Alasan-Alasan Inilah yang Membuatmu Gagal Produktif

Apakah kamu termasuk orang yang selalu menambahkan to-do-list mu untuk besok tanpa berhasil benar-benar menyelesaikan satu daftar yang kamu miliki hari ini? Kalau iya, berarti kamu terjebak dalam kondisi yang akan terus menghalangimu mencapai kesuksesan. Kamu terbiasa meremehkan kemampuanmu menyelesaikan tugas dengan terus-menerus menunda apa yang sebenarnya bisa kamu raih hari ini. Kebiasaan ini berbahaya karena akan lebih sulit bagi kamu untuk bangkit dan kembali menjalani ritme yang produktif.

Kamu harus mulai melakukan perubahan yang mendasar jika tidak mau lagi mengulangangi to-do-list mu untuk hari-hari ke depan. Untuk melakukan hal tersebut, penting bagimu memahami terlebih dahulu alasan-alasan yang membuatmu selalu gagal mencapai target.

1. Kamu Terlalu Nyaman Dengan Keadaanmu Saat Ini

Kamu terlalu nyaman dengan kondisimu

Kamu terlalu nyaman dengan kondisimu via daianapirgaru.wordpress.com

Kenyamanan pasti jadi salah satu perasaan yang didambakan banyak orang, termasuk kamu. Tapi jangan terbiasa atau berharap untuk selalu merasa nyaman. Jadikanlah kenyamanan sebagai tujuan akhir yang selalu dapat diperbaharui. Tidak ada salahnya merasa tidak nyaman. Justru di saat tidak nyaman, kamu akan menemukan dirimu menghadapi tantangan baru yang tidak akan muncul di saat nyaman. Jika berhasil menghadapi tantangan tersebut dengan baik, kamu akan menemukan kenyamanan yang jauh lebih bernilai daripada sebelumnya.

Perasaaan nyaman itu akan menjadi penghalang bagi kamu untuk meraih hal-hal yang lebih baik dalam kehidupanmu. Jika kamu tidak mau atau berani untuk melepaskan kenyamanan yang kamu miliki sekarang, dijamin hidupmu dalam sepuluh tahun ke depan juga akan begini-begini saja. Nah tapi kalau masih banyak yang ingin kamu raih, berhentilah merasa nyaman!

2. Kamu Terjebak Dalam Mentalitas, “Nanti Saja Aaaah..”

Terlalu santai

Terlalu santai via galleryhip.com

Perasaan terburu-buru akan memberimu hasrat yang lebih besar untuk menyelesaikan satu tugas. Jika kamu mendapati dirimu tidak pernah terburu-buru, kemungkinan besar kamu sudah terjebak dalam pola ‘nanti saja ah…’ . Biasakanlah dirimu untuk selalu merasa ingin menyelesaikan sesuatu dengan segera. Jangan takut untuk merasa terburu-buru karena kamu takut salah atau kurang persiapan.

Jika kamu selalu takut memulai suatu pekerjaan, kamu juga akan cenderung menghabiskan waktu mengkhawatirkan persiapan yang kamu butuhkan dibandingkan solusi akhirnya. Kamu akan lebih fokus untuk mempersiapkan daripada benar-benar melakukannya. Lebih baik terburu-buru mencoba dan mengalami sendiri kesalahan atau kegagalan, daripada menunggu ‘nanti’ yang tidak pernah datang.

3. Penundaan Sudah Mendarah Daging dalam Dirimu

Terlalu biasa menunda

Terlalu biasa menunda via fashiontrend.info

Menunda tidak melulu memiliki dampak yang negatif. Kadangkala terdapat hal-hal yang memang harus ditunda karena ada hal lain yang diprioritaskan. Tetapi yang berbahaya adalah jika kamu lebih terbiasa dengan perasaan nyaman tidak harus melakukan sesuatu hari ini daripada kepuasan menyelesaikannya.

Bertanyalah pada dirimu sendiri apakah kamu ingat kapan terakhir kali kamu benar-benar bisa tidur nyenyak karena sudah berhasil mencapai semua targetmu hari ini. Jika tidak, berarti kamu sudah terpedaya dengan kelegaan sesaat untuk bisa tidur dan melanjutkan apa yang belum kamu selesaikan hari ini untuk besok. Ketahuilah bahwa kenikmatan dari dua tidur tersebut sangat berbeda. Jadi jangan biasakan dirimu terpuaskan dengan tidur yang harus terganggu dengan beban pekerjaan yang tidak ada selesai-selesainya.

