Untukmu yang Lebih Memilih Sahabatku Menjadi Teman Hidupmu

Mungkin saat ini kamu sudah melupakanku. Pergi menjauh meninggalkan semua kenangan yang ada. Memang tak banyak kenangan yang kita miliki, wajar saja karena kita juga sedang dalam masa pendekatan. Tapi aku tidak ingin menjadi orang yang egois, aku ingin membiarkanmu memilih jalanmu. Mungkin kamu merasa tidak dapat menemukan sesuatu yang kamu cari dari diriku.

 

 

 <>1. Bertemu denganmu adalah sesuatu hal yang tidak disengaja.

Waktu itu aku tak sengaja berkenalan denganmu. Ketika aku membuka salah satu media sosialku, aku menemukan sebuah pesan darimu. Aku tak pernah berfikir bahwa aku akan bertemu denganmu karena sebelumnya aku memang enggan untuk berkenalan dengan seseorang yang baru melalui media online.

Akhirnya kitapun saling bertukar nomor telephone untuk memudahkan kita saling berkomunikasi. Kamupun mulai memberikan perhatian-perhatian kecil yang membuatku nyaman untuk melanjutkan hubungan ini bersamamu.

<>2. Kamupun mulai mencari dan menemukan rumahku agar kamu bisa kapan saja bertemu denganku.

Setelah cukup waktu untuk saling mengenal akhirnya kita memutuskan untuk saling bertemu. Akupun mulai merasa nyaman setelah beberapa pertemuan yang kita miliki. Bertemu denganmu adalah hal yang tak pernah kuduga. Tak pernah kusangka bahwa aku merasa bahagia untuk dapat mengenalmu. Dan aku ingin selalu bersamamu.

<>3. Pelukmu yang selalu menguatkanku dan membuatku lupa akan kesedihan yang datang menggangu.

Pelukmu selalu menguatkanku untuk tetap bediri tegak menjalani hidup yang tidak selalu indah. Dipelukmu pula aku menceritakan kisah abu yang terkadang hinggap dan datang untuk mengusik hidupku. Namun sekali lagi kamu menguatkanku dengan kasih hangat yang kau berikan untukku. Genggaman tanganmu dan tatapan matamu selalu berhasil membuatku merasa aman dan membuatku mampu untuk berdiri tegak. Aku mulai merasa bahwa aku memilikimu dan ingin memilikimu seutuhnya.

<>4. Aku salah! Aku salah karena telah menanggapi rasa yang hadir dan menyelimuti hatiku.
Triangle Love

Triangle Love via http://www.google.co.id

Ketika aku mulai jatuh cinta padamu kenapa semua ini harus terjadi? Kenapa dunia begitu sempit? Ternyata sahabatku telah lebih dulu mengenalmu dibanding aku. Ya jelas dia lebih mengenalmu karena dia adalah sahabat dari adikmu sendiri. Aku merasa tak adil ketika tiba tiba kamu meminta izinku untuk mendekati sahabatku. Jawaban apa yang kau inginkan atas pertanyaan yang kau lemparkan padaku? Lalu apa yang harus kulakukan dengan hal bodoh ini?

 

<>5. Kecewa hanyalah sekelumit perasaan yang datang mengusikku saat ini.

Kecewa? Sedih? Menangis? Sepertinya itu adalah sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan dariku saat ini. Aku tak mengerti apa yang harus aku lakukan? Membencimu? Membenci sahabatku? Tentu saja aku tak mampu melakukan kedua itu. Aku terlalu menyayangi kalian berdua. Kalian adalah orang yang selalu membuatku tersenyum, walaupun saat ini kalian membuatku bersedih. Tapi apa yang mampu kuperbuat? Tidak ada.

 

<>6. Untukmu yang pernah kucinta, dan untukmu sahabatku.
Untuk kalian

Untuk kalian via http://www.google.co.id

Yah mungkin aku merasa marah sedih dan kecewa namun izinkan aku untuk mengatakan beberapa kata untuk kalian.

Untukmu yang pernah kucinta: terima kasih, karena kamu sempat singgah kedalam hidupku. Mengajarkanku hal-hal baru yang belum pernah kumengerti sebelumnya. Aku juga ingin minta maaf jika ternyata kamu tidak menemukan sesuatu yang kamu cari didalam diriku. Maka dari itu aku akan melepaskanmu untuk mencari sesuatu itu dari orang lain yang bukan aku. Dan terima kasih atas paggilan sayangmu untukku.

Untuk sahabatku: aku minta maaf jika selama ini aku egois padamu. Aku hanya memikirkan perasaanku sendiri tanpa memikirkan perasaanmu. Tapi aku rela melepas dia jika itu membuat semua ini menjadi lebih baik. Aku hanya tidak ingin merusak persahabatan kita selama ini.

Dan untuk kalian berdua: aku menyayangi kalian.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Little wife yang hobi baca, nulis, dan masak ^_^