9 Hal Sepele yang Mampu Redakan Lelah, Setelah Seharian Sibuk dengan Kewajiban

Pernahkah kamu merasa 24 jam dalam sehari itu kurang? Rasanya ada saja kegiatan yang tak bisa diselesaikan dalam kurun waktu tersebut. Akibatnya kamu sering merasakan lelah yang berkepanjangan. Kelalahan ini juga buatmu jadi tak fokus dalam menjalani kehidupan di hari-hari selanjutnya. Sebab lelahmu juga tak hanya fisik, tapi juga pikiran. Produktivitasmu jelas terganggu, hingga banyak hal yang seringkali terlewatkan karena tak mampu lagi melanjutkan.

Advertisement

Tapi saat kelelahan mendera hampir setiap malammu, sebenarnya selalu ada hal-hal kecil yang mampu membuat senyummu terkembang. Hal-hal kecil yang mungkin tak sengaja kamu temukan, atau memang sengaja dirimu ciptakan. Hal-hal kecil yang ternyata lebih ampuh dari menghambur-hamburkan uang dipusat perbelanjaan atau hiburan malam.

1. Melihat senyum sumringah dari driver ojek online yang kamu berikan uang lebih karena bersedia menjemputmu di kala hujan

Kembaliannya ambil aja bang~ via www.unsplash.com

Hujan deras merupakan hal yang paling menyebalkan bagi sebagian orang. Bukannya menolak berkah, tapi kamu jadi terhalang untuk segera pulang ke rumah. Mau tak mau kamu harus tertahan lama di pinggir jalan. Apalagi saat kamu memesan layanan ojek online, selalu saja tak penah ada yang menerima orderan. Lelahmu seakan sirna begitu ada pengemudi ojek yang bersedia mengantarmu. Kamu pun jadi tak ragu untuk memberikan uang lebih pada pengemudi ojek online itu.

2. Becandaan receh teman sekantor. Meski kadang garing sekali tapi setidaknya pikiramu sedikit rileks

Kadang garing sih, tapi sukses bikin plong hati via www.unsplash.com

Ayam, ayam apa yang hidupnya paling susah?

Ayam teriyaki! Karena sepanjang hidupnya di-teriyaki! Hahaha

Advertisement

Lelahmu memang sudah sampai ke pikiran. Seperti tahu kamu sedang kelelahan, teman-teman di kantormu pun tak hentinya saling lempar bahan bercandaan. Sereceh apapun bercandaan teman kantormu, kamu selalu saja tertawa lepas. Meski kadang sampai sakit perut, kamu akhirnya bersyukur karena lelahmu bisa pelan-pelan reda. Tergantikan dengan bercandaan teman-teman yang kadang nggak masuk akal tapi mampu buatmu ngakak maksimal.

3. Sapaan dan usapan tangan ibu saat kamu baru tiba di rumah, sederhana tapi juara untuk melepas lelah

Usapan ibu saat kamu pulang via www.elitedaily.com

Kalau kamu masih tinggal dengan orangtua, lelahmu mampu diredam dengan kebiasaan kecil mereka. Salah satunya adalah ketika ibumu baru bisa tidur saat kamu sudah pulang ke rumah. Seketika rasa lelahmu tergantikan rasa hangat, saat tahu ibu rela menunggumu semalaman di ruang tamu. Usapan hangat dan tanya “udah makan, Nak?” mampu luruhkan segala beban dan lelah di pikiranmu.

4. Perut kenyang kadang mampu mendatangkan ketenangan perlahan. Apalagi kalau itu makanan kesukaanmu

Sebab perut kenyang bisa buat kamu nyaman via www.unsplash.com

Nggak salah kalau kebanyakan tempat makan selalu penuh saat jam pulang kantor. Sebab makanan merupakan sebagian kecil hal yang mampu mengembalikan mood seseorang yang berantakan. Mungkin kamu salah satunya. Kamu rela mengantri lama hanya untuk makanan kesukaan yang selalu ampuh naikkan mood dan redakan segala kelelahan yang ada.

Advertisement

5. Obrolan random dengan pacar tengah malam. Mampu membuatmu merasa dekat sekalipun tak bertemu

Ngobrol sama pacar~ via www.unsplash.com

Gimana Yang, presentasi hari ini? Ada berapa yang nanya soal template presentasimu?

Iya ih, pada nggak ada yang nanya. Padahal itu kan template berbayar, hih. Sebel.

Klise sih kalau bilang cinta bisa meredakan segala kelelahan yang ada. Namun di kehidupan memang begitu adanya. Apalagi saat kalian tenggelam dalam obrolan random bersama. Meskipun isi obrolan tak berfaedah sama sekali, tapi lelahmu sekejap bisa sirna. Ah, momen ngobrol random seperti ini memang selalu kamu tunggu.

6. Atau kamu bisa mendengarkan lagu-lagu kesukaan sambil meluruskan pinggang di kamar

Dengerin lagu yang kamu suka via www.unsplash.com

Kalau kamu tak punya pacar yang bisa diajak teleponan, tenang! Masih ada suara orang lain yang mampu redakan segala lelah. Kamu bisa mendengarkan lagu-lagu kesukaanmu sembari meluruskan pinggang di dalam kamar. Siapa tahu ‘kan lelahmu bisa segera tergantikan dengan semangat baru begitu nada dan suara itu bertemu.

7. Menyesap kopi atau teh hangat sembari menikmati langit malam sepulang kerja. Suasana heningnya mampu membuatmu lega

Menyesap kopi atau teh angat via www.unsplash.com

Kadang, menyesap secangkir kopi atau teh hangat mampu membantumu merilekskan pikiran. Kalau pikiran sudah rileks, rasa lelahmu juga bisa reda perlahan-lahan Apalagi saat menyesap minuman kesukaanmu itu kamu sembari menikmati langit malam yang senyap. Suasana heningnya buatmu merasa lega dan nyaman.

8. Melihat orang lain yang sama lelahnya saat perjalanan pulang. Paling tidak kamu tak akan merasa kelelahan sendirian

Tenang, kamu nggak sendirian via www.unsplash.com

Karena di dunia ini kamu tak pernah sendiri. Begitu pula saat kamu merasakan lelah setelah sekarian membanting tulang. Coba lihat di sekelilingmu. Mungkin banyak orang yang sama lelahnya dengan dirimu. Atau bahkan lebih lelah, karena kamu tak bisa sepenuhnya melihat apa yang dia lakukan dalam satu hari ini. Saat kamu merasa tak sendiri, rasa lelahmu mungkin akan malu menjajah semua ruang di pikiranmu.

9. Mengingat kembali tujuan awalmu melakukan ini semua. Meskipun melelahkan, yakinkan dirimu bahwa semua pasti indah pada waktunya

Ingat tujuan awal via www.unsplash.com

Saat lelah melanda, cobalah duduk sejenak sembari memikirkan tujuanmu melakukan hal-hal yang buatmu lelah ini. Kalau sudah mengingat tujuan awalmu, kamu jadi punya semangat baru untuk mengusir segala lelahmu sendiri. Sebab semua yang melelahkan tak akan berahir dengan sebuah kesia-siaan.

Meskipun melelahkan, hidup masih berbaik hati mau memfasilitasimu untuk berkembang. Kalau hidup saja selalu berbaik hati kepadamu, masa kamu mau kalah dengan rasa lelah? Bagaimana denganmu? Hal-hal kecil apa yang selalu buat lelahmu mereda?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.

CLOSE