6 Alasan Kamu Harus Hidup Sederhana di Perantauan, Meski Kiriman Uang Selalu Berlebihan

Keutamaan hidup sederhana di perantauan

Menjalani hidup sebagai mahasiswa yang merantau menjadi tantangan bagi siapapun termasuk dirimu. Kamu dipercaya untuk menimba ilmu sembari berlatih mandiri karena harus menyiapkan beberapa keperluan dan kebutuhan dirimu sendiri. Amanah untuk menyematkan gelar sarjana di namamu saja bukan hal yang mudah.

Sementara itu, amanah lain yang mesti kamu emban itu menjadi pribadi yang lebih baik, lebih dewasa. Amanah tersebut nggak cukup kamu balas dengan menujukkan kemandirian saja. Lagipula kamu nggak bisa dibilang mandiri seutuhnya selama masih menerima bulanan orangtua. Apalagi kamu yang kiriman bulanannya lebih banyak dari kebutuhanmu sebulan. Kesempatanmu untuk hidup mewah jelas ada, tapi apalah artinya merantau kalau tak bisa belajar lebih dalam soal kehidupan yang hakiki. Jadi, kamu memang tetap harus hidup sederhana di perantauan. Beberapa alasan di bawah ini pun bisa jadi pertimbangan.

1. Karena membiasakan hidup sederhana di perantauan membuatmu lebih siap menerima keadaan, kalau nanti uang bulanan tiba-tiba sedikit, kamu tetap bisa bersyukur dan mengirit

Hidup sederhana via www.unsplash.com

Kamu beruntung mendapat kiriman bulanan lebih banyak dibanding teman-temanmu, maka sejatinya kamu harus mensyukurinya. Salah satu caranya dengan senantiasa sederhana dalam menjalani hidup di perantauan. kamu nggak perlu berlebihan dalam mengeluarkan uang. Hindari memperlihatkan kemapananmu dihadapan teman-temanmu sebab itu bisa membuatnya iri kepadamu. Menjalani hidup sederhana juga memiliki manfaat untukmu, dengan terbiasa makan nggak perlu yang mewah, beli baju sewajarnya, main nggak neko-neko kamu nggak akan kaget kaau sewaktu-waktu kiriman bulananmu seret.

2. Berhemat juga penting untuk dilakukan. Apa namanya kalau bukan nggak tahu diri berfoya-foya di perantauan sedang orangtua bersusah payah mencari uang

Berhemat via www.unsplash.com

Kiriman bulanan yang berlebih seharusnya nggak menjadikanmu lupa diri lantas berfoya-foya menghabiskannya. Ingat ada tugas yang sedang kamu emban di perantauan, ingat juga bahwa uang tersebut adalah hasil jerih payah orangtuamu yang bekerja membanting tulang. Pantaskah apabila kamu bersenang-senang di atas jatuh bangun mereka?

3. Sekarang rezekimu bisa berlebih, tapi esok bisa saja kamu akan kekurangan sekali. Jadi sudah semestinya kamu menabung sedari sekarang

Menabung via www.unsplash.com

Bicara soal rezeki sama halnya dengan nasib cuma Tuhan yang tahu. Sekarang kamu boleh saja berlebih, tapi esok atau lusa bisa saja kamu nggak punya apa-apa. Nah daripada saat momen tersebut terjadi kamu kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup, mending uangmu yang berlebih sekarang kamu tabung sedari sekarang untuk menyiasatinya.

4. Hidup sederhana mencerminkan kepribadian yang rendah hati, sebuah pribadi yang susah dicari, tapi banyak orang yang menyukai

Rendah hati via www.pexels.com

Menjadi pribadi yang sederhana nggak akan merugikanmu kok, kamu masih bisa menikmati hidup. Justru orang-orang akan menyukaimu karena kerendahan hatimu. Kamu pasti akan memiliki banyak teman, dan bersama merekalah dirimu bisa bersenang-senang menikmati hidup.

5. Kalau kamu ingin bersenang-senang menikmati hidup, gunakan uangmu sendiri. Carilah penghasilan tambahan untuk menopang kehidupanmu

asdasda via www.pexels.com

Sejatinya hidup sederhana sama sekali nggak membatasimu untuk bersenang-senang dalam menikmati hidup. Semua bisa diakali, intinya jangan sampai menyusahkan orangtuamu saja. Mungkin orangtuamu nggak akan keberatan jika kamu meminta bulanan yang lebih, tapi alangkah baiknya apabila kamu pergunakan uangmu sendiri. Kalau nggak punya tabungan, ya mau nggak mau kamu mesti bekerja sembari berkuliah.

6. Mencari pekerjaan sampingan akan berguna setelah kamu lulus nanti, kamu jadi punya tabungan dan pengalaman. Masa iya mau mengandalkan orangtua melulu?

Pengalaman via www.pexels.com

Mungkin kamu berpikir capek apabila menjalani hidup di perantauan dengan berkuliah sambil kerja. Benar capek, tapi ada hal berharga dibalik usahamu. Seenggaknya kamu telah mencoba meringankan beban orangtuamu. Selain itu bekerja memberikanmu pengalaman dan kesempatan mendapat jaringan yang barangkali akan berguna selepas kamu lulus nanti. Penyakit sarjana adalah kelamaan menganggur, dengan pengalaman kerjamu ini kamu punya kesempatan lebih dibanding job seeker atau fresh graduated lainnya.

Menjalani hidup menjadi mahasiswa di perantauan adalah petualangan seru. Banyak hal yang dapat ilmu, teman, pengalaman, dan cerita hidup lainnya. Tapi di balik itu semua ada tanggung jawab besar. Selain menjadi sarjana, menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya jauh lebih penting untuk kamu tunjukkan kepada mereka. Buatlah mereka bangga, jangan malah menyusahkannya dengan berfoya-foya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Fiksionis senin-kamis. Pembaca di kamar mandi.