6 Keistimewaan Kamu yang Kerja Freelance, yang Seringnya Dianggap Pengangguran

Sukses itu kerja di kantor dan punya jabatan bagus.

Advertisement

Meski zaman semakin berkembang dan anak muda banyak yang tak lagi gila dengan jabatan. Pandangan seperti tadi tetap saja masih mengakar di masyarakat, bahkan keluargamu sendiri. Kerja itu harus jelas di mana dan perusahaannya apa. Memang pandangan tadi ada baiknya, setidaknya kata mapan sudah ada di depan mata.

Tapi memilih untuk menjadi pekerja lepas atau freelancer pun tak patut dipandang sebelah mata. Walapun bekerja lepas yang lebih sering menetap di rumah kadang dicap pengangguran, kamu tetap bisa berbangga diri. Karena menjadi freelancer membuatmu punya beberapa keistimewaan ini. Tak perlu ragu menjawab pertanyaan, “kerja di mana?” Atau tak perlu resah menghadapi cibiran orang, “katanya kerja tapi kok sering kelihatan di rumah atau luntang-lantung.” Toh mereka yang mencibir tak pernah tahu esensi dari kerja freelance.

1. Meski sering di rumah atau ngafe ke mana-mana, tanggung jawabmu dengan kewajiban tetap bisa dipercaya

Kerja dari mana saja via unsplash.com

Namanya juga freelancer, sudah pasti kerjanya lebih sering di rumah atau kafe-kafe yang punya suasana homey. Tempat kerjamu itu yang seringnya membuat orang salah paham memberi penilaian. Kamu dianggap pengangguran lah. Dianggap tak bisa diatur lah. Bahkan dianggap tak kurang bisa bertanggung jawab, karena memilih tak terikat dengan perusahaan manapun.

Advertisement

Padahal menjadi freelancer yang kerjanya dari mana saja tetap membutuhkan tanggung jawab, justru lebih besar. Mengingat kamu berhadapan langsung dengan klien, semua tugas harus dilakukan dengan sebaik-baiknya agar mereka terus percaya denganmu. Karena dari kepercayaan itu pula kamu punya banyak kesempatan mendapat pekerjaan lainnya.

2. Menjadi freelancer mengasah keterampilanmu dalam manajemen waktu dan konsistensimu

bisa mengatur waktu dan konsisten via unsplash.com

Wah enak banget ya nggak ada jam kantornya….

Advertisement

Ada beberapa orang yang menganggap pekerjaanmu ini menyenangkan sekali, karena tak terikat dengan jam kantor yang harus 8 jam bekerja. Dibayangan mereka mungkin kamu bisa bekerja sesukamu. Bahkan jika dalam satu hari suasana hatimu sedang tidak baik, kamu bisa saja bekerja satu atau dua jam saja. Sementara kenyataannya, kerja freelance mengharuskanmu pandai mengatur waktu dan menjaga konsistensi etos kerjamu.

Kamu tak bisa kerja terlalu santai, karena klien seringnya tak bisa dikompromi kalau kerjaanmu tak selesai tepat waktu. Kamu harus tetap semangat meski kadang ada saja klien yang banyak maunya atau menyebalkan sekali. Dengan kata lain kerja freelance sama seperti pekerjaan lain yang punya risikonya sendiri.

3. Enaknya nggak perlu khawatir waktumu terbuang di jalan dan tenagamu pun jadi lebih banyak tersimpan untuk hal lainnya

Punya banyak waktu untuk memanjakan diri via unsplash.com

Bagian ini yang membuatmu bersyukur dan bahagia sekali. Kamu punya lebih banyak waktu untuk beristirahat, untuk melakukan kegiatan lain yang dirimu suka, untuk memperhatikan diri sendiri atau orang-orang terdekatmu. Karena memang kamu tak harus pergi ke kantor, yang perjalanannya saja kadang bisa mengurangi jam tidur dan menyita tenagamu lebih banyak. Dan istilah ‘tua di jalan’ atau ‘dikejar-kejar waktu’ tak melekat di dirimu.

4. Tetap punya banyak link yang membuatmu tak perlu khawatir tentang tawaran kerja yang biasanya datang dengan sendirinya

Rekan kerjamu bisa lebih banyak dari mereka yang kerja kantoran via unsplash.com

Tenang kerja freelance tak akan membuat finasialmu kekurangan. Karena kalau kamu bisa membangun image serta link dengan baik pekerjaan sudah pasti datang dengan sendiriya. Akan selalu ada orang yang menawarimu membuat artikel untuk mengiklankan brand mereka, kalau memang kamu punya skil menulis yang baik dan ide yang selalu cemerlang. Akan ada pula yang menawarimu menjadi pembicara, karena memang pengalamanmu di dunia literasi tak perlu diragukan. Jadi kamu bisa punya link yang lebih banyak dari mereka yang kerja kantoran.

5. Karena jam kerja kamu sendiri yang mengaturnya, dirimu bisa lebih fleksibel saat ada acara dadakan dengan teman atau keluarga

Kerjaan sambil ngumpul sama teman via unsplash.com

Mau ketemu kapan? Aku sih bebas, ketemu siang bisa, sore bisa, malam pun bisa. Hehehe….

Tak sampai juga cap ‘sok sibuk’ menempel di dirimu. Karena kamu tak pernah sulit jika diajak ketemuan dengan teman atau dimintai tolong menemani ayah dan ibumu. Kamu akan selalu berusaha menyanggupinya, toh kerjamu  bisa dikerjakan di mana saja dan kapan saja. Urusan dengan klien pun bisa dikomunikasikan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi. Intinya menjadi freelancer membuat dirimu lebih fleksibel mengatur semua hal yang ada dikeseharianmu.

6. Kamu tetap punya masa depan, bedanya kesempatanmu untuk berkembang jauh lebih lebar dan cepat

Keterampilanmu lebih cepat berkembang via unsplash.com

Siapa bilang kerja freelance tak punya masa depan? Pemikiran seperti itu yang harus segera diluruskan. Meski terlihat seperti pengangguran, kamu jelas berbeda dari orang yang tak punya pekerjaan. Kamu punya renjana atau karir yang ditekuni, dan selama itu terus berjalan dengan dirimu tetap punya masa depan.

Kabar baiknya lagi menjadi freelancer diibaratkan menjadi seekor burung yang bebas terbang ke seluruh penjuruh arah. Membuatmu punya banyak kesempatan bertemu hal baru yang tak hanya mengajarimu tapi juga mengasah keterampilanmu jauh lebih baik lagi. Jadi, yakinlah dengan pilihanmu ini, menjadi pekerja lepas atau kerja freelance bukanlah hal buruk asal kamu menjalaninya dengan baik.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tukang catat yang sering dilanda rindu dan ragu

CLOSE