6 Hal yang Bisa Jadi Penenang dan Pegangan Hadapi Umur 25-an. Biar Rasa Takutmu Tak Berakhir Drama

Pegangan di umur 25

Cie, bulan depan udah 25. Udah nggak bisa nakal kayak anak SMA

Advertisement

Beberapa bulan ke depan kamu dihadapkan pada realitas hidup seperempat abad. Iya, kamu sudah akan berumur 25. Umur yang selama ini kamu takuti. Sebab banyak rencana hidup yang belum bisa kamu penuhi padahal deadline-nya dulu kamu tetapkan di umur 25 itu. Seperti menikah, punya pekerjaan yang mapan, sampai hidup mandiri dan bisa menopang hidup keluarga.

Ketakutanmu memang bukannya tanpa alasan. Umur 25 yang sebentar lagi kamu jalani ternyata jauh dari impianmu dulu. Jangankan menikah, punya hubungan saja kandas di tengah jalan. Punya pekerjaan mapan dan menopang hidup keluarga? Duh, buat memenuhi kebutuhan sendiri saja kadang masih minta kedua orangtua.

Meski rencana indahmu tentang umur 25 dihempas oleh kenyataan, kamu masih punya cara untuk nggak paranoid sendirian. Kamu masih punya spare time selama beberapa bulan untuk tak lagi memupuk rasa takut hadapi umur 25, salah satunya dengan menenangkan diri. Nih, Hipwee berikan beberapa hal yang bisa kamu pegang untuk dijadikan penenang, biar saat menyambut umur 25 kamu tak lagi ketakutan.

Advertisement

1. Umur 25 memang terlihat punya tanggung jawab dan kewajiban yang besar. Tapi bukankah pelan-pelan kamu juga bertambah pengalaman?

Bisa bertahan sampai sekarang pun sebenarnya bukti |  Photo by Maksim Goncharenok via www.pexels.com

Jauh-jauh hari, kamu sudah sering diingatkan dengan susahnya menginjak umur seperempat abad ini. Mulai dari harus mandiri baik secara pikiran maupun finansial, sampai sudah diminta bantu-bantu biaya pendidikan adik di perantauan. Padahal jika melihat ke diri sendiri, kamu sungguh tak yakin apakah bisa menanggung semua tanggung jawab dan kewajiban besar itu.

Sebenarnya wajar, jika kamu merasa tanggung jawab dan kewajiban tersebut terlalu berat dipikul sendiri. Namun ingatlah bahwa dirimu secara tidak sadar telah mempersiapkan dirinya sendiri. Lewat pengalaman-pengalaman dan ketrampilan hidup yang selama ini kamu alami.

2. Anggap saja umur 25 sebagai kelas baru dalam hidupmu. Tak perlu takut, sebab di setiap kelas pasti punya guru yang senantiasa membantu

Ibarat masuk ke kelas yang baru, siap-siap aja belajar | Photo by Artem Podrez via www.pexels.com

Jika boleh diibaratkan, setiap pertambahan umur merupakan momen naik kelas saat sekolah dulu. Apa yang dilakukan di ‘kelas baru’ tentunya berbeda. Guru yang turut membantumu dalam menjalani kelas ini pun berbeda. Tapi satu hal yang perlu kamu ingat, kalau guru-guru di kelas barumu nanti pasti bantu melewati segala ujian. Kehadiran guru dalam kelas baru pun tak hanya satu, tapi sesuai kemampuanmu dalam bersosialisasi. Guru-guru tersebut dari orangtua, keluarga, sahabat, bahkan orang lain yang tidak kamu kenal akrab.

Advertisement

3. Coba lihat orang lain yang telah lulus dari umur 25-an. Hidup mereka nggak berubah jadi sesuram yang kamu kira kan?

Seperti mereka, ini hanya salah satu fase kehidupan yang pasti bisa kamu hadapi | Photo by Maksim Goncharenok via www.pexels.com

Jauh sebelum kamu merasakan ketakutanmu menyambut umur 25, sebenarnya banyak orang yang senasib denganmu. Coba lihat orangtua, kakak atau bahkan pacarmu sendiri. Sebagian di antara mereka telah melewati momen umur 25 dan ternyata memang tak ada yang perlu ditakutkan. Kamu bisa belajar dari mereka yang telah ‘lulus’ dari umur 25 ini. Belajar menjalani umur 25 dan mengalahkan rasa takut yang ada.

Mereka saja bisa ‘lulus’ dari umur 25 dan hidupnya tak jadi sesuram yang kamu kira, masa’ kamu sendiri justru takut menghadapi realita yang ada?

4. Perihal kamu yang masih sendiri di umur 25 ini, sikapi dengan santai aja. Toh bukan kamu saja yang masih jomblo di usia perak ini

Bukan kamu aja kok yang masih sendiri | Photo by José Luis Photographer via www.pexels.com

Sebut saja ketakutan terbesarmu di umur 25 nanti adalah belum hadirnya pasangan. Pergi ke kondangan sendiri, lihat teman-teman berfoto dengan pasangannya hanya buatmu iri. Wajar kok kalau kamu merasa takut menjalani umur 25 dengan kesendirian. Tapi ingatlah, bukan kamu saja yang akan menjalani umur 25 dengan status masih sendiri. Di antara teman-temanmu atau bahkan anggota keluargamu pasti masih ada yang sendiri. Bahkan di umur mereka yang lebih dari seperempat abad.

5. Lagi pula, kata siapa umur 25 tak lagi muda? Di era millenials seperti ini, muda atau tidaknya seseorang tak dilihat dari angka

Potensimu masih sangat besar | Photo by Trung Nguyen via www.pexels.com

Tapi aku takut nggak disebut anak muda lagi. Bagaimana dong?

Tenang saja, sebutan anak muda di era millenials seperti sekarang tak hanya dikaitkan dengan umur seseorang. Namun lebih dilihat pada apa yang dilakukan seseorang pada lingkungan sekitar. Lihat saja tokoh-tokoh anak muda yang hits zaman sekarang. Hampir semua sudah melewati momen seperempat abad bahkan ada yang lewat umur 30. Jadi, kamu tak perlu takut dianggap tak lagi muda. Sebab asalkan kamu melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar, kamu masih anak muda meski umur lewat 25.

6. Perjalanan menuju seperempat abad memang tak mudah. Daripada terus ketakutan, coba syukuri dulu apa saja yang sudah terlewati olehmu

Syukuri apa yang telah kamu lewati | Photo by cottonbro via www.pexels.com

Sebelum takut semakin besar, mari sedikit menengok ke belakang. Dua puluh tahun lebih kamu menjalani hidup ini. Susah, senang, dan kecewa berhasil kamu lewati. Sebelum kembali merasa takut jelang usia 25, coba syukuri dulu perjalanan dua puluh tahun lebih yang udah kamu lakukan ini. Syukuri ada banyak hal yang sudah kamu dapatkan dan pelajari. Belum tentu kan orang lain diberi kesempatan untuk menjalani indahnya kehidupan di dunia selama dirimu.

Toh kalau terus dipikirkan, tiap tahun dalam kehidupan memang nggak pernah mudah. Selalu ada hal-hal di luar kuasamu sebagai kejutan yang akan ditemui di tengah jalan. Syukuri, belajar, dan belajar lagi, adalah beberapa hal yang bisa kamu lakukan. Sesekali takut dan nggak percaya diri boleh-bo.eh. Tapi ingat ya, hanya sesekali saja. Sisanya kamu harus merasa bisa untuk melewati semua.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.

CLOSE