7 Momen Perjuangan Cewek di Hidupnya yang Tak Akan Pernah Lekang di Ingatannya

Momen di hidup cewek

Dalam perjalanan hidupnya, manusia pasti memiliki banyak momen yang dilewati. Entah momen yang menyenangkan atau yang inginnya dilupakan karena terlalu menyakitkan. Dalam hal ini cewek selalu punya momen-momen yang membekas di hati. Saking membekasnya, terlalu sayang jika momen tersebut tak diputar berulang-ulang. Momen yang tak akan dilupakan sama cewek tersebut kebanyakan yang mengajari mereka makna perjuangan. Sebab sejatinya setiap cewek perlu belajar berdiri di atas kaki sendiri. Agar nantinya mampu menopang keluarga dan bantu menegakkan bahu suami.

Seperti momen-momen di bawah ini. Mungkin salah satunya merupakan momen terbaik atau malah sebaliknya. Yang tak akan pernah ingin kamu lupakan sampai tutup usia nanti.

1. Saat pertama kali hidup di perantauan. Meski pas-pasan, tapi dari sana kamu jadi belajar makna kemandirian

Momen awal merantau yang nggak enak via unsplash.com

Ada kalanya kamu perlu meninggalkan zona nyaman agar bisa merasakan hidup yang lebih menantang. Hal ini kamu rasakan ketika memutuskan untuk merantau dan hidup terpisah dari orangtua. Kala itu rasanya tidak enak sama sekali. Sebab kamu harus melakukan segala sesuatunya sendiri.

Dari hari-hari yang hanya berisi air mata, kini kamu telah merasakan kenyamanan dan cinta di rumahmu yang kedua. Meksi dulu harus hidup pas-pasan demi tercukupinya kebutuhan bulanan, tapi momen itulah yang paling kamu ingat. Paling tidak dari hidup irit dan pas-pasan itu, kamu bisa menempa diri menjadi mandiri.

2. Meski tak seberapa, melihat kedua orangtua turut menikmati gaji pertama rasanya bahagia sekali

Gaji pertama untuk orangtua via kulishana.wordpress.com

Dari kecil hingga sebesar ini, hidupmu sudah bergantung dengan orangtua. Giliran kamu sudah mulai bekerja dan punya penghasilan sendiri, rasanya tak sabar ingin segera membahagiakan orangtua. Walaupun kamu tahu, apa yang dilakukan mereka tak akan bisa kamu ganti. Meski butuh waktu, rasanya bahagia sekali bisa mengajak kedua orangtua pergi makan dengan gaji pertama. Tak seberapa, tapi momen yang tercipta buatmu merasa berharga bisa dilahirkan dalam keluarga.

3. Selain pacar pertama, rasa patah hati untuk pertama kali juga masih membekas di hati. Rasanya gimana gitu, kalau diingat-ingat lagi~

Patah hati parah via unsplash.com

Cewek memang unik. Jika yang lain hanya ingin mengingat-ingat hal yang menyenangkan, kamu justru sebaliknya. Siapa cinta pertamamu memang masih diingat. Tapi tak ada yang spesial. Kamu justru terus mengingat bagaimana rasanya patah hatimu yang pertama.

Rasanya seperti ada lubang dalam hatimu yang paling dalam. Dulu kamu bahkan nggak mood melakukan kegiatan selama berbulan-bulan akibat patah hati sialan ini. Namun dari patah hatimu ini, kamu bisa belajar tak akan mencintai orang secara berlebihan. Karena mencintai berlebihan sama saja dengan membuka peluang untuk sakit hati dengan berlebihan juga.

4. Saat apa yang kamu usahakan sampai berdarah-darah justru tak menghasilkan. Di situ kamu belajar akan keikhlasan

Kamu hanya perlu mengikhlaskan via unsplash.com

Cita-citamu menjadi penulis memang sejak lama kamu idamkan. Berbagai workshop menulis pernah kamu ikuti. Banyak tulisan yang sudah kamu hasilkan. Tapi usahamu selalu mentok di meja penerbit dan tak pernah diterbitkan. Usahamu yang berdarah-darah untuk menjadi penulis inilah yang menjadi turning point­-mu dalam menjalani kehidupan. Kamu akhirnya mencoba ikhlas dan beralih ke penulis lepas. Meski usaha kerasmu tak menghasilkan, kamu jadi sadar bahwa apa yang direncanakan belum pasti menjadi kenyataan.

5. Sahabat yang selama ini kamu percaya diam-diam menikam dari belakang. Perih sih jelas, tapi pelajaran untuk tak sepenuhnya percaya pada orang

Belajar mengendalikan rasa percaya via unsplash.com

Namanya sahabat, pasti bisa menerimamu luar dalam. Namun pada kenyataannya, kamu justru pernah dikecewakan sahabatmu sendiri. Dia menikammu dari belakang. Merebut apa yang selama ini sudah nyaman kamu genggam. Rasa sakitnya mungkin lebih perih dari luka yang ditaburi garam. Bahkan lebih menyayat daripada terkena belati tajam. Meski rasanya tak enak sekali dikhianati, kamu mengingat momen ini menjadi salah satu hal terbaik dalam hidup ini. Sebab dari sana kamu bisa belajar untuk tak sepenuhnya percaya pada orang. Sebab rasa percaya yang sepenuhnya memang hanya untuk Sang Pencipta.

6. Awal menginjak umur 20-an dulu kamu sempat galau parah. Tak tahu harus melakukan apa karena seakan nggak punya arah melangkah

Galau parah~ via unsplash.com

Momen hidup yang tanpa tujuan juga tak akan pernah kamu hapus dari ingatan. Momen terlunta-lunta dan merasa hampa memang rasanya nggak ada enak-enaknya. Tapi menjadi batu loncatan bagi hidupmu yang sekarang. Mungkin kalau kamu nggak merasakan hilang arah, hidupmu tak akan menemukan maknanya seperti sekarang ini.

7. Ketika melihat bapak atau ibu untuk terakhir kalinya. Pesan-pesan beliau untuk meneruskan hidup keluarga terus terngiang di kepala

Ibu, momen terkahir bersama selalu akan ada di pikiranku via www.ottawacitizen.com

Pertemuan terakhirmu dengan sosok idola dalam keluarga ini berlangsung singkat. Kamu yang baru pulang bekerja, berlari tergopoh-gopoh menuju ruang perawatan tempatnya terbaring. Di sela-sela nafasnya yang mulai tersengal, sosok tua yang mulai dingin ingin tersnyum tulus sekali kepadamu. Satu kalimat yang tak akan pernah kamu lupa, Kak, mama titip adik-adik dan keluarga. Tiangmu untuk tetap hidup akhirnya pergi untuk selamanya. Sedih itu pasti. Tapi dari sana kamu belajar bahwa tongkat perjuangan ibu telah diberikannya kepadamu. Kamu harus berusaha tegar dan kuat untuk adik-adikmu.

Tak semua momen yang tak akan kamu lupakan adalah momen menyenangkan. Mungkin malah momen-momen nggak enak yang sampai saat ini kamu pertahankan. Meski tak semuanya menyenangkan, dari momen-momen tersebut kamu bisa menjadi seperti sekarang ini. Sosok cewek kuat yang mampu berdiri di atas kaki sendiri.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.