Untukmu Cerita Kita

Karena nyaman mampu mengalihkan rasa sakit antara dua hati yang pernah sama-sama patah.

 <>1. “Tidakkah Allah Menyatukan Kita Dengan Rencana?”
Ketika kamu meraih tanganku saat terjatuh

Ketika kamu meraih tanganku saat terjatuh via http://nuriwandari.tumblr.com

“Tidakkah Allah Menyatukan Kita Dengan Rencana?”

Sebuah kalimat yang membuatku tersenyum kala itu. Sesekali aku lihat kembali percakapan via BBM dari lelaki yang kini menemaniku satu bulan lebih. Yah banyak rahasia yang aku lihat dari matanya. Mungkin aku bukan orang yang tepat untuknya berbagi . Tapi setidaknya aku membuatnya nyaman saat dia lelah. Aku hanya tidak ingin menyesal, setidaknya aku bertahan semampuku. Mungkin aku ditakdirkan untuk mencintai meski tak terbalas. Mungkin aku terbiasa tersakiti oleh rasaku sendiri. Meskipun aku tak paham betul akan kenyamanannya saat bersamaku. Dan sampai saat ini aku tak pernah tau mengapa aku bisa ada di hidupnya.

<>2. Aku Yang Nyaman Saat Bersamamu
Ketenangan yang aku dapat

Ketenangan yang aku dapat via http://nuriwandari.tumblr.com

Aku selalu menikmati setiap waktu saat kita meluangkan hari kosong kita untuk sekedar jalan, nonton atau makan. Hei, hari ini kita dipertemukan lagi. Di minggu yang berbeda dengan suasana berbeda. Selalu ada kenyamanan tersendiri saat aku bersamamu. Mungkin hanya aku yang merasakan entah dirimu merasakan juga atau mungkin tidak. Siang ini kita menikmati santap siang di salah satu cafe di mall yang belakangan jadi tempat favorit kita untuk nonton. Aku selalu senang melihatmu makan dengan gayamu menikmatinya. Dengan pemandangan kota dari ketinggian dan hujan yang mulai mengguyurnya. Yah bukan makanan yang membuatku senang siang ini tapi melihatmu tersenyum, bahkan tertawa saat mendengar celotehanku yang mungkin kurang menarik. Ada perasaan bahagia tersendiri saat aku di dekatmu. Mungkin tertawa dan menangispun kamu pernah melihatnya dari raut wajahku. Ah yah hari ini aku menikmatinya. Satu kalimat yang membuatmu terlihat nyaman saat kamu berkata, "Aku suka Bandung saat hujan, itu mengingatkanku saat aku kecil, menenangkan, menyejukkan." Kalimat itu mengingatkanku pada seseorang tapi rasanya sudah tak membuatku sesak ketika mengingatnya lagi. Sungguh aku berpikir mengapa aku bisa menyayangimu sebegininya? Tapi pertemuan singkat kita ternyata membuatku memiliki perasaan seperti ini.

<>3. Memahami Setiap Waktu Bersamamu
Kamu menjadi bagian dalam waktuku

Kamu menjadi bagian dalam waktuku via http://nuriwandari.tumblr.com

Aku tau kita sama-sama memiliki masa lalu yang mungkin sulit untuk dilupakan, jangan kira aku tak kesakitan saat aku mengingat semua masa laluku. Aku hanya ingin mencari bahagiaku tanpa harus kesakitan saat aku membuka halaman sebelumnya yang membuatku gagal. Kali ini aku tak akan berharap banyak padamu, mungkin kamu bertanya mengapa? Yah kegagalan yang berulang kali membuatku seperti ini. Aku tak ingin kecewa maka aku tak akan berharap penuh padamu. Aku ingin belajar mencintai tanpa harus kamu balas. Aku ingin menikmati waktu kita. Aku tak ingin kehilanganmu seperti yang sudah-sudah dengan penyesalan.

<>4. Karena Aku Tak Ingin Mengulangi Kesalahanku di Masa Lalu

Setelah makan kita bergegas untuk menonton yang akhirnya kita harus menunggu satu jam karena kita membeli tiket yang lumayan sore. Aku melihat kamu lelah dan yah aku melihat kamu diam. Seringkali aku bertanya “Kamu kenapa diam?” mungkin kamu bosan mendengar pertanyaan sepele seperti itu yang sering aku tanya padamu tapi aku hanya memastikan kamu baik-baik saja. Mungkin aku cerewet tapi aku terlalu takut melihatmu diam karena aku selalu takut melihat orang di sampingku diam.

Waktupun berlalu begitu cepat, film yang kita tonton selesai dan saat kita keluar ternyata hujan masih cukup deras. Tapi raut mukamu mengatakan ingin tetap pulang. Yah aku tau kamu tak membawa jas hujan dan aku sengaja tak membawa jaket. Hanya mengandalkan cardiganku dan kamu memintaku untuk memakai jaket yang kamu bilang anti air. Aku tak ingin melihat orang yang aku sayang sakit. Sekelibat ada halaman yang kembali terputar di pikiranku. Ada seseorang dulu tak pernah membiarkan aku kehujanan dan aku selalu dilindunginya agar tak sakit yang akhirnya dia jatuh sakit setelah kehujanan karena jaketnya aku yang pakai. Ah yah tolol aku tak ingin kejadian seperti itu terulang padamu. Aku menolak dengan alasan aku takkan kebasahan toh ini gerimis. Cukup sulit meyakinkanmu kalau aku pasti baik-baik saja tanpa memakai jaketmu. Yah akhirnya kita meninggalkan mall itu untuk pulang. Aku tau kamu pasti kedinginan meski sudah memakai jaket. Pakaianmu lebih basah dariku. Sepanjang perjalanan aku selalu mencoba menatapmu meski susah karena hujan. Aku hanya ingin berkata terimakasih tapi sepertinya sulit.

<>5. Maka Akan Aku Jalani Sebaik-baiknya Kita
Seperti Pantai yang Membuat Pengunjung Menjadi Lebih Baik

Seperti Pantai yang Membuat Pengunjung Menjadi Lebih Baik via http://nuriwandari.tumblr.com

Hari ini kamu masih menyediakan waktu luangmu untuk kita. Semoga minggu-minggu berikutnya kamu tetap seperti ini bahkan mungkin setiap hari ketika kita ditakdirkan untuk bersama. Aku memiliki semoga yang cukup sederhana. Semogaku adalah kamu masa depanku meski aku tak tau akan seperti apa kita di masa depan. Hari ini masih tertutup rapih di lembaran ini. Semoga akan terus seperti ini.

Kini menyelipkan namamu dalam barisan doaku menjadi caraku mencintaimu, melibatkanNya dalam segala sesuatu membuatku mengerti kalau Dia yang kuasa dan Dia yang berhak membolak-balikkan hati manusiaNya. Tak berharap lebih, hanya mengharapkan kamu selalu baik-baik saja, dengan siapapun aku dan kamu berjodoh nantinya semoga kita takkan menyesal. Maka akan aku jalani sebaik-baiknya kita agar aku tak menyesal ketika kamu bukan takdirku. Setidaknya aku membuat halamanmu terisi dengan kenangan yang berisikan warna bukan kepedihan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Aku bukan seorang penulis, aku hanya menulis ketika aku kehabisan akal untuk menghabiskan sisa waktu luangku.