9 Jenis Ketakutan yang Sesungguhnya Tak Perlu Kamu Risaukan

Ketakutan yang tidak perlu

Memang bohong kok kalau bilang hidup ini bisa bersih sepenuhnya dari rasa takut. Apalagi rasa takut memang terkadang justru dibutuhkan: ia memberitahu kita akan adanya suatu bahaya. Ia memberitahu kita kapan harus waspada.

Advertisement

Namun ketakutan bisa menyebar seperti sel kanker. Yang tadinya baik dan bermanfaat, sekarang justru tidak sehat.

Lalu kapankah kita harus membiarkan rasa takut memberi sinyal waspada, dan kapan kita wajib mengabaikannya? Berikut ini adalah 9 rasa takut yang seharusnya kamu simpan rapat-rapat di sebuah peti. Kunci peti itu dan buang ke dasar laut, karena di situlah ketakutan-ketakutan itu seharusnya bersemayam.

1. Ketakutan untuk gagal tak seharusnya membuatmu menolak mentah-mentah kesempatan baru. 20 tahun dari sekarang, kamu akan lebih menyesali hal-hal yang urung kamu lakukan daripada usaha yang gagal

Pasti akan terngiang, kenapa dulu tak mencoba…| Photo by Mesut Kaya via unsplash.com

Setiap orang pernah takut gagal. Mungkin ini sempat membuatmu mengurungkan niat mendaftar pekerjaan yang sebenarnya kamu inginkan, atau beasiswa yang selama ini sudah banyak disabet temanmu.

Advertisement

Di satu sisi kamu ingin berprestasi, di sisi lain kamu takut kecewa. Sayangnya, justru rasa takut kecewa ini yang membuatmu akhirnya benar-benar berprestasi.

Sudah saatnya kamu berhenti menyimpan ketakutan ini. Ubahlah perspektifmu terhadap rasa kecewa. Kecewalah pada dirimu jika tangan dan kakimu terpaksa diam karena dikurung ketakutan. Kecewalah saat kamu menyerah pada ketidakpastian. Ketika kamu sudah mencoba berusaha, jangan merasa kecewa. Dirimu pantas dihargai, karena berusaha adalah salah satu bentuk mencintai diri.

2. Perubahan adalah konstanta. Takut atau melawannya adalah perbuatan yang sia-sia

Advertisement

Kalau tidak berubah, kamu yang akan tertinggal sementara dunia terus berputar | Photo by Andriyko Podilnyk via unsplash.com

Ketakutan untuk berubah seringkali menjadi penahanmu untuk berkembang. Kamu ragu untuk keluar dari dekapan rasa nyaman. Entah itu dalam bentuk merantau ke luar kota, entah itu dalam bentuk menyelesaikan tanggung jawab skripsi dan melepas status mahasiswa…

Padahal perubahan adalah hal yang sia-sia dilawan. Justru perubahan memang diperlukan agar kita tumbuh dan berkembang. Sekarang saatnya kamu memfokuskan diri. Jangan melawan — tapi arahkan perubahan. Ya, pastikan perubahan itu berjalan ke arah yang lebih baik.

3. Ketakutanmu menjadikan masa lalu bayang-bayang yang menakutkan. Padahal, kamu bisa saja menjadikan masa lalu itu teman nostalgia yang menyenangkan

Belajarlah untuk memiliki hubungan yang lebih baik dengan masa lalu | Photo by Brooke Cagle via unsplash.com

Gak sedikit dari kita yang mungkin hidup dengan bayang-bayang masa lalu. Mungkin kamu takut untuk menjalin cinta lagi saat sebelumnya kamu patah hati karena disakiti. Mungkin kamu tidak lagi berani untuk berpendapat saat rapat karena sebelumnya pernah ditolak. Ketakutan pada masa lalu yang telah lewat gak jarang justru membuatmu menjadi sulit berkembang. Ketakutan semacam ini layaknya terali besi yang selalu mengurung pikiranmu dengan kenangan. Bayang-bayang yang menghantui terkadang juga membuatmu diliputi rasa negatif hampir seperti kenangan masa lalumu. Masa lalu menjadi semacam hantu yang selalu membuntutimu dari belakang.

Sebenarnya masa depan kamu masih panjang lho. Jika kamu tidak ingin masa depanmu sama persis dengan masa lalumu, maka cara yang paling utama kamu lakukan adalah berhenti untuk merasa takut dengan kejadian masa lalu. Terimalah sebagai pelajaran hidup. Memang terkadang tidak mudah, tapi juga tidak susah jika kamu mau memutus rantainya. Karena alangkah baiknya kamu letakkan masa lalumu ditempat yang semestinya, yaitu dibelakang dan tidak usah lagi kamu risaukan. Kamu yang sekarang dan kamu pada lima tahun lalu itu berbeda. Dan hidupmu adalah dulu, sekarang, dan masa lalu. Jadi pastikan kamu benar-benar melewati itu semua tanpa harus terlalu lama bergelut dalam masa lalu.