4. Kamu Tidak Memiliki Motivasi Yang Cukup Kuat Untuk Mencoba

Malas mencoba

Malas mencoba via fashiontrend.info

Jika kamu seringkali merasa tidak bergairah dengan apa yang akan kamu lakukan hari ini, bisa jadi mimpimu untuk dirimu sendiri tidak cukup besar. Bermimpilah yang lebih tinggi! Memimpikan target yang lebih tinggi akan memotivasimu untuk dapat berbuat lebih. Yang paling penting dari hal ini adalah prosesnya bukan hasilnya.

Kamu bebas memimpikan masa depanmu. Tidak perlu bayar ke siapa-siapa. Mau gagal atau berhasil, tidak akan ada yang benar-benar tahu hasilnya sampai akhir. Namun jika kamu bahkan takut untuk bermimpi, kamu jelas-jelas sudah menutup pintu keberhasilan. Maka kalau kamu sudah mendapati dirimu tidak bersemangat meraih targetmu, coba pasang target yang lebih tinggi!

5. “Aku Boleh Malas, Karena Teman-Temanku Juga Sama Malasnya”

Lingkunganmu tak cukup baik

Lingkunganmu tak cukup baik via micahbreanna.tumblr.com

Lihatlah sekelilingmu! Apakah kamu pernah merasa terpacu melihat pencapaian temanmu dan ingin menyainginya? Jika tidak, mungkin lingkunganmu saat ini kurang ideal untuk meningkatkan produktivitasmu. Carilah lingkungan baru yang dapat meningkatkan daya saingmu sehingga kamu bisa lebih terinspirasi untuk bekerja lebih keras.

Kamu bisa mencari lingkungan pertemanan baru di tempat kerja, les, atau menggabungkan diri dengan komunitas baru. Itu tidak berarti kamu harus mengabaikan teman-temanmu yang lama. Justru ketika sudah terinspirasi dan bisa memperbaiki kebiasaan-kebiasaan jelekmu, kamu juga akan bisa menjadi pengaruh yang lebih baik bagi mereka. Jadi jangan merasa nyaman ketika banyak temanmu yang sama malasnya dengan kamu. Cobalah jadi lebih baik untuk kebaikan bersama!

6. “Orang Yang Rajin Itu Memang Terlahir Rajin Dari Sananya….”

Semua orang yang rajin memang terlahir rajin

Semua orang yang rajin memang terlahir rajin via picjumbo.com

Jika kamu berpikiran bahwa kamu memang terlahir malas, maka akan sangat sulit mengubah kebiasaanmu untuk menunda-nunda pekerjaan. Kamu akan secara tidak sadar membatasi dirimu untuk mencoba lebih keras hanya karena kamu telah menerima takdirmu untuk terlahir malas. Karena kamu tidak akan mungkin terlahir kembali untuk jadi rajin, maka kamu harus membuang jauh-jauh cara pikir tersebut.

Jadilah nahkoda di kapal kehidupanmu sendiri. Percayalah kamu dapat menyetir hidupmu ke kanan atau ke kiri sesuai keinginanmu. Jangan terima-terima saja kalau terbawa arus. Memang pada awalnya kamu pasti akan mengalami kesulitan. Namun keinginanmu untuk terus mencoba berubah saja sudah menjadi modal terbesar agar kamu tidak kehilangan kendali hidupmu.

7. Kamu Merasa Dirimu Tidak Cukup Berharga Untuk Bisa Berpengaruh

Tak menganggap dirimu berharga

Tak menganggap dirimu berharga via themanifeststation.net

Jika alasanmu menunda suatu pekerjaan secara terus-menerus adalah karena pekerjaan tersebut tidak cukup penting, maka sesungguhnya kamu sedang memandang rendah dirimu sendiri. Kamu akan berpikir suatu pekerjaan atau kontribusimu terhadap sesuatu tidak layak mendapatkan prioritas karena kamu yakin hal tersebut tidak akan mengubah apapun. Padahal sebenarnya semua hal yang kita lakukan terhubung dan berdampak pada orang lain. Sekecil apapun. Atau paling tidak akan berdampak pada dirimu sendiri.

Berhentilah mengabaikan keberadaanmu sendiri dan dalam prosesnya menunda apa yang bisa kamu lakukan untuk orang lain. Berpikirlah bahwa apa yang kamu lakukan sangat penting bagi orang lain yang mengandalkanmu. Dengan pola pikir tersebut, kamu pasti akan lebih termotivasi melakukannya lebih cepat.

