6 Hal Yang Mesti Kamu Pegang Supaya Resolusi Perbaikan Diri Tetap Kukuh Dijalani

Tahun 2017 sudah berlalu. Banyak capaian membanggakan yang terlaksana tahun ini, dan tentu kamu sudah membuat daftar resolusi supaya hidup jauh lebih baik di tahun baru. Ya, menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya merupakan resolusi yang paling wajar diinginkan oleh banyak orang. Tidak terkecuali bagi kamu.

Advertisement

Resolusi memperbaiki diri menjadi lebih baik tidak bisa dilepaskan dari tujuan memperbaiki citra buruk yang sudah terlanjur menempel di pundakmu. Namun yang sudah-sudah, menjalaninya tidak semudah membalikan telapak tangan. Kamu sudah berupaya membenahi kebiasaan, dengan mengubah laku buruk dan menggantinya dengan perbuatan baik. Tetapi kamu kerap menemui ganjalan. Temanmu justru salah mengartikan dengan menganggap apa-apa yang kamu lakukan itu hanya pencitraan.

Ringkasnya, orang-orang selalu melihat dirimu sebagaimana yang dulu. Kesal bukan? Nah, untukmu yang pernah merasakannya, berikut hal harus kamu perhatikan supaya kamu tetap mengalami kemajuan dalam segenap perubahan yang kamu lakukan.

1. Mulailah dari memaafkan diri sendiri dari kesalahan yang pernah kamu lakukan, dan jadikan itu pelajaran

Berdamai dengan diri sendiri via unsplash.com

Yang paling sukar untuk memulai perubahan adalah memulainya. Saat memulai membenahi diri kerap kali kamu mengingat-ingat masa lalu. Begitu banyak kecerobohan, kesalahan dan kebodohan yang telah dilakukan. Ingatan-ingatan itu acapkali membayangi, dan secara tidak sadar menggiringmu kepada perasaan takut untuk mengulangi kegagalan itu.

Advertisement

Nah, sebelum memulai perubahan diri ke arah yang lebih baik. Sudah sewajarnya kamu memafkan diri, dan berdamai dengan masa lalumu. Bagaimanapun juga kegagalan-kegagalan yang pernah kamu alami adalah sebuah proses pendewasaan dan sudah sepantasnya kamu jadikan pelajaran.

2. Meski kerap mendapat cibiran, tetaplah fokus pada tujuan. Anggap saja mereka hanya angin lalu

Abaikan omongan orang. Terus melangkah via www.pexels.com

Tidak mudah untuk memulai suatu perubahan. Godaan tidak hanya datang dari dalam diri, tetapi juga dari lingkungan. Tentu kamu sudah paham benar bagaimana reaksi orang sekitarmu ketika kamu sedang memulai untuk ber’hijrah’. Ya, sudah lumrah cibiran yang datang tumpah ruah.

Disaat inilah sebenarnya kamu sedang diuji seberapa kuatkah tekadmu untuk memperbaiki diri. Jangan tanggapi dengan amarah. Cukup ingat hal-hal yang sudah kamu tekadkan sebelumnya. Fokus kepada tujuan utama. Dan apabila kamu bingun merespon cibiran dari mereka, cukup berikan mereka senyum simpul saja. Inilah cara yang paling bijaksana.

Advertisement

3. Tidak perlu berlebihan dalam menunjukan perubahanmu agar tidak dianggap orang sebagai pamer belaka

Tetap rendah hati via unsplash.com

Saat membenahi diri. Perubahan kebiasaan yang beralih dari buruk ke yang baik tidak seharusnya kamu coba perlihatkan kepada orang-orang. Ingat, tujuanmu sejatinya bukan untuk kebaikan mereka, melainkan diri sendiri. Namun tidak perlu sampai menyembunyikan juga. Biasa saja. Bertindak sewajarnya saja.

4. Prioritaskan perubahan-perubahan kecil yang mudah dijalani. Karena memaksa jalani perubahan besar pun besar kemungkinan akan terkecewakan

Memulai dari yang mudah via www.pexels.com

Saat memulai suatu perubahan, sebaiknya kamu ulai dengan hal-hal yang kecil yang bisa kamu lakukan terlebih dahulu. Semisal ubah kebiasaanmu tidur malam, atur waktu dengan membuat jadwal kegiatan harian, belajar untuk tidak menunda pekerjaan dan lain sebagainya. Meski hasil perubahan itu tidak secara gamblang terlihat namun secara pelan-pelan kamu akan melihat sendiri bagaimana perubahan itu berdampak kepada kehidupan sehari-harimu. Jangan pula sampai memaksakan melakukan perubahan yang sulit kamu jalani, atau kamu siap menanggung kekecewaannya sendiri.

5. Tetap bersabar jika temanmu masih meremehkan. Ingat, keberhasilan tidak diraih secara instan

Jangan terburu-buru via unsplash.com

Saat orang memutuskan untuk berubah. Mereka cenderung selalu ingin melihat hasilnya dengan instan. Semisal, ingin dicap sebagai orang dermawan dengan hanya sekali mendonasikan sebagian uangnya untuk yang membutuhkan. Tentu saja tidak semudah itu. Perlu waktu untuk memperbaiki citramu. Asal kamu bisa terus berbuat baik dan tulus dalam melakukannya niscaya semua kebaikan akan kembali kepadamu.

6. Jika tanggapan temanmu sudah mulai positif terhadap usahamu. Selalu evaluasi diri, barangkali masih banyak yang mesti dibenahi

Berkaca Diri via www.pexels.com

Ada masanya perubahanmu menemui keberhasilan. Yaitu saat teman-temanmu sudah tidak mencibir lagi apa yang sedang kamu perbaiki. Kamu sudah mendapat citra baru yang lebih baik. Disaat inilah sebenarnya yang mesti kamu waspadai. Kamu tetap tidak boleh berpuas diri. Manusia tetap menjadi tempatnya salah. Jangan berhenti berbenah karena hidup selalu menuntut perbaikan.

Memang tidak mudah untuk memperbaiki diri. Godaan akan selalu datang. Maka dari itu kamu perlu menjaga kuat tekad dan konsisten dalam menjalaninya. Tahun baru, hari baru, dan pribadi yang baru. Semoga di tahun 2018 nanti resolusimu tercapai dan kamu menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Selamat tahun baru 2018.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Fiksionis senin-kamis. Pembaca di kamar mandi.

CLOSE