7 Alasan Kamu Itu Sebenarnya Istimewa. Tak Perlu Susah Payah Jadi Orang Lain Segala

bangga jadi diri sendiri

Iri bagai penyakit yang menggerogoti jiwa manusia. Iri merusak sisi kejujuran dalam setiap manusia, kehilangan jati diri dan akhirnya terlempar dalam kubangan perundungan yang tiada akhir. Menjadi lebih baik memang perlu, tapi menjadi orang lain belum tentu seru seperti bayanganmu. Bayangkan, siapa namamu? Kalau pun itu benar namamu, harusnya kamu membawa serta jati dirimu dan jangan jadi orang lain. Jadilah dirimu sendiri, karena hal itu mahal harganya.

Daripada kamu terus merenungi nasib karena perbedaan yang menimpa terasa sungguh berat. Maka, buka mata dan perlihatkan apa yang sebenarnya terjadi di luar sana, apakah tak ada orang yang lebih malang dan nelangsa ketimbang kamu. Bersyukurlah atas apa yang diberikan Tuhan. Sebab Tuhan pun punya rencana, punya perhitungan hebat dalam mengatur rejeki, jodoh bahkan hari-harimu.

1. Caramu mengejar sukses memang berbeda. Namun hey, bukankah orang-orang sukses dari seluruh dunia juga pasti punya cara yang istimewa?

Kamu tuh punya keunikan yang mewah. via unsplash.com

Apa kamu pernah berpikir, kalau semua orang yang berhasil itu tak pernah memiliki masalah yang sama dan kemujuran yang sama. Semua punya caranya sendiri untuk mencapai kesuksesannya. Daripada kamu mengutuk diri sendiri karena saat ini entah kenapa roda hidupmu seolah berada di bawah dari teman-teman atau orang lain yang sepantaranmu, bukankah lebih baik kamu terus berusaha semaksimal mungkin?

Hadapi semua kegagalan ataupun cobaan dengan semangat yang selalu baru setiap detiknya. Anggap saja semua kesulitan itu batu pijakan terjal yang membawamu keatas kesuksesan.

2. Nggak perlu memaksa mengikuti tren penampilan yang ada. Kamu justru unik karena tampil apa adanya

Bisa-bisanya kamu pengan kelihatan seperti orang lain … ? via unsplash.com

Dalam berpenampilan, terutama dalam gaya berpakaian kamu cenderung merasa ketinggalan zaman. Alih-alih ingin dibilang modis, tapi malah dibilang norak karena low budget. Kenapa tak coba membuat gaya sendiri yang juga sesuai dengan gaya hidupmu? Kalau memang sederhana, ya berpenampilan sederhana saja. Pakai pakaian kasual untuk sehari-hari. Toh berpakaian nggak harus memenuhi selera zaman, kamu dapat menjadi pribadi yang menarik jikalau kamu pintar merawat dan menata identitas dirimu.

3. Meski soal gaji kamu masih jauh di bawah. Namun soal pengalaman, kamu justru punya segudang!

Jangan patah semangat meraih yang kamu mau … . via unsplash.com

Ubah persepsi bahwa orang lain lebih mujur ketimbang dirimu. Banyak sekali di luar sana, orang-orang tak seberuntung kamu, setidaknya punya pekerjaan yang menghasilkan sekalipun gajinya masih di luar harapan. Pikirkan baik-baik bahwa pekerjanmu sekarang tak kalah mulia dengan yang lain, tak kalah menghasilkan rejeki. Kalau pun nanti sukses dengan pekerjaanmu yang sekarang, kamu akan mengalami kebahagiaan yang luar biasa.

4. Mungkin kamu tak suka mengumbar kekayaan seperti orang-orag di sekitarmu. Pertahankan itu karena buat apa juga mengumbar materi berlebih-lebihan

Sederhana saja, pasti kamu istimewa! via unsplash.com

Kamu bisa membuat label baru untuk dirimu lewat potensi yang dirimu punya

Nggak harus kaya, teman-temanmu mungkin beruntung lahir di keluarga dengan penghasilan tinggi. Kalau kamu sudah nyaman dengan hidup sederhana, jangan merasa terbebani dengan itu atau malah pengen juga kelihatan kaya di depan mereka. Pikir baik-baik, kamu mau dicap sebagai orang kaya yang keren? Atau, orang sederhana yang memukau? Kamu bisa jadi dirimu sendiri!

5. Kamu tak perlu sok tahu seperti orang lain, jujur dengan ketidaktahuan dan sadar untuk menggali wawasan jauh lebih baik

Baiknya jujur akan kekuranganmu … . via unsplash.com

Banyak dari kita, mencoba terlihat jadi sosok yang pandai dan berwawasan tinggi. Tapi, kiranya suatu ketidaktahuan tak seburuk yang kita kira, semua orang pasti pernah “nggak ngerti apapun”. Jadi, jangan malu untuk bertanya dan jangan malau untuk bertukar pikiran, walau ngawur, kalau jujur pasti berterima.

Karena orang pintar yang sesungguhnya akan lebih banyak bertanya daripada menjelaskan sesuatu yang tidak benar-benar dipahami.

6. Jadi diri sendiri, tak perlu macam-macam di media sosial. Kamu nggak mau kan terlihat sama dengan orang kebanyakan?

Sosial media bukan hanya untuk pamer, kamu harus kuatkan jati dirimu sendiri … . via unsplash.com

Instagram dan semua media sosial kini merupa bagaikan ladanga kebohongan, ladang eksistensi bagi para generasi milenial. Sekadar mengupload foto saja bisa merubah image seseorang di mata seseorang yang lain. Daripada kamu bingung sewaktu mengunggahnya, takut norak dan takut dianggap ketinggalan zaman. Lebih baik gunakan media sosial untuk ajang membuka kejujuran pada diri sendiri, sehingga orang lain pun nggak sungkan untuk berkenalan.

7. Arus kid zaman now yang kekinian bisa mengaburkan jati dirimu, kamu perlu bijaksana dalam setiap keputusan biar  tetap jadi diri sendiri

Terserah padamu, yang penting soal identitas jangan dilupakan … . via unsplash.com

Sudah banyak sekali kemajuan, dalam semua hal kadang jika kita telat sedikit buat mengikutinya, kita seolah jadi penumpang yang ketinggalan kereta. Bukan masksud menyinggungmu, tapi gaya hidup yang melayani semangat kekinian kayaknya malah akan merubah pribadimu yang orisinal jadi terlihat mirip dengan orang kebanyakan. Takutnya, jika mentalmu belum siap dan kamu terlanjur berjiwa kekinian, kamu akan terbebani dan jatuh. Baiiknya kamu harus jadi diri sendiri, orisinil dan unik.

Menjadi diri sendiri bukan tantangan, melainkan sebuah anugerah. Kamu bisa berandai-andai jika semua orang adalah satu orang atau jika semua orang punya kemampuan yang sama, maka dunia tak akan menarik ini. Perbedaan yang khas dalam setiap jiwa dan tubuh manusia-manusia bukan untuk menghambatmu, melainkan untuk dirayakan dan disyukuri. Tuhan punya komposisi menarik mengatur setiap kehidupan manusia, Tuhan pasti adil. Iri, munafik dan dengki hanya pilihan orang-orang yang kalah di hidup ini.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kertas...