7 Pengingat Sederhana, Kalau Kamu yang Melankolis dan Gampang Nangis Lebih Kuat Mentalnya

Dih, apaan sih? Gitu aja nangis!

Kok bisa sih baca buku aja sampai nangis begitu? Sedih banget emang ceritanya?

Nonton acara televisi, nangis. Baca novel yang tokoh utamanya meninggal, tiba-tiba nangis. Bahkan melihat bapak ojek yang meneduh di pinggir jalan saja menangis. Gara-gara seringnya menangis, kamu jadi mendapat predikat si anak cengeng. Mendapat predikat sebagai anak cengeng sebenarnya buatmu tak nyaman dan kadang tak percaya diri.

Sebenarnya, kamu tak perlu malu dengan kemelankolisanmu ini. Karena tanpa disadari kamu adalah sosok tahan banting yang lain daripada kebanyakan orang. Berikut ini pengingat sederhana bahwa sebenarnya kamu lebih kuat daripada tampilan luarnya. Meskipun kamu sering menangis karena hal-hal sepele, tapi hal-hal ini buatmu menjadi pribadi yang kokoh dari dalam.

1. Sering menangis tak berarti kamu lemah. Kamu tetap berani menghadapi semua masalah meski berderai air mata

Kamu adalah sosok yang berani via www.unplash.com

Air mata yang keluar tanpa kamu sadari dianggap oleh mereka sebagai kelemahan yang buatmu pun tak dewasa. Padahal menangis bukan berarti kamu sosok yang lemah. Karena memang selama ini kamu toh tetap berani menghadapi semua masalah kehidupan yang ada, meskipun diiringi dengan derai air mata. Sebab menangis memang bukan lambang kelemahan tapi ini sisi sensitif yang buatmu lebih peka dari orang lain.

2. Dengan tak menahan tangismu, berarti kamu tak pernah ragu untuk menunjukkan siapa dirimu sebenarnya

Kamu adalah pribadi yang apa adanya via www.unplash.com

Menahan tangis jelas bukan keahlianmu. Sebab bagimu kalau bisa menangis sekarang, untuk apa ditahan-tahan lagi. Daripada membuat sesak di pikiran dan hati, lebih baik kamu keluarkan meskipun dianggap cengeng oleh mereka. Dulu kamu memasukakkan anggapan mereka ke dalam hati dan pikiran. Namun sekarang kamu mendapat kekuatan untuk tak menghiraukan omongan mereka. Bukti bahwa kamu kuat dari dalam dan tak membiarkan dirimu rendah diri akibat omongan pedas mereka. Bukti juga kalau takpernah menutupi siapa dirimu yang sebenarnya.

3. Walaupun tangismu kadang pecah tak karuan, kamu tetap pribadi yang punya kemampuan menenangkan diri dengan baik

Sosok bertanggungjawab dengan tangisanmu sendiri via www.unplash.com

Kamu yang menangis pasti pernah merasakan ini, menangis sejadi-jadinya sampai orang-orang di sekitarmu bertanya-tanya. Kamu kenapa? Kamu sakit? Ataupun siapa yang menyakiti? Kadang ada juga yang mengataimu lebay. Padahal kalaupun kamu menangis histeris, dirimu selalu punya cara untuk berhenti sendiri dengan atau tanpa bantuan orang lain. Dan yang paling penting, setelah tangisan histeris itu kamu bisa lebih tenang, bahkan bisa berpikir lebih jernih dan suasana hatimu pun kembali membaik.

Bukankah itu bukti bahwa kamu pribadi yang memiliki sikap tanggung jawab, termasuk persoalan berhenti menangis dan menenangkan diri sendiri?

4. Tak apa mendapat predikat sebagai orang baperan. Sebab bagimu menangis bisa melegakan hati dan pikiran

Tak apa dengan sebutan baperan via www.unplash.com

Ahelah beperan amat jadi orang!

Kamu memang mendapat predikat sebagai si anak cengeng. Kamu juga akan mendapat label sebagai orang baperan. Dulu kamu memang sempat tersinggung. Tapi sekarang kamu sudah tutup telinga dengan sebagala label yang orang berikan kepadamu. Sebab bagimu menangis itu merupakan sebuah ritual untuk melegakan hati dan pikiran. Mereka yang merendahkan tangisanmu, belum tentu bisa melegakan pikiran mereka dengan menangis kan?

5. Secara emosi, kamu jauh lebih sehat dan terkendali daripada mereka yang hanya memendam perasaan

Secara emosi kamu lebih sehat via www.unplash.com

Kamu yang sering menangis diam-diam lebih kuat secara hati. Selain itu kamu juga mampu mengendalikan emosimu. Sebab seringnya kamu menikmati tangisanmu seorang diri, menjaga intonasi suara tangisanmu hingga tak mengganggu orang lain. Tangisanmu itu merupakan bentuk reaksimu terhadap setiap permasalahan hidup yang terjadi. Seringnya intensitas menangismu menjadi bukti bahwa kamu udah akrab menghadapi masalah-masalah dalam hidup. Belum tentu mereka yang memendam tangisan mampu mengendalikan emosi seperti yang kamu lakukan ini!

6. Menangis juga buat perasaanmu lebih peka. Kamu jadi nggak ragu menopang teman lain yang saat ada masalah melanda

Kamu lebih peka. Jiwa sosialmu lebih ada via www.unplash.com

Sering menangis jelas melatih perasaanmu untuk lebih peka. Di tengah tuntuan hidup dan masalah yang tiap orang jalani, kamu bisa melihat peluang untuk menolong sesama. Kamu pun tak ragu menawarkan pundakmu untuk bersandar, serta uluran tangan guna menolong sesama, bahkan sebelum mereka meminta bantuan kepadamu. Sebab kamu paham benar rasanya menjalani hari-hari berat sendiri, tanpa adanya orang-orang terdekat yang menyemangati.

7. Kamu jelas sudah terlatih menghadapi berbagai masalah. Meski sesekali terhenti oleh tangisan

Jelas sudah terlatih hati dan perasaan via www.unsplash.com

Di sepanjang perjalanan hidup, kamu udah terbiasa menghadapi tantangan dan cobaan hidup. Beberapa di antaranya memang sukses buatmu menangis tersedu, tapi selalu kamu selesaikan degan baik setelahnya. Dengan ritme yang seperti itu, hati dan perasaanmu jelas udah terlatih dalam menghadapi setiap masalah yang terjadi. Ada kalanya kamu berhenti, untuk menyeka air mata. Namun hal itu wajar adanya, sebab fase berhentimu itu kamu gunakan untuk menghimpun tenaga baru guna menyelesaikan apa yang terjadi.

Menangis memang hak dari setiap manusia. Mau cewek atau cowok, semua punya hak yang sama. Apabila kamu diremehkan saat sering menangis, janganlah kamu merasa rendah diri. Justru sebaliknya, kamu harus berbangga. Sebab dari dalam kamu adalah orang-orang kuat yang memiliki perasaan dan hati yang lebih peka.

Menangislah jika memang tak kuasa membendung air mata. Sebab tak semua tangisan akan buatmu lemah. Justru kamulah sosok tahan banting yang kelak tak bisa diremehkan!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.