11 Sifat Buruk yang Membuat Orang Lain Jengah Padamu

Mungkin sisi terburuk dari sikap buruk adalah kita kadang melakukannya tanpa sadar. Kita tak tahu bahwa perbuatan kita sebenarnya mengganggu, karena di bayangan kita, yang kita lakukan sah-sah saja. Kita tak sadar bahwa kalimat yang kita lontarkan menyakiti, karena maksud kita adalah berbagi.

Nah, di sinilah pentingnya mengingatkan diri kita sekali-sekali. Sifat-sifat apa sih yang sebenarnya mesti kita kurangi? Di antara yang Hipwee jabarkan di bawah ini, yang mana yang paling sering kamu lakukan tanpa sadar?

Eits, nggak apa-apa kok kalau kamu melakukan hal-hal ini sekali-kali. Kalau ada yang namanya sumber kekurangan, pasti manusia termasuk di antaranya. Yang penting adalah kita menunjukkan niat untuk memperbaiki kekurangan kita. Jadi, sifat-sifat apa saja yang harus kita hindari?

1. Sok tahu dan hobi menggurui. Karena orang yang benar-benar pintar nggak akan merasa dirinya pintar.

hobi menggurui

hobi menggurui via insidemovies.ew.com

“Gini lho caranya, bukan gitu. ‘Kan udah berkali-kali diajarin?”

Grammar kamu salah. Kok hal segampang gitu aja kamu nggak tahu sih?”

“Ikut apa yang kubilang aja. Gak usah pakai nanya.”

Ketika kamu merasa paling pandai dari orang-orang di sekitarmu, berhati-hatilah dengan keyakinanmu itu. Pertama, namanya juga keyakinan subyektif — kamu bisa saja salah. Kedua, keyakinan ini bisa menyeretmu melakukan hal-hal yang menyebalkan. Misalnya, karena tidak mau terlihat bodoh, kamu pura-pura mengerti apapun kata lawan bicaramu serta berusaha memonopoli  pembicaraan. Padahal lebih baik kamu mengaku tidak tahu daripada pura-pura tahu sesuatu! Orang yang pengetahuannya palsu itu kelihatan, lho.

Berpikiranlah terbuka dan jangan segan untuk bertanya. Hal ini justru mampu membuatmu kian kaya ilmu dan wawasan. Di lain hal, jika memang kamu tahu akan sesuatu dan berniat membagi ilmu, selalu berikan orang lain kesempatan untuk tak setuju denganmu. Ingat: salah satu tanda bahwa kamu benar-benar pintar adalah kamu tak merasa bahwa dirimu sendiri pintar.

2. Karena punya barang mewah satu-dua, kamu merasa dirimu kaya

“Wah kok kamarmu sempit ya… Kita main di kost-ku aja deh yuk?“

“Aku sih biasanya nggak mau kalau penginapanku nggak ada AC-nya.” (Padahal lagi ikut acara kampus yang mengharuskan pesertanya nginep kayak ikan sarden di satu kamar)

Sifat lain yang membuat orang lain enggan berada di dekatmu adalah merasa diri kaya. Merasa kamu memiliki hal yang tidak kamu miliki dan memamerkannya demi harga diri justru membuat orang di sekitarmu jengah. Apalagi kalau kamu sengaja nyinyir supaya orang sadar bahwa kamu kaya dan berharta. Tahukah kamu bahwa hal ini justru membuatmu makin kerdil di mata mereka?

3. Orang-orang yang benar-benar kaya biasanya akan terlihat sendiri, kok. Hobi pamer kekayaan malah bikin kamu terlihat norak.

merasa kaya

hobi pamer via www.tumblr.com

Teman : “Wah lucu banget dompetnya, kamu beli dimana?”

Kamu  : “Oh, ini dioleh-olehin sama papaku dari Swiss. Biasa aja yang ini, bagusan yang satunya, yang dari Paris.”

Teman : “Oh…” *senyum kecut*

Ketika kamu memiliki harta yang berlebih, syukurilah dan tidak usah bertinggi hati. Memamerkan hartamu tidak membuatmu makin kaya di mata orang lain. Hal ini juga tidak mengangkat derajat dan status sosialmu. Justru dengan cara inilah orang-orang makin tau bahwa kamu miskin iman. Jika memang kamu punya dan berada sadarilah bahwa hidup adalah roda yang berputar dan mungkin saat ini kamu hanya sedang berada di posisi atas. Ingat juga bahwa suatu saat nanti kamu akan berada di posisi bawah.

