Untukmu yang Menjanjikan Masa Depan Untukku

Aku sering memulai pertengkaran hanya untuk hal remeh yang tak sepatutnya dihebohkan, tepatnya aku sering mepermasalahkan kita yang tak seperti pasangan pada umumnya. Tentang hubungan kita yang jauh dari kata biasa. Tentang kamu yang tak seperti pacar teman-temanku.

Aku sering mendiamkanmu hanya karena kamu “lupa” menyapaku seharian. Padahal aku tahu pasti, kamu hanya tak sempat untuk memegang gadget-mu karena padatnya rutinitas yang tak memberimu luang untuk sekadar bertukar sapa denganku.

Aku paham betul kamu sedang merajut masa depan, kau tak hanya kekasihku, tapi kau juga seorang mahasiswa, aktivis, dan kau juga bekerja part time. Sebenarnya itulah alasan kenapa aku jatuh cinta padamu karena kau pejuang yang tak gengsian dan tak kuragukan lagi masa depan bersamamu.

1. Hubungan Kita Jauh dari Kata Lebay-lebayan

Hubungan kuta jauh dari kata lebay via http://thepopcop.co.uk

Advertisement

Tak ada ucapan selamat dan kecupan untuk pagi, siang, sore, dan malam dalam pesan singkat atau chat layaknya pasangan lainnya. Tak ada status dan foto mesra di facebook, twitter, Blackberry Messager, instagram, dan segala sosial media yang kita miliki. Bahkan kita tak pernah saling bertukar password untuk semua akun tersebut.

Kita memiliki privasi untuk saling menghormati batas pribadi padahal jika mealaskan jarak kita bisa saja menjadi pembobol akun sosial masing-masing saat rindu membuncah di hati.

Tapi kita menjunjung tinggi kepercayaan dan bukan kamu namanya yang akan menghujatku dengan ribuan pertanyaan hanya karena seorang pria yang rajin mengomen setiap statusku di media sosial. Dalam sikap kekanak-kanakanku kau menimbalinya dengan kedewasaan.

Advertisement

Jika mereka menghabiskan malam minggu berdua, malam kita selalu saja sama. Aku akan menunggumu pulang kerja sambil terkantuk-kantuk karena aku memang tak bisa tidur sebelum mendengar kabar kalau kau sudah pulang.

Paling cepat pukul 22.00 WIB kau sudah pulang tapi tak jarang hingga larut malam aku masih saja melek. Jika kau tak lelah dan tak ada lagi yang akan kau kerjakan, karena kau adalah orang tersibuk yang kukenal, kita akan berbicara lewat udara meluapkan rindu dari hari ke hari yang ditahan hingga aku terlelap.

2. “Karena Aku Menyukaimu, Aku Suka Suku, Budaya, dan Semua Tentang Kamu”

Aku menyukai segala tentangmu via http://i2.wp.com

Advertisement

Semakin ke sini aku semakin sering mencemburui rutinitasmu. Aku cemburu dengan semua hal yang berdekatan denganmu. Aku tak bisa berada disampingmu, aku tak bisa menatap matamu dari depan, dan aku tak bisa melihat punggungmu dari belakang karena kita berjauhan.

Jarak menjadi pemisah kita, pulau kita berbeda bahkan kebiasaan, budaya, dan adat istiadat kita pun tak sama. Tetapi kau selalu meyakinkanku bahwa cinta bukan sebuah kesamaan tetapi perbedaan yang membuat kita bersama.

Kau selalu antusias ketika ada film tentang daerahku, kau selalu ingin belajar bahasaku, dan saat kau mempraktekkan bahasa dan gaya bicaraku sungguh itu terdengar lucu di telingaku.

3. “Asal Kamu Sehat dan Senang Itu Sudah Cukup Untukku”

Aku heran kenapa kau tak seperti yang lainnya, yang berkali-kali bahkan berpuluh-puluh kali berpesan kepada gadisnya, “Jangan macam-macam ya, Sayang”. Kau tak pernah mencemburui aktivitasku. Kau percaya dan tak pernah melarang aku pergi dengan siapa saja.

Terkadang aku kesal dan memanas-manasimu dengan nada dilebih-lebihkan, betapa senangnya aku. Padahal aku hanya ingin kau cemburu, tetapi kau mempercayaiku seutuhnya, “Asal kamu sehat dan senang itu sudah cukup untukku”. Kau berbeda, kau mempercayaiku karena kau mencintaiku.

4. “Aku Menjanjikan Masa Depan Untukmu”

“Aku Menjanjikan Masa Depan Untukmu” via http://3.bp.blogspot.com

Aku sering marah-marah hanya karena kau tak seromantis pacar temanku, yang selalu datang dengan kejutan-kejutannya. Aku sering membandingkanmu dengan mereka yang mempunyai banyak waktu untuk kekasihnya.

Mereka berdekatan dan mereka selalu berbagi cerita lewat udara atau pesan singkat saat terpisah sekejap kala malam datang sedangkan kita terpisah pulau dan dibatasi Selat Sunda tetapi handphone-ku jarang sekali berbunyi darimu, hanya pada jam-jam tertentu seperti alarm otomatis.

“Sayang, aku memang tidak pandai berkata-kata, tapi aku menjanjikan masa depan untukmu,” kata-kata itulah yang membuatku yakin walau aku tak tahu kau sedang apa karena memang aku tak bisa melihatmu tapi aku percaya kau sedang mengusahakan masa depan yang indah untuk kita.

5. Untuk Segala Perlakuanmu Kepadaku, Kutitipkan Doa Kepada Tuhan Untuk Mengabulkan Janjimu

Semoga Tuhan mengabulkan doaku via http://i.huffpost.com

Terima kasih tidak menuntutku menjelma layaknya yang kau mau. Terima kasih telah mencintaiku apa adanya bukan karena ada apanya karena semua yang kumiliki sekarang pasti akan sirna. Terima kasih tidak mengurungku di sangkar cantik penuh kesenangan tetapi aku tak bisa bergerak bebas dan menggunakan sayapku untuk terbang menjangkau mimpiku.

Kau membiarkanku menjadi diri sendiri dan meraih apapun. Atas campur tangan dari Tuhan, aku percaya, semoga masa depan yang kau janjikan tidak akan jauh lagi dari hari ini.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Gadis penyuka warna pink yang jatuh hati dengan dunia literasi

46 Comments

  1. Masduki Khamdan berkata:

    cerita fiktif atau kisah nyata tuh?

  2. Fitria Chemten berkata:

    Masih tanda tanya, namun tak dipungkiri kalau itu nyata di hidup kita.

  3. Masduki Khamdan kisah kita. hahaha

    @Fitria Chemten setidaknya memang terasa 🙂

    @Epi Mulyani Emon Amiiin, terima kasih 🙂

    @Mochammad Solikhul Anas (y)

  4. Sooooosoooosooooweet bgt

  5. Meri Susanti berkata:

    Waaah….. bagus Ciiii……
    Untuk kamu yang jauh di sana.

  6. Makasi Kakak, untuk yang jauh disana 🙂

  7. Untuk km yg dekat tp berasa jauh 🙂

  8. Zên Öggawa berkata:

    wah keren kk….
    salam kenal dari jawa….

CLOSE