9 Hal yang Kamu Rasakan Saat Ingin Berbuat Baik, tapi Dibilang Pencitraan Bahkan Dicela

Pernah nggak sih kamu merasa kecewa saat setelah berbuat baik malah dicela? Memang aneh, niat baik yang benar-benar dari hati malah dibilang pencitraan lalu dicela bahkan dicaci maki. Mereka yang sering mencela pasti ada kecurigaan yang buruk di dalam hatinya, harusnya mereka paham kalau setiap perbuatan baik nggak melulu soal pencitraan dan gaya-gayaan. Setiap orang yang berniat dan berbuat baik pasti akan dapat cobaan berupa celaan atau kecurigaan, tapi kalau setiap perbuatan baik dinilai negatif lama-lama kesal juga.

Advertisement

Niat baik yang sudah kamu rencanakan, berubah jadi kekecewaan saat teman sendiri mencela. Selain bikin sakit hati, celaan ini jauh berbahaya lagi karena bisa mematahkan semangat kalian berbuat baik. Kalau sudah begini parahnya, semoga celaan ini nggak meruntuhkan niatmu untuk berbuat baik meskipun sakit hati. Perasaan kecewa dan mengesalkan memang harus dirasakan, namun niat dan perbuatan baik harus terus dilanjutkan karena manfaatnya bisa bikin semua orang bahagia.

1. Saat ngomong jujur dan apa adanya malah dibilang munafik

Jujur malah dikira munafik dan pencitraan via unsplash.com

Pernah nggak sih kamu merasa dibohongi? Pasti rasanya sakit, meskipun itu sekadar candaan. Karena hal itu juga kamu mulai berbuat baik dan mulai untuk menanamkan sikap jujur. Nyatanya, misal ketika kita jujur untuk mulai mendekatkan diri ke Tuhan, nggak sedikit pasti yang menganggap kita ini munafik atau sekadar pencitraan. Menyakitkan banget tuh omongan yang seperti itu.

2. Niat banget bantu teman malah dibilang cari muka, sungguh mengesalkan

Niat banget bantu teman, tapi masih ada yang mengira cari muka via unsplash.com

Setiap orang butuh orang lian, kamu nggak bisa hidup sendirian di dunia ini. Kamu membutuhkan teman, apalagi ketika memang sedang dalam kesusahan. Niat baikmu untuk membantu teman malah dikira cari muka. Padahal niat banget biar dia merasa terbantu, tapi kok ya masih saja ada yang mencela.

Advertisement

3. Mirisnya, niat kasih bantuan ke dia yang lagi butuh pertolongan malah dikira menyombongkan diri

Kasih bantuan malah dikira menyombongkan diri via unsplash.com

Melihat teman yang sedang kesusahan, kamu sebagai temannya sudah pasti merasa iba dan berniat untuk membantunya. Tapi miris banget, ketika kamu menawarkan bantuan dia malah menolak dan menganggap kamu menyombongkan diri. Mengesalkan memang, niat ingin bantu jadi seketika hilang.

4. Mengirit biar keuanganmu aman dan kamu tenang, eh malah dikira pelit

Mau berhemat malah dibilang pelit via unsplash.com

Sebagai seorang pelajar, apalagi merantau ke kota pasti yang jadi fokus adalah bagaimana cara untuk terus hidup mandiri dan berhemat. Kebaikan ini malah justru dibilang negatif oleh teman-teman, niat berhemat dan nabung malah dibilang pelit.

5. Sebaliknya, saat memang butuh banget belanja untuk keperluan mendadak malah dikira foya-foya. Ih!

Belanja karena butuh dikira boros via unsplash.com

Lumrah banget, ketika akhir bulan tiba dan menjelang bulan baru kamu memutuskan untuk belanja kebutuhan. Teman-teman yang tahu kalau kamu sedang berbelanja mirisnya mengira kamu banyak duit dan sedang berfoya-foya. Ya ampun… picik sekali pemikirannya.

Advertisement

6. Pengen dandan biar terlihat rapi dan sedap dipandang malah dikira cari perhatian

Malah dikira caper via unsplash.com

Soal penampilan juga tak luput dari gunjingan. Kamu yang sadar akan kerapihan pasti ingin mengubah penampilan yang awut-awutan jadi lebih sedap dipandang. Kamu yang berdandan malah dinilai cari perhatian, padahal niatnya biar orang lain nyaman untuk memandangnya.

7. Kasih nasihat dan saran buat meringankan bebannya, malah dikira sok tahu

Malah dikira menggurui via unsplash.com

semua hal sudah dicoba untuk membantu teman, tapi apesnya teman yang kamu bantu itu menyimpan kecurigaan terhadapmu. Kamu yang niat kasih saran dan nasihat kepadanya malah dikira sok tahu, sakit hati banget nggak sih dibilang seperti itu? Tapi, walaupun begitu kita harus berpikir positif, mungkin saja dia memang sedang kalut dan tak bisa menjaga emosinya. Kita mesti maklumi saja.

8. Diam karena tak mau dibilang ikut campur malah dibilang tak punya kepedulian

Berdiam bukan berarti nggak bersimpati via unsplash.com

Karena kamu sudah trauma dibilang ikut campur urusan orang lain akhirnya kamu memutuskan untuk berdiam diri ketika teman sedang dalam masalah. Tapi yang terjadi sungguh menyebalkan, kamu yang berdiam diri tetap saja disalahkan dengan menilaimu sebagai orang yang tak punya kepedulian.

9. Menyatakan pendapat malah dibilang melawan, berdiam diri malah dibilang anti-demokrasi

Memang serba salah via unsplash.com

Saat ada suasana-suasana musyawarah, kamu yang merasa peduli akan hal yang sedang dibahas pun menyatakan pendapat. Mirisnya mereka menganggap kamu telah menentang mereka. Giliran kamu diam dan menyimpan pendapatmu di dalam hati malah dibilang anti demokrasi dan nggak bertoleransi. Sakitnya hati!

Niat baik yang sudah kamu lakukan pasti akan berbuah baik pada akhirnya nanti. Kalau saja kamu menemukan suatu rintangan dalam prosesmu berbuat baik itu nggak akan mengubah hasilnya. Semoga dengan niatan baikmu itu akan ada banyak manfaat yang nggak hanya berimbas untukmu tapi juga untuk orang lain. Perkara kamu dibilang pencitraan atau cari perhatian semata jangan pernah kamu masukkan ke hati, karena hal-hal yang seperti itu jika dipikirkan malah bisa melunturkan semangat baikmu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kertas...

CLOSE