4. Jika kamu khawatir pada celaan orang, segera buka mata. Dirimu tak seburuk yang kamu atau mereka kira!

Jangan terus menutup mata untuk melihat potensi diri | Photo by Toa Heftiba via unsplash.com

Penilaian sosial akan terbentuk dari seperti apa kita dan apa yang kita lakukan. Maka dicela orang adalah ketakutan yang hampir diderita oleh semua orang. Rasa takut pada celaan orang menjadi semacam bumerang yang justru membuatmu rugi pada akhirnya. Rasa takut ini seringkali akan membuatmu menjadi kurang percaya diri.

Mungkin kamu sedang perlu dibangunkan dari tidur panjang jika masih takut dengan bayangan masa depan. Karena dicela dan penerimaan adalah yang pasti terjadi dalam hidup. Sekarang saatnya buka mata dan menyadari bahwa semua yang pernah kamu khawatirkan seringkali hanya mampir di kepala. Tidak lebih dari bayang- bayang. Tidak pernah ada bukti yang menunjukan bahwa ketakutanmu pada masa lalu akan membuatmu semacam dipasung. Jadi, jika kamu ingin pusing dalam menjalani hidup, mulailah untuk tidak merisaukan celaan orang. Hidupmu terlalu berharga untuk itu.

5. Jangan berubah demi orang lain. Perubahan demi orang lain tak akan bertahan lama, dan mau jadi apapun juga, pasti akan ada orang yang tak suka

Pilih dan berdirilah di jalanmu sendiri | Photo by Josh Appel via unsplash.com

Takut akan penolakan hampir mirip dengan takut akan celaan orang. Namun, dalam ketakutan ini kamu akan lebih dulu mundur sebelum berperang. Gak jarang hal ini membuatmu menjadi lebih fokus pada hal-hal yang sebenarnya tidak kamu inginkan. Terkadang kamu akan membuat dirimu menjadi orang lain didepan pacarmu agar dia selalu terkesan. Atau kamu akan selalu berusaha menutup-nutupi dirimu yang sebenarnya pada teman-teman baikmu. Hal ini terkadang malah membuatmu mensabotase dirimu sendiri.

Takut ditolak seringkali membuatmu selalu berusaha menjadi bukan dirimu. Nah, padahal hidup dengan menjadi orang lain sangatlah melelahkan. Kamu mungkin akan menghabiskan energi lebih untuk mengesankan orang lain, sedangkan menjadi diri sendiri jauh lebih nyaman untuk dirimu sendiri. Hidup itu seperti menawarkan buah, gak semua orang akan suka dengan apa yang kamu tawarkan. Tapi pasti ada beberapa orang yang akan mau menikmatinya bersamamu. Tanpa perlu menjadi orang lain, kamu tak perlu takut untuk menjadi dirimu sendiri.

6. Manusia adalah satu-satunya makhluk hidup yang bisa menentukan nasibnya sendiri. Kalau kamu rela hidupmu diatur orang lain, buat apa jadi manusia?

Tiap orang berhak dan seharusnya berani menentukan nasibnya sendiri | Photo by cottonbro via www.pexels.com

Ketakutan adalah penyebab utama yang membuat kita tidak bisa berkembang. Salah satunya adalah  kontrol orang lain kepadamu.

Nah, sekarang saatnya memilah apa yang perlu kamu takutkan dan apa yang tidak perlu kamu risaukan. Takut akan kehilangan peran seseorang di hidup kita seringkali bisa membuatmu menjadi kurang berkembang. Gak jarang hal ini akan membuatmu banyak bergantung pada orang lain. Sudah selayaknya kamu punya kendali sendiri di kehidupanmu. Sudah selayaknya kamu punya hak untuk bisa menentukan kemana hidupmu akan dibawa. Kamu tak perlu risaukan jika kamu harus berhadapan dengan masalah sendirian. Karena dengan begitu, inilah saatnya kamu belajar dan berkembang menjadi lebih mandiri.

7. Jangan takut kamu tak tahu “apa-apa”. Ketika ada Google, yang dibutuhkan masyarakat bukanlah orang yang tahu segala

Sangat wajar jika kita tidak tahu banyak hal dan harus bertanya | Photo by Gabriela Pereira via www.pexels.com

Gak sedikit dari kita yang ingin menjadi sempurna dengan tahu segalanya. Padahal hal ini kadang justru membuat kehidupanmu menjadi tidak seimbang. Jika memang ada orang yang tahu segalanya, maka mereka akan tidak akan mungkin tidak lagi membutuhkan orang. Mungkin kamu kerap kali takut untuk memulai usaha karena kamu bukan berasal dari ilmu ekonomi yang mahir tentang bisnis. Mungkin kamu akan lebih suka mengulur-ulur waktu untuk mengerjakan tugas akhir karena kamu pikir kamu belum cukup ilmu.

