ingin tidur.

"Kenapa kita harus berbeda ? "

<>4. Bagiku Kepercayaanku adalah harga mati yang tak bisa ditawar, begitu juga denganmu
kepercayaankuhargamati

kepercayaankuhargamati via https://ask.fm

Aku sadar sungguh aku akan sangat berdosa jika menjadikan kamu dan Tuhanku menjadi salah satu pilihan yang harus aku putuskan. Disatu sisi aku tak kepercayaan yang aku anut adalah harga mati yang tak mungkin mampu ditawar oleh siapapun (*baca = kamu) dan kurasa begitu pula denganmu.
Sungguh aku tak pernah berniat jika nanti aku yang harus menarikmu masuk kedalamku, karena itu akan sangat menjadi beban pertanggung jawaban yang akan kau hadapi didalam keluargamu nantinya dan aku takkan tega untuk itu.
meski kau memintaku untuk tetap bertahan sembari menunggu keputusan apa yang akan kita buat nantinya diujung cerita, tapi kurasa aku tak seberani itu untuk masuk ke zona yang lebih jauh untuk hal ini.
 

<>5. Untuk Rasa yang sebenarnya tidak salah, namun aku tau tak akan berujung Indah
takbisabersatu

takbisabersatu via https://www.ceritamu.com

"Tentang rasa yang kau berikan juga tentang rasa yang aku telah berikan, dan tentang rasaa yang Tuhan telah titipkan sungguh semua ini tidaklah salah"

Aku tak ingin menyalahkan apapun dan siapapun saat ini, yang kutau ini hanyalah tantangan kecil dari Tuhan-ku dan Tuhan-mu.
Mungkin Tuhan kita sedang menguji pribadi kita masing masing, bisa saja saat ini Beliau hanya ingin melihat seberapa setianya kita Kepada-Nya? apa iman yang kita miliki akan goyah jika kita dihadapkan pada makhluk yang mungkin saat ini kita anggap sebagian dari nafas hidup kita yang notabennya mahkluk itu hanyalah Ciptaan-Nya, sama seperti kita. sekarang semua pilihan ada dikita menyudahinya sekarang walau sakit atau tetap bertahan dengan resiko yang akan lebih menyakitkan. Aku takkan memintamu menjawab pertanyaan ini, biarkan aku yang akan menjawabnya saat ini! yang kau sendiri mungkin sudah tau apa jawabnya.

<>6. Terimakasih untuk Rasa dan semua yang sempat kau beri, walau semua tak berlangsung lama ~

"Terimakasih untuk warna indah yang sempat kau lukiskan, kuharap aku kan temukan sosok sepertimu lagi dan tentunya se-Iman, aku kan slalu berdoa agar kau temukan dia yang memang pantas untukmu"
 

Perjalanan kita cukup singkat, tapi meninggalkan banyak perlajaran baru bagiku. Berbeda dengan Cinta-cinta sebelumnya kali ini sikap legowo yang kau miliki sepertinya tertular padaku.
Tidak ada menangis semalaman dikasur kamar untuk perpisahan ini, mata sembab yang biasa akan kutemui tiap kali aku putus Cinta tak lagi ada. Dan kini aku percaya jika Perpisahan tak semua terasa Pahit, dan ini adalah perpisahan termanis yang pernah aku temui sepanjang hidupku.
 

"Kepadamu yang kini mungkin sedang tersenyum tipis membaca tulisan ini, percayalah walau aku juga tersenyum menuliskannya tapi tanpa kusadar ada titik air kecil dipelupuk mata yang kemarin kau kagumi itu "

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

A reader and writer part time