5 Perbedaan Menua dan Tumbuh Dewasa. Cek Dulu, Siapa Tahu Selama Ini Kamu Hanya Menua

Beda menua dan dewasa

Dalam hidup, ada beberapa hal yang kamu takuti. Mulai dari pertambahan berat badan seiring padatnya pekerjaan, menurunnya kesehatan karena malas olahraga, sampai ketakutan hampir setiap orang: hidup sendiri sebab jodoh belum juga ditemui. Di samping ketakutan-ketakutan tersebut, ada satu lagi ketakutan yang mungkin tak kamu sadari terjadi begitu saja. Ketakutan itu adalah menjadi dewasa dan menua.

Advertisement

Banyak orang yang beranggapan bahwa dewasa dan menua itu sama. Toh sama-sama ditandai dengan bertambahnya usia. Namun sejatinya, menua dan dewasa adalah dua hal yang berbeda. Keduanya dipisahkan oleh garis tipis yang tak banyak orang sadari sebelumnya. Padahal kalau kamu perbedaan antara dua hal tersebut, kamu jadi tak takut lagi menjalani hidup.

Buat kamu yang masih takut-takut menghadapi tua dan dewasa, nih Hipwee berikan gambaran perbedaan keduanya.

1. Menua dilihat dari usia yang bertambah tiap tahunnya. Sedangkan dewasa dari pengalaman yang seseorang punya

Secara satuan pun berbeda via unsplash.com

Perbedaan yang sebenarnya bisa diketahui oelh setiap orang adalah dari satuannya. Tumbuh menua senantiasa dilambangkan dengan pertambahan umur. Selain itu perubahan fisik juga terlihat jelas pada proses pertumbuhan yang satu ini. Namun dewasa lebih dilambangkan dengan pengalaman seseorang semasa hidupnya. Seperti seseorang baru bisa disebut sebagai dewasa apabila telah menjalani serta memiliki pengalaman di sepanjang hidupnya.

Advertisement

2. Menua belum tentu sudah dewasa. Tapi jika kamu sudah dewasa, bukti proses penuaan fisik dan pikiran tengah berjalan

Menua belum tentu dewasa via unsplash.com

Banyak orang yang berpikiran bahwa menua itu belum tentu dewasa. Memang benar apa yang kebanyakan orang pikirkan itu. Tidak setiap orang yang tumbuh menua mengalami proses pendewasaan. Lihat saja bagaimana tingkah orang-orang yang masih seperti balita, seperti tak bisa membuang sampah pada tempatnya atau merengek saat permintaannya tak dikabulkan. Tapi apabila kamu tumbuh dewasa, terjadi dua proses di dalamnya. Kamu secara fisik dan pikiran tumbuh bersama.

3. Bertambahnya usia terlihat mudah dijalani. Apalagi beberapa dari kalian malah membuat perayaan tersendiri

Menua itu katanya mudah dijalani~ via unsplash.com

Setiap orang pasti punya kesempatan untuk menua. Sebab proses ini alamiah dan normal terjadi. Karena merupakan proses alamiah, tumbuh menua menjadi sesuatu yang mudah dijalani. Bahkan beberapa orang sampai membuat sebuah perayaan tersendiri guna memperingati proses menuanya ini.

4. Namun tak ada yang siap menjadi dewasa. Sebab proses tersebut bergantung pada seberapa keras kamu berusaha

Dewasa atau belum, tergantung usahamu~ via unsplash.com

Berbeda dengan menjadi dewasa. Rasanya tak seorangpun siap menjadi dewasa. Sebab menjadi dewasa itu seperti menjadi orangtua baru. Tak ada sekolah khusus untuk mempersiapkan kedatangannya. Apalagi menjadi dewasa berarti sudah harus siap dengan segala risiko dan tuntuan yang ada. Satu-satunya cara agar proses ini bisa lancar dijalani, ya hanya dengan berusaha sekeras yang kamu bisa.

Advertisement

5. Dengan tumbuh dewasa, kamu akan menyadari bahwa kesuksesan itu terdiri dari 99% kerja keras dan 1% kesempatan

Berapa persenkah kerja kerasmu saat ini? via unsplash.com

Namun dengan tumbuh dewasa, kamu akan cenderung berorientasi pada hal-hal abstrak di kepala. Salah satunya seperti bagaimana caranya menggapai kesuksesan tapi tetap diterima di masyarakat sekitar. Dalam prosesnya nanti, kamu pelan-pelan akan mengetahui bahwa yang namanya sukses itu sederhana. Sebab hal itu hanya terdiri dari dua elemen yaitu bekerja keras dan kesempatan. Semakin dewasa dirimu, kamu juga akan semakin sadar bahwa persentase kedua elemen sukses itu berbeda tajam, yaitu 99% kerja keras dan 1 % kesempatan.

Menjadi dewasa, berarti kamu anti melewatkan kesempatan yang ada. Sebab tanpanya, suksesmu tak akan pernah ada.

Menua itu takdir. Dewasa itu pilihan. Jika kedua proses itu kamu alami bersamaan, selamat! Masa depan tak perlu kamu khawatirkan. Namun jika hanya menua, mungkin kamu akan dikelilingi ketakutan akan masa depan seterusnya. Jadi, apakah sekarang kamu mulai mengalami keduanya? Atau hanya menua saja?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.

CLOSE