4. Kalau kamu tidak dilibatkan dalam suatu obrolan, jangan langsung ikutan nimbrung. Ingat, kamu tidak diundang.

memonopoli pembicaraan

memonopoli pembicaraan via thisisfusion.tumblr.com

Hal yang juga bisa membuat orang di sekitarmu merasa jengah adalah ketika kamu tidak dilibatkan dalam suatu obrolan, namun tetap ngotot masuk ke dalamnya. Apalagi, kalau kamu tiba-tiba langsung memonopoli pembicaraan.

Tidak apa-apa jika kamu ingin mengakrabkan diri dengan sesekali menyambung ke dalam obrolan. Yang perlu diingat, memotong pembicaraan orang itu sama sekali tidak sopan. Jadi berusahalah untuk berendah hati setiap kali masuk ke dalam obrolan. Hormati juga kesempatan orang untuk berbicara dengan tidak memotongnya. Ingat juga, inti dari pembicaraan adalah pertukaran ide dan gagasan. Jadi, tak ada faedahnya untuk ngotot mendominasi.

 

 5. Menganggap remeh orang lain tak akan membuatmu lebih hebat dari mereka

Menganggap kamu lebih dari orang lain

Menganggap kamu lebih dari orang lain via shkolazhizni.ru

(Dalam hati) Ooooh, ini si anak baru. Ya ampun… dandanannya aja udik begitu!

Diakui atau tidak, tanpa sadar kita sering memandang rendah atau menganggap remeh orang lain. Padahal hal itu tidak membuat kita lebih hebat dari orang yang kita pandang remeh itu.

Dengan berpikiran negatif dan merasa dirimu sudah hebat, kamu justru akan memberikan peluang bagi dirimu untuk mencecap kegagalan. Kenapa? Karena kamu menilai orang murni dari pembawaan dan penampilan, sementara kemampuan seseorang yang paling berharga selalu tersimpan di dalam diri mereka. Jangan kaget apabila suatu saat nanti kemampuanmu hanyalah sekecil ruas kuku orang yang kamu remehkan.

 

 6. Kikir dan perhitungan, kalau kelewatan, akan membuatmu miskin teman

kikir

kikir via imgarcade.com

Kamu : “Eh, mana kembalianku? Kurang seratus nih.”

Teman : “Yaelah… Cepek doang masih dicariin. Nih!”

Perhitungan memang wajar. Namun, jangan sampai sifat yang aslinya baik ini jadi malah menyusahkan orang. Jika kamu tahu temanmu sedang tidak punya waktu untuk merogoh sakunya demi mencari koin 100 untukmu, bukankah lebih baik kamu mengikhlaskan koin 100 perak itu untuk dia? Jika kamu tahu teman yang berhutang padamu sedang kesulitan keuangan karena akhir bulan, tidakkah lebih baik bagimu untuk menagih hutang di awal bulan saja? Memang wajib untuk menjaga apa yang kamu punya, tapi kamu juga harus bisa membaca suasana.

7. Dengan membicarakan orang di belakang, kamu menunjukkan bahwa nyalimu tak tebal

nyinyir

nyinyir via quoteeveryday.com

“Tahu nggak sih? Si A itu ternyata ceweknya dua, lho.” (Padahal yang satu itu adiknya, bukan selingkuhannya!)

“Si B itu udah punya pacar belum sih? Kok tiap kali pulang, yang nganterin beda-beda?”

Ngomongin orang di belakang sering menjadi kebiasaan yang kita lakukan tanpa sadar. Mungkin karena kita tak berani mengeluh di depan orang yang membuat kita kesal, namun mungkin juga karena kita memang hobi mengekspos kehidupan privat orang.

Padahal, membicarakan keburukan orang lain tidak menjadikanmu manusia yang luput dari kesalahan. Justru aktivitas ini dapat membuat reputasimu makin jelek. Orang-orang akan menjauhimu, tidak terkecuali teman-teman yang ikut bergosip bersamamu!

 

8. Sedikit-sedikit mengadu ke dosen atau kepala sekolah, mungkin kamu bukan teman yang bisa diandalkan

tukang mengadu

tukang mengadu via www.tumblr.com

“Kamar lo bocor tuh. Gara-gara gak dirawat, sih. Gue bilangin Bu Kost lho kalau gini terus.”

