Alanda Kariza: Mendirikan Organisasi Sejak Usia 15 Hingga Tentang Jodoh Itu Seputar Memantaskan Diri.

Kamu pasti kenal sosok anak muda hebat yang satu ini. Segudang prestasinya menohokmu, kita, generasi muda Indonesia yang masih mencari jalan untuk berkontribusi pada negeri ini. Kali ini Hipwee akan membahas prestasi apa aja sih yang udah diukir oleh cewek inspiratif yang satu ini. Dari mulai karir kepenulisannya, keaktifannya di sejumlah organisasi yang membuktikan jiwa sosialnya yang tinggi. Hingga soal jodoh yang telah dibuktikannya bahwa itu soal memantaskan diri. Yuk, langsung aja kita intip sederet prestasinya Alanda.

1. Kamu layak tahu kalau Alanda Kariza memulai karir kepenulisannya sejak SD.

Novel pertama Alanda

Novel pertama Alanda via katalog.or.id

Advertisement

Memulai karir kepenulisan sejak dibangku sekolah dasar, membuat Alanda terbiasa untuk menyampaikan apa yang ada dalam benaknya dalam bentuk tulisan. Aktivitas menulis ini juga membawanya sesekali menjadi kontributor di sebuah majalah remaja.  Sementara novel pertamanya berhasil ia telurkan saat ia berusia 14 tahun. Berjudul Mint Chocolate Chips. Setelahnya Alanda semakin rajin menulis di sejumlah majalah remaja.

Tak terkecuali buku self help-nya yang inspiratif, Dream Catcher yang terbit pada tahun 2012. Buku tersebut merupakan buku motivasi yang dikemas fun dan anak muda banget. So, kamu yang bacanya ga bakal bosan. Jangan lupakan juga ya karya Alanda lainnya, seperti Travel Young, antalogi Jika dan Hanya Jika, serta yang terbaru Beats Apart.

2. Di saat kita tengah sibuk berbunga-bunga merasakan cinta monyet, Alanda justru sudah mendirikan organisasi non profit. Daebak!

Bahkan saat baru lulus SMP, Alanda sudah mendirikan The Cure For Tomorrow bersama teman-temannya.

Bahkan saat baru lulus SMP, Alanda sudah mendirikan The Cure For Tomorrow bersama teman-temannya. via smkitaco.wordpress.com

Bagi seorang Alanda, waktu luang akan menjadi sia-sia jika hanya dihabiskan dengan menonton acara TV yang menurutnya semakin tak berkualitas. Sehingga, ia lebih memilih untuk mengisinya dengan menulis. Ga hanya itu, yang patut kita tiru adalah kepekaannya terhadap apa sih yang tengah terjadi di sekitar kita. Karenanya di tahun 2006 (saat ia baru saja lulus SMP) ia bersama teman-temannya mendirikan organisasi sosial sendiri, bernama The Cure For Tomorrow (TCFT). Organisasi ini fokus pada pengolahan sampah. Suatu hal yang sederhana tapi kerap luput dari perhatian kita.

Advertisement

P.S: di saat kita lagi excitednya berbunga-bunga dengan cinta monyet, Alanda justru tengah berkutat dengan organisasi pertama yang didirikannya. #standing applause ;).

3. Prestasi bejibun, beasiswa pun sering didapat. Kamu ngiri ‘kan?

Prestasi yang bejibun, bikin Alanda sering banget dapet beasiswa.

Prestasi yang bejibun, bikin Alanda sering banget dapet beasiswa. via international.binus.ac.id

Prestasi akademiknya yang bejibun bikin Alanda sering mendapat beasiswa dari zaman sekolah hingga kuliah. Seperti misalnya 2 tahun berturut-turut mendapat beasiswa saat SD. Sementara zaman SMA Alanda adalah lulusan terbaik dari jurusan IPA di sekolahnya. Saat kuliah ia juga jadi satu-satunya mahasiswi di kampusnya yang mendapat beasiswa penuh selama selama tiga tahun. Ngiri ‘kan?

4. Alanda membuktikan kalau menjadi cewek cerdas bukan berarti cuek sama penampilan ya! Buktinya Dia jadi finalis termuda di ajang pencarian model sebuah majalah remaja.

Tak hanya pintar, cewek kece ini juga pernah jadi finalis termuda di ajang pencarian model sebuah majalah remaja lho!