Tak apa-apa kamu menjadi hati-hati pada apa yang tidak kamu tahu, tapi takut pada apa yang tidak kamu tahu itu hanya akan menjauhkanmu dari apa yang sebenarnya kamu butuhkan. Rasa takut ini hanya akan menjeratmu lebih dalam untuk tidak tumbuh dan berkemang.  Ketidaktahuan seharusnya menjadi semangat untuk maju dan lebih semangat belajar banyak hal. Ketidaktahuan bukan untuk ditakutkan, tapi untuk dipecahkan. Kamu juga tidak perlu lagi merisaukan hal ini, karena terkadang ketidaktahuan juga membuatmu menjadi lebih seimbang, karena dengan begitu kamu akan membutuhkan orang lain dalam hidupmu.

Terkadang, Tuhan menjaga rasa manusia kita dengan ketidaktahuaan.

8. Setiap dari kita pasti ingin menggapai cita-cita, maka tak usah takut kesuksesanmu datang “terlalu cepat”

Jangan takut jika kesuksesan tidak datang dengan cepat | Photo by Burst via www.pexels.com

Ini mungkin terlihat asing, tapi sebenarnya rasa takut pada kesuksesan kerapkali terjadi pada banyak orang. Suaranya yang lirih seringkali membuat kita terkecoh untuk tidak mengindahkannya. Mungkin kamu takut ikut promosi jabatan manager cabang karena khawatir dengan tanggung jawab yang lebih banyak. Mungkin kamu enggan untuk membangun cita-cita yang tinggi karena takut dengan penghargaan hidup dan perubahan yang terjadi. Karena kesukseskan seringkali membuat perubahan besar dalam hidup, maka rasa takut ini muncul diam-diam disela-sela kerja keras yang kamu usahakan.

Jika kamu benar-benar ingin mendapatkan kesuksesanmu, maka pastikan langkahmu tidak lagi ragu. Tanggung jawab saat meraih kesuksesan memang tidak lagi ringan, mungkin penghargaan tidak lagi hanya hitungan jari, mata yang memandangmu juga tidak lagi hanya segelintir. Jadi, jika kamu ingin meraih apa yang kamu harapkan, singkirkanlah rasa takut yang mengganjal.

Kesuksesan selalu datang saat kamu sudah siap

9. Jangan takut jatuh cinta! Hubungan memang bisa berantakan, namun semua itu toh setimpal dengan kebahagiaan yang akan kamu dapatkan

Bakal banyak drama, tapi semua itu worth it | Photo by Jonathan Borba via unsplash.com

Rasa takut adalah kekhawatiran yang selalu kamu pupuk. Salah satu kekhawatiran itu

adalah takut dicinta. Mungkin ketakutan ini  terlihat samar-samar, namun hal ini kerapkali membuatmu merasa tertekan pada akhirnya, salah satunya menjomblo terlalu lama. Gak jarang dari kita mengurungkan niat menikah hanya karena takut untuk ada dia yang mencintaimu seumur hidup. Mungkin kamu akan mengurungkann niat memulai jalinan asmara hanya karena takut mengulang kesalahan orang tua. Mungkin kamu takut untuk punya sosok yang dekat karena tak ingin orang tahu lebih banyak tentang dirimu. Justru, secara tidak langsung hal ini membuatmu menjomblo terlalu lama. Dicintai memang seringkali menuntutmu untuk mencintai kembali. Maka, tidak seharusnya tanggung jawab ini membuatmu ragu untuk menemui cinta sejati.

Kamu tidak perlu takut untuk dicintai, karena cinta adalah nyawa dari hidup itu sendiri. Kamu tidak perlu risau dengan orang yang menawarkan cinta padamu, karena itu berarti kamu adalah orang yang berarti untuk hidup orang lain. Kamu tidak perlu lagi gundah soal rasa cinta yang tiba-tiba ada. Itu semua adalah fitrah manusia. Karena kamu adalah orang yang berharga, pastikan hidupmu berjalan cukup indah dengan bunga yang berwarna.

Ketakutan adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dengan diri manusia. Ketakutan memang seringkali menjadi penghalang kita untuk melangkah kedepan. Maka, pastikan kamu memilah dengan baik rasa takut jenis apa yang memang kamu perlukan, dan jenis takut yang tidak perlu kamu hiraukan. Karena 9 rasa takut ini seringkali justru membuatmu tenggelam, maka sekarang saatnya kamu membabat habis agar jalanmu tidak terhambat. Hidup yang sudah banyak cobaan, tak perlu lagi kamu tambahi dengan ketakutan yang kamu ciptakan sendiri.

Semoga berhasil meraih impian tanpa rasa takut yang mengganjal. Kamu terlalu berharga untuk hidup begini-begini saja.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pluviophile

CLOSE