Untukmu Wanita Yang Sedang Dalam Perantauan, Jangan Pulang Sebelum Dipinang!

Jika kamu adalah wanita yang sedang dalam perantauan, jangan pulang sebelum dipinang! Kenapa? 

Bagi wanita dewasa yang sudah cukup umurnya untuk menikah (padahal umur bukanlah satu-satunya penentu seseorang untuk menikah) tentu sangat mendambakan untuk dipinang. Namun jika kenyataannya kamu belum juga mendapat gelar sebagai wanita yang sedang dalam pinangan, jangan sekali-kali meninggalkan tempat rantaumu untuk pulang jika belum siap untuk mendengar berbagai kalimat-kalimat berikut ini dari orang-orang yang ada disekitar kamu. 

1. Anaknya Bu RT Baru Umur 18 Tahun Sudah Berani Nikah, Kamu Kapan?

Nikah muda via http://www.fourlook.com

Umur bukanlah satu-satunya penentu seseorang berani memutuskan untuk menikah atau belum. Tingkat kesiapan dan prioritas masing-masing orang berbeda. Jangan hanya karena gengsi teman seumuran atau bahkan yang lebih muda sudah menikah, lalu kamu memutuskan untuk menikah. Menikah bukanlah perlombaan siapa yang cepat dia yang menang. Jika cepat menikah namun juga cepat cerai apa itu yang namanya kesuksesan? Tentu tidak bukan?

2. Kamu Kok Nggak Nikah-Nikah Mau Jadi Perawan Tua?

Perawan tua via http://www.kapanlagi.com

Bukankah lebih baik menunda untuk menikah muda dari pada menjadi janda muda? Menunda untuk menikah muda karena menunggu pasangan yang tepat agar pernikahan yang kamu jalani terbina selamanya adalah bukan hal yang sia-sia. Dan itu jauh lebih baik dari pada menikah hanya karena umur dan gengsi diomongan orang lain.

3. Kalau Kamu Nggak Bisa Nyari Calon Suami, Mau Nggak Dijodohin Sama Si Itu?

Belum berani memutuskan untuk menikah bukan berarti nggak laku, bisa saja pria pilihannya masih mempersiapkan diri lahir dan batin untuk meminang. Tentu kamu mau menikah dengan pria pilihanmu kan? Bukan menikah dengan pria mana saja yang mau meminangmu. Jika itu adalah prinsipmu, tunggu pasanganmu meminangmu!

4. Diperantauan Nggak Ada yang Mau Sama Kamu?

Menunggu jodoh via http://www.femina.co.id

Apa kamu pergi merantau hanya untuk mencari pasangan? Jika memang iya tentu kamu sudah siap untuk menjawab pertanyaan ini, namun nggak semua orang memiliki tujuan seperti itu saat merantau. Banyak hal yang masih harus dicapai oleh seseorang, dan menikah bukanlah satu-satunya. Tentu itu wajar dan bukan hal yang aneh jika seseorang merantau dan pulang tidak membawa pasangan.

5. Sudah Umur Segini Kenapa Belum Nikah?

kapan nikah? via https://www.hipwee.com

Banyak orang yang menghubung-hubungkan antara umur dengan pernikahan. Kenapa tidak ada yang bertanya “Sudah umur segini kok belum punya rumah atau mobil?" Kenapa harus menikah yang menjadi ukuran kesuksesan seseorang?

Well…jika kamu adalah wanita yang sedang merantau dan sudah siap untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas, maka pulanglah, itu nggak akan jadi masalah. Namun jika kamu adalah wanita yang tidak bisa untuk berpura-pura tuli, berpura-pura buta dan berpura-pura bisu maka janganlah pulang sebelum dipinang.

Mungkin sudah menjadi budaya Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke bahwa orang memandang orang lain pantas untuk menikah atau belum dilihat dari umurnya. Padahal tingkat kesiapan tiap orang itu beda-beda.

Jangan memutuskan untuk menikah hanya karena teman yang seumuran sudah menikah. Karena yang akan menjalani rumah tanggamu adalah kamu sendiri bukan kawan seumuranmu. Toh mereka tidak akan memberimu uang saat keluargamu butuh duit, tidak akan memberimu makan saat keluargamu kelaparan, dan akan membicarakanmu dibelakang jika ternyata keluarga yang kamu bentuk gagal.

Memang tidak semua orang seburuk itu, namun semua orang berhak menentukan prioritas dalam hidupnya dan memutuskan sendiri bagaimana akan menjalani hidup.

Menikah bukan soal “Dia sudah nikah looh, masak kamu belum?” tapi “Aku siap, maka kuputuskan untuk menikah”

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Aku suka membaca makanya aku menulis