8. Kamu Gagal Memvisualisasikan Tujuan Akhir

Tak pernah mau melihat garis akhirnya

Tak pernah mau melihat garis akhirnya via www.davidgiralphoto.com

Jika kamu tidak bisa melihat garis finis dari jalur larimu, kamu akan tersesat. Biasakanlah dirimu untuk dapat menggambarkan akhir dari sebuah tugas sebelum kamu mulai mengerjakan sesuatu. Jangan mulai tanpa tahu apa yang akan kamu dapatkan di akhir. Kamu akan lebih mudah menyerah karena tidak tahu apa yang dipertaruhkan.

Sebaliknya, kamu akan lebih termotivasi mencapai garis akhir jika kamu sudah melihat apa yang ada di depan. Kamu juga akan dapat lebih baik merencanakan jalanmu menuju titik tersebut. Tahukah kamu bahwa orang yang gagal membuat rencana adalah orang yang merencanakan kegagalan? Maka dari itu sebelum memulai, kenalilah tujuanmu dan rencanakanlah jalan terbaik meraih tujuan tersebut!

9. Mengeluh, “Distraksiku Terlalu Kuat”

Kamu terbiasa membiarkan  diri terusik

Kamu terbiasa membiarkan diri terusik via imgkid.com

Godaan untuk berhenti sejenak dari apa yang seharusnya kamu lakukan memang akan terus kamu temui. Tapi percayalah kamu tidak seharusnya menanggapi godaan tersebut jika kamu serius untuk menyelesaikan sesuatu. Ingatlah bahwa semakin cepat kamu selesai, semakin banyak waktu yang kamu miliki untuk benar-benar menikmati hal-hal yang menggodamu tersebut.

Jangan terbiasa mengijinkan dirimu mendapatkan istirahat yang hanya sesaat. Istirahat-istirahat yang sesaat itu biasanya bisa membuat kamu ketagihan. Maka dari itu biasakanlah untuk menikmati istirahat panjang setelah kesuksesanmu.

10. Kamu Sering Menggerutu, “Aku Sibuk Sekali” — Tanpa Pernah Menyelesaikan Apapun

Sibuk yang tidak produktif

Sibuk yang tidak produktif via www.huffingtonpost.com

Jangan salah mengartikan kesibukanmu dengan produktivitas. Apakah kamu seringkali bertanya-tanya mengapa ketika kamu sudah kepayahan dan kecapaian tetapi beban pekerjaanmu sama sekali tidak berkurang? Kemungkinan besar kamu hanya berkutat dengan pertanyaan ‘mengapa aku harus melakukan pekerjaan ini?’ bukan ‘bagaimana aku bisa menyelesaikan pekerjaan ini?’

Memang penting untuk mengetahui mengapa kamu harus melakukan hal-hal yang kamu lakukan. Tetapi jangan menghabiskan waktumu terobsesi dengan pertanyaan tersebut. Ingatlah bahwa sebagian besar dari hal yang harus kamu lakukan adalah karena komitmen yang sudah kamu buat dengan orang lain. Menyelesaikan komitmen tersebut adalah tujuan akhirmu. Sibuk memikirkan alasanmu terus-menerus hanya akan membuatmu tampak sibuk tapi tidak menyelesaikan kewajibanmu.

11. Kamu Merasa Terlalu Enggan Untuk Meminta Bantuan Orang Lain

Merasa bisa sendiri

Merasa bisa sendiri via www.glitterdaiquiri.com

Apakah kamu seringkali menemukan jalan buntu dalam usaha menyelesaikan sesuatu. Mungkin itu sudah waktunya kamu meminta bantuan orang lain. Jika kamu tidak mau atau malu meminta bantuan orang lain, jalan buntu tersebut tidak akan terbuka. Dengan bantuan orang lain, kamu akan mendapatkan sudut pandang baru akan solusi yang kamu butuhkan. Atau paling tidak sebagai suntikan semangat tambahan untuk meneruskan perjuanganmu

Jika kamu terlalu berkutat sendiri, kamu akan menjadi semakin malas menyelesaikan pekerjaan tersebut. Jadi penting artinya untuk tahu kapan kamu butuh meminta bantuan kepada orang lain. Jangan merasa lemah karena meminta bantuan karena pada dasarnya manusia ada untuk saling melengkapi satu sama lain.

Nah karena sekarang kamu sudah tahu alasan-alasan yang sebenarnya menghalangimu jadi produktif, kamu bisa mulai menghindari hal-hal tersebut. Jangan berpikir kamu sudah terlalu terlambat untuk berubah. Dengan pikiran tersebut, kamu akan lebih jauh dari mimpi yang seharusnya dapat kamu raih.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Learn to love everything there is about life, love to learn a bit more every passing day