6 Pesan Kemanusiaan dari Ajang Asian Para Games. Pantang Menyerah di Tengah Keterbatasan

Asian Para Games 2018

Banyak orang dengan keterbatasan fisik dipandang sebelah mata. Mereka dijauhi dengan pandangan aneh oleh orang lain. Mereka dianggap nggak bisa mandiri dan nggak bisa berbuat banyak, termasuk untuk dirinya sendiri. Padahal, justru dari mereka itulah, kita yang lengkap secara fisik ini seharusnya banyak belajar. Mereka berjuang sangat keras untuk membuat dirinya sendiri mandiri meski nggak bisa mendengar, sulit berbicara, nggak bisa melihat, kehilangan kaki, ataupun kehilangan tangannya. Hebatnya, mereka juga punya kesempatan untuk berkompetisi dan menjadi atlet yang berlaga hingga pada level internasional.

Salah satu ajang yang memberi kesempatan kepada para penyandang disabilitas untuk berkompetisi dalam bidang olahraga adalah Asian Para Games. Tahun 2018 ini, Asian Para Games diselenggarakan di Indonesia dan dibuka hari Sabtu (6/10). Atlet disabilitas yang berjuang dalam kompetisi olah raga kaum disabilitas se-Asia ini memberi kita inspirasi, bahwa perjuangan dan tekad yang kuat bisa melampaui keterbatasan fisik yang mereka miliki. Inilah pesan kemanusiaan yang bisa kita ambil dari mereka.

1. Fisik yang terbatas membuat mereka berusaha melampaui batas. Siapa bilang kehilangan kaki lantas menghilangkan mimpi mereka untuk berlari~

Meski kehilangan kaki, mereka tetap ingin berlari via www.paralympic.org

Dalam segala keterbatasan yang ada, para atlet ini membuktikan bahwa itu nggak akan membuat mereka berdiam dan menerima saja. Usaha hingga melampaui keterbatasannya sendiri terbukti membuahkan hasil. Yang nggak punya kaki pun bisa berlari.

2. Tak punya lengan tak lantas membuat mereka nggak bisa berenang. Dengan tekad yang kuat, mereka berusaha tetap jadi manusia normal seutuhnya

Carmen Lim, atlet cabang olahraga renang di Asian Para Games ini nggak menyerah meski nggak punya lengan via www.star2.com

Keadaan nggak boleh membuat mereka menyerah. Tekad kuat yang selalu tertanam dalam sanubari memberi mereka semangat untuk menjadi seperti yang lain. Walau nggak punya lengan, selalu ada cara untuk bisa berenang.

3. Kalau selama ini pengguna kursi roda dianggap lemah dan nggak berdaya, mereka berusaha menangkisnya dengan prestasi

Tetap lincah membalas smash lawan meski di atas kursi roda via bwfbadminton.com

Penyandang disabilitas sering diremehkan, dianggap nggak bisa berbuat apa-apa. Padahal, diatas kursi roda, para atlet bulu tangkis ini menangkis anggapan tersebut dengan deretan prestasi. Mereka nggak lemah. Mereka bahkan lebih kuat dari pada kita.

4. Para atlet disabilitas membuktikan bahwa mereka nggak layak dijauhi. Dukungan dan semangat dari lingkungan membuat mereka jadi bermakna

Kemenangan mereka nggak jauh dari dukungan orang sekitar. Meski berbeda, mereka nggak pantas dijauhi via asianparagames2018.id

Melihat orang yang memiliki kekurangan fisik terkadang terasa asing dan membuat orang lain jadi menjauhinya. Padahal, yang mereka butuhkan adalah dukungan. Buktinya, penyandang disabilitas bisa kok jadi atlet berprestasi jika diberi dukungan.

5. Senyum atlet tunawicara yang tetap terkembang di bibir meskipun mereka nggak bisa bicara seharusnya menginspirasi untuk selalu bersyukur kepada Yang Kuasa

Tetap senyum dalam kekurangan via www.todayonline.com

Walau dalam kekurangan fisik, mereka nggak lantas berhenti tersenyum. Yang nggak bisa bicara pun tetap mampu tersenyum dan berprestasi. Kenapa kita yang lengkap dan punya segalanya malah banyak mengeluh dan sering lupa bersyukur?

6. Mereka tak pernah menghitung apa yang hilang, tapi malah memaksimalkan yang tersisa. Pandangan yang optimis harus tertanam terus dalam pikiran

Meski nggak punya kaki, tapi mereka masih punya tangan, mata, hidung, telinga, dan yang lainnya via peru.tshirtstvh.com

Rasa optimis yang dimiliki para atlet Asian Para Games patut jadi teladan. Mereka tak lagi mengutuki apa yang tak mereka punyai, tapi memaksimalkan apa yang saat ini dimiliki. Tak ada gelas setengah kosong bagi mereka. Yang ada adalah gelas yang selalu terisi air

Mereka yang serba terbatas secara fisik saja masih mau berjuang. Kita yang lengkap, tak kurang suatu apapun, masa masih banyak mengeluh dan mudah putus asa. Malu dong sama mereka~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini