8 Hal yang Membuat Hidup di Perantauan Tetap Istimewa, Meski Kamu Tak Punya Pasangan

Hidup di perantauan memang tak mudah. Tak hanya persoalan mandiri dan berhemat, kadang soal cinta punya pengaruh cukup besar terhadap kehidupan di tanah rantau. Dibanyak kasus menjadi jomblo di perantauan itu menyedihkan. Sudah jauh dari keluarga, di sini tak ada yang memperhatikan secara spesial. Padahal tak punya pasangan di tanah rantau memberi cukup banyak ruang untuk mengembangkan diri.

Advertisement

Karena memang menjadi orang yang bebas di perantauan bisa membawa kalian pada cita-cita, paling tidak kalian bisa mewujudkan harapan orangtua. Selain itu ketahui juga beberapa keistimewaan ini, biar kamu tak terus meratapi kejombloan ini. Apalagi sampai terburu-buru mencari pasangan cuma karena termakan omongan orang, “kalau hidup di perantauan tanpa pacar itu tak istimewa”.

1. Ini soal kemandirian, kalau bergantung sama orang lain terus percuma merantau tapi masih manja

Hidup mandiri memang harus mencoba sendirian dulu via unsplash.com

Memiliki pacar di perantauan bukan cita-cita utama bagi perantau sejati. Karena apalah artinya merantau kalau kamu tetap tak bisa mandiri. Ada apa-apa minta bantuan pacar. Sendiri sebentar merengek-rengek ke pacar minta ditemani atau diajak jalan-jalan. Jadi memang lebih baik sendiri dulu, biar kemandirianmu benar-benar tebentuk. Setelah mandirimu kokoh, kamu boleh mencari pasangan.

2. Karena di perantauan bergaul dengan banyak orang banyak manfaatnya ketimbang harus jaga sikap karena pacaran

Semoga banyak manfaatnya via unsplash.com

Terkadang memiliki pasangan malah jadi ganjalan untuk berkembang. Punya pacar yang protektif misalnya, malah menjadikan diri terkekang. Sementara kamu butuh ruang untuk mengenal banyak karekter. Kamu butuh ruang untuk memperluas link lewat kenalan baru, dan ini jelas untuk kemajuan karier. Jalan terbaiknya memang temukan dulu orang yang benar-benar bisa mengerti kebutuhanmu untuk berkembang, biar kamu tak merugi sendirian.

Advertisement

3. Fokus belajar di perantauan lebih utama, daripada malah galau karena masalah cinta

Fokus belajar lebih terjaga via unsplash.com

Masalah cinta jadi luar biasa bagi mereka yang tak menaruh semangat untuk hal yang lainnya. Banyak yang mengaku kalau tak bisa hidup tanpa kekasih, padahal mencintai pekerjaan dan fokus belajar jauh lebih berharga. Jodoh tak akan kemana kalau pada akhirnya nanti kalian berusaha.

4. Tak harus repot bangun pagi cuma buat bangunin orang lain. Lalu telepon sampai siang, bukankah sayang waktumu terbuang?!

Nggak repot-repot via unsplash.com

Waktu senggang para jomblo di perantauan lebih banyak. Mereka yang sadar bahwa waktu-waktu ini bisa dijadikan waktu yang lebih produktif maka akan dekat dengan cita-citanya. Sebaliknya mereka yang merasa tak bisa hidup tanpa pacaran akan melupakan mimpi dan doa orang tua. Bukannya tak boleh pacaran, tapi membenahi diri dulu jauh lebih penting.

5. Lebih irit, tak harus boros untuk memanjakan pacar biar dibilang perhatian

Bisa lebih irit via unsplash.com

Sudah jadi budayanya yang tak sadar terpatri pada muda-mudi kekinian. Manjakan pasangan dengan ajang traktir bisa jadi hal yang sangat menyulitkan bagi para perantau, hal ini yang menjadikan pilihan untuk jadi jomblo lebih menarik karena dapat berhemat.

Advertisement

6. Sepertinya belajar mencintai diri sendiri dan keadaan lebih berguna, ketimbang mencintai orang lain tapi lupa diri

Cintai diri sendiri via unsplash.com

Mencintai orang lain sudah pasti perlu, tetapi sebelu jauh ke situ baiknya mencintai diri sendiri. Kualitas diri yang baik pasti mendatangkan ketertarikan, mereka yang menyukaimu pasti ada saja yang bisa dipilih untuk dijadikan kekasih. Sekarang ini cobalah untuk mengerti diri sendiri dulu di perantauan.

7. Bisa menentukan fokus menentukan langkah demi langkah selanjutnya, tak perlu pusing soal komitmen yang sering menyakitkan

Tentukan langkah sendiri via unsplash.com

Perantauan erat dengan ritus mewujudkan cita-cita dan harapan. Untuk mewujudkannya maka perlu rencana di mana semua langkah bisa diambil oleh diri sendiri. Jika diri sendiri bisa menentukan langkah, maka kepuasan akan lebih terasa.

8. Tak ada yang bakal marah saat kamu sibuk bekerja. Kadang pacaran yang tak sehat malah bikin ajang merantau jadi hambar

Mau sibuk atau main sendirian nggak ada yang marah-marah via unsplash.com

Kesibukan di perantauan kadang lebih memusingkan, hal ini yang mengganjal kelancaran dalam hubungan. Pasangan yang kadang tak mengerti dengan kesibukan kekasihnya ini malah memulai kemarahan. Bayangkan kalau jadi jomblo, kesibukanmu di perantauan akan lebih tentram dikerjakan.

Apa yang didapatkan di perantauan bukan melulu soal jodoh. Kalau pun pada akhirnya bertemu jodoh di perantauan haruslah disikapi dengan sehat. Banyak kasus di mana pacaran di perantauan malah mebelenggu cita-cita, pacaran yang tak sehat pasti merugikan diri sendiri. Baiknya mau berpasangan atau masih jomblo, semangat di perantauan untuk meraih cita-cita harus diutamakan dan dipupuk sampai matang. Jangan sampai hubungan pacaran malah menjatuhkan semua usaha dan doa kalian. Semangat, toh jomblo di perantauan banyak istimewanya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kertas...

CLOSE