“Buat apa khawatir kamar gue bocor? ‘Kan gue punya elo.”

“Hah? Maksudnya?”

“Iya. Elo ‘kan ember. Tuh sana tampung airnya!”

Sifat buruk yang satu ini bisa menjatuhkanmu di kemudian hari. Terbiasa mengadu dan bermuka dua akan menjadikanmu orang yang sulit dipercaya. Bukan gak mungkin orang-orang terdekatmu enggan berbagi cerita atau rahasia denganmu, karena tahu bahwa kamu orang yang tak bisa diandalkan.

Sifat buruk yang satu ini juga bisa membuat label “si mulut ember” tersemat padamu. Teman-temanmu juga perlahan akan mundur teratur dan berpikir dua kali dulu sebelum mengajakmu bergabung di dalam pertemanan. Kurangi kebiasaan ini ya sebelum kamu benar-benar enggak punya teman karena tabiat jelek ini.

9. Hobi mengeluh justru akan memperparah rasa jenuhmu

lihatlah dari sudut pandang yang positif

lihatlah dari sudut pandang yang positif via kateordie.tumblr.com

“Aduh, capek nih, kerjaan banyak banget…”

“Aduh, laper….”

“Aduh, ngantuk….”

Mengeluh tidak akan mengurangi bebanmu. Justru hal ini akan membuatmu makin jenuh dan beban hidupmu terasa makin berat. Dengan mengeluh kamu juga akan mengganggu orang-orang yang ada di sekitar. Secara tanpa sadar kamu bisa menyebarkan aura negatif ke sekelilingmu. Bukan hanya bebanmu yang bertambah berat, tetapi orang-orang di sekitarmu juga akan makin jengah.

Sebelum mengeluh, kalian bisa mengingat lagi nikmat atau berkat yang sudah kalian terima hari ini. Mengubah sudut pandangmu dengan memandang hal dari kacamata positif mungkin bisa sedikit mengurangi kebiasaan jelek satu ini. Sebelum meratap betapa capeknya kalian karena beban pekerjaan yang tak kunjung usai, bersyukur dan berterimakasihlah bahwa kalian memiliki pekerjaan, ingat juga bahwa di luaran sana masih banyak orang yang membutuhkan lapangan pekerjaan demi sesuap nasi.

10. Selalu merasa paling benar dalam segala hal bukanlah bukti kalau kamu pintar

Merasa paling benar

Merasa paling benar via www.paramore.net

Selalu merasa paling benar dan tidak ingin kalah dalam berbagai hal juga bisa membuat orang-orang di sekitar kian sebal dan menjauhimu. Tidak mau mengaku salah adalah bukti bahwa kamu orang yang keras kepala dan bebal. Mungkin hal ini akan memuaskan egomu, tetapi cap negatif justru akan makin sering hinggap kepadamu. Mengakui kesalahan dan meminta maaf tidak menjadikanmu manusia lemah. Justru, banyak orang yang akan mengakui kebesaran hatimu.

11. Suka memerintah, tunjuk sana-sini. Padahal, melakukan itu sendiri pun sebenarnya kamu bisa.

Ambilin dong!

Ambilin dong! via believewithme.com

“Eh, ambilin itu dong…!”

“Eh, kipas angin nyalain, gerah nih.”

Suka memerintah atau bossy mungkin secara tidak sadar pernah atau sering kamu lakukan. Hobi memerintah orang di sekitar bukanlah tindakan yang membuatmu berada di posisi teratas.

Selagi badan kita masih sehat dan panca indera masih berfungsi dengan baik, kenapa tidak melakukan semuanya secara mandiri? Jika memang membutuhkan bantuan orang lain, atur intonasi suaramu. Jangan menggunakan intonasi nada yang tinggi karena akan terkesan bahwa kamu menyuruh secara tidak baik-baik. Jangan lupa juga untuk selalu mengucapkan kata “Tolong” dan “Terima kasih” setiap sebelum atau sesudah menerima bantuan dari orang lain!

Nah, masihkah kamu memelihara ragam tabiat buruk di atas? Jika iya, segera buang sifat itu jauh-jauh ya. Jangan sampai orang-orang yang berharga buatmu justru menjauhimu!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pecinta anjing, penikmat kumpulan novel fantasi, dan penggemar berat oreo vanilla.