Tak hanya pintar, cewek kece ini juga pernah jadi finalis termuda di ajang pencarian model sebuah majalah remaja lho! via fjb.kaskus.co.id

Kamu pasti masih mikir kalau cewek cerdas itu jarang banget peduli sama penampilan? Sayangnya Alanda membuktikan kalau anggapan itu tidak selamanya benar. Buktinya, tak hanya dianugerahi kepintaran, Alanda juga pernah mengikuti ajang pencarian model salah satu majalah remaja di tahun 2006. Dan ia menjadi finalis termuda di ajang tersebut, usianya saat itu masih 15 tahun!

Advertisement

5. Suatu ketika Sang Ibu terjerat kasus Century. Lewat blog pribadinya Alanda lalu menyampaikan ‘pesan’ pembelaannya untuk sang Ibu. Tulisannya berhasil menjadi viral dan ia sukses mengurangi stigma negatif terkait tuduhan yang ditujukan pada Sang Ibu.

Unek-unek Alanda soal kasus yang menjerat sang Ibu, ia sampaikan di blog pribadinya. Dan menjadi viral.

Unek-unek Alanda soal kasus yang menjerat sang Ibu, ia sampaikan di blog pribadinya. Dan menjadi viral. via www.tribunnews.com

Keputusan Alanda untuk menuliskan unek-uneknya seputar kasus yang menjerat sang Ibu, sungguh tepat. Tulisannya menjadi viral dan setelahnya simpati pun berdatangan untuk sang Ibu. Ia berhasil mengurangi stigma negatif terkait tuduhan yang ditujukan sang Ibu. Tindakannya itu semata demi kasih sayangnya pada sang Ibu. Lewat tindakannya juga kamu jadi belajar betapa kekuatan media bisa mengubah stigma orang kebanyakan.

6. Alanda juga rajin hadir di sejumlah konferensi internasional.

Menjadi panelis di “Global Youth: Leading Change” session.

Menjadi panelis di “Global Youth: Leading Change” session. via alandakariza.com

Terlibat di konferensi internasional juga udah sering Alanda lakoni. Ga percaya? Tahun 2009 Alanda mewakili Indonesia di Global Guildford British Council Changemakers. Setelahnya ia menjadi wakil Indonesia di Global Changemakers di KTT G-20 London. Pada 2010 juga Alanda kembali hadir di acara tersebut. Serta sederet konferensi internasional lainnya seperti One Young World, High Level Panels on Youth: “Global Youth, Leading Change” (2011), 100th Session of the International Labour Conference 2011 (Jenewa)

7. Tahun 2010, sebuah kegiatan fenomenal yang sukses menggerakkan semangat anak muda Indonesia berhasil diprakarsai oleh Alanda. Yup, Indonesian Youth Conference (IYC).

Suasana IYC 2015

Suasana IYC 2015 via marketeers.com

Menjadi duta Global Changemakers, mewajibkan Alanda untuk membuat sebuah aksi untuk masyarakat Indonesia. Inilah yang menjadi cikal bakal diadakannya IYC (Indonesian Youth Conference). IYC sendiri bertujuan untuk mengumpulkan anak muda Indonesia untuk berbagi masalah dan ide, juga meningkatkan kepedulian mereka terhadap isu-isu terkini. Yang terpenting meyakinkan masyarakat bahwa suara anak muda harus didengar dan ditanggapi.

8. Bahwa jodoh adalah soal memantaskan diri juga telah dibuktikan oleh cewek inspiratif yang satu ini. Gak percaya?

Cocok banget Alanda sama pasangannya.. Semoga langgeng. Amiin.

Cocok banget ya Alanda sama pasangannya.. Semoga langgeng. Amiin. via alandakariza.com

Alanda juga sudah membuktikan bahwa masa muda tak hanya melulu soal galau cinta. Memang masa muda ga akan terlepas dari persoalan cinta. Hanya saja ada baiknya jika kita mengisinya dengan hal yang lebih bermakna, contohnya Alanda ini. Menjadi penulis, aktivis, model, dan rajin hadir di konferensi internasional. Kelak, di waktu yang tepat kamu pun akan dipertemukan dengan jodoh yang pantas.

Alanda menikah di usia 24 tahun dengan Adit (yang melanjutkan studinya di Australia). See? Jodoh itu soal memantaskan diri. Selamat ya Alanda. Semoga jadi keluarga yang Sakinah Mawadah Warohmah, Amiin.

Semoga ulasan Hipwee tentang Alanda Kariza kali ini, bakal bikin kamu terpacu untuk lebih berprestasi lagi di usia muda. Dan tentunya sedikit banyak berkontribusi untuk negeri kita tercinta ini. Yup, mumpung kita masih muda 😉

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Belum bisa move on dari Firasat-nya Dewi Dee.

CLOSE