Untuk Ayah, Ibu, Kakak, dan Adik: Terima Kasih, Karena Kalian Aku Mengerti Makna Keluarga yang Sebenarnya

Di usia dewasa, kadang kita terlalu sibuk dengan diri sendiri. Menjalani rutinitas sehari-hari, pikiran kita hanya tertuju pada tugas-tugas kuliah atau tumpukan pekerjaan di kantor. Saat punya sedikit waktu luang, kita pun justru tenggelam pada perkara percintaan atau keinginan mengejar hal-hal yang memberikan kesenangan.

Advertisement

Hey! Kita sepertinya lupa, bahwa di dunia ini kita tak lahir sebatang kara. Di rumah yang sekarang kamu tinggali atau di kampung halamanmu nan jauh di sana, ada orang-orang yang biasa kamu sebut sebagai ‘keluarga’. Mereka yang begitu berjasa dalam hidupmu. Mereka yang selalu hadir; mendampingi di setiap kesenangan dan kesulitan di hari-harimu.

“Apa kabar ayah, ibu, kakak, dan adikku? Terima kasih ya, sudah jadi sebaik-baik keluarga yang selalu ada untukku.”

Tuhan adalah sutradara paling hebat. Dia mengizinkanmu lahir dan tumbuh di tengah keluarga yang hangat

Kalian memiliki ikatan yang sangat erat

Kalian memiliki ikatan yang sangat erat via brookekellyphotography.blogspot.com

Sebuah keluarga yang hangat akan menciptakan rasa saling terikat diantara anggotanya. Masing-masing dari kalian bisa saling mencintai dan menyayangi dengan perasaan yang tulus. Kamu dan anggota keluarga lain akan saling menghargai dan mendukung demi kehidupan yang lebih baik.

Advertisement

Kamu tumbuh di keluarga yang hangat lantaran bisa merasa selalu terhubung dengan mereka dalam setiap situasi. Ketika kamu sakit di perantauan, merekalah yang paling kamu inginkan ada di sisi untuk mendampingi. Ketika kamu mendapatkan kebahagiaan, mereka pula yang kamu harap ada di sampingmu untuk berbagi suka. Ikatanmu dengan mereka bukan lagi sekedar ayah-ibu-anak atau ikatan sesama saudara. Mereka sudah bertransformasi menjadi rekan dan kawan terbaikmu dalam setiap kesempatan.

Ayah dan ibu adalah yang paling peduli. Kebaikan, perhatian, dan kasih sayang mereka sudah tak sanggup dihitung lagi

Keluarga adalah sekumpulan orang yang saling peduli satu sama lain. Masalah orang tuamu akan ikut menjadi masalahmu, begitu pun dengan masalah anak-anakmu kelak. Hidup kalian seperti diagram ven yang beririsan di tengah. Perhatianmu tidak akan mahal kamu curahkan pada mereka. Bahkan, ada kalanya kamu merasa rela mengorbankan dirimu sendiri demi memberikan kebahagiaan dan senyum di wajah mereka.

Ayahmu tidak keberatan harus repot mengantarkan bekal untukmu di tengah jam kerja agar kamu tak kelaparan saat pelajaran tambahan, ibumu rela meluangkan waktu untuk datang ke rapat orang tua murid di tengah jadwalnya yang padat. Ayah dan ibu benar-benar rela melakukan apapun demi menunjukkan perhatian. Tak ada yang perlu dihitung, tak ada lagi kata keberatan.

Advertisement

Kehidupan membuatmu khatam dihantam kesulitan, tapi mereka lah yang selalu hadir dan menguatkan

siap mendampingimu

siap mendampingimu via blog.twobrightlights.com

Hidup nyatanya tidak bisa diprediksi, ada kalanya kamu bahagia — namun ada masanya juga kamu harus bersedih. Dibesarkan dalam keluarga bahagia membuatmu merasa punya orang-orang yang selalu siap mendukung dan mendampingi bahkan di titik paling rendah dalam hidup.

Saat kamu sedang dalam titik paling busuk sebagai manusia, mereka tidak akan pergi menjauh. Terkadang, bukannya memarahi dan mengutuk kesalahanmu — mereka justru akan merengkuhmu dengan hangat. Mendampingimu sampai kamu selesai dengan dirimu sendiri, sembari tetap menjagamu agar tidak lagi keluar jalur. Kamu menyadari bukan gelar, karir, atau uang yang kamu miliki yang membuat hidupmu berharga: justru kehadiran merekalah yang akan menguatkanmu.

Mereka siap menyambutmu dengan tangan terbuka. Menerimamu apa adanya hingga versi terburuk diri yang pernah kamu punya

jujur menjadi 'apa adanya'

jujur menjadi ‘apa adanya’ via greglovescomments.blogspot.com

Pekerjaan mungkin mengharuskanmu untuk tampil sebagai pribadi yang ramah dan menyenangkan. Tugas bertemu dengan klien mengharuskanmu berpenampilan rapi dan terlihat cerdas demi menjaga nama baik perusahaan. Padahal, kamu sebenarnya adalah seorang yang pendiam dan malas bergaul.

Tapi, kamu tidak harus menjadi siapa-siapa dalam keluargamu karena mereka bisa memahami apa adanya dirimu. Bahwa kamu adalah seorang pemalas yang tidak suka banyak bicara dan paling enggan bergaul. Mereka pun bisa membuatmu nyaman untuk memperlihatkan sifat dan sikap aslimu. Bersama mereka, kamu tidak harus hidup dalam kepura-puraan.

Kebahagiaan adalah hak pribadi. Keluarga adalah mereka yang ikhlas dan merestui pilihan hidup yang kamu jalani

bahagia adalah hakmu

bahagia adalah hakmu via www.reloveplanet.com

Hangatnya ikatan keluarga tercermin saat orang-orang terdekat percaya untuk meletakkan kebahagiaanmu di atas tanganmu sendiri. Ketika mereka mempercayaimu untuk memilih yang terbaik dalam hidup dan masa depanmu. Sesekali mereka memang mengarahkan, namun tak sedikitpun ada paksaan yang kamu rasakan.

Contohnya, cita-citamu adalah menjadi pelukis terkenal sementara ayah ingin kamu jadi entrepreneur yang akan meneruskan bisnisnya. Bukannya bersikeras, tapi ayah akan dengan ikhlas merelakanmu untuk mengejar impian. Keluarga hanya akan mendukung segala keputusan yang kamu ambil. Yakin bahwa ketika sudah bisa bahagia dengan diri sendiri, kamu akan berbagi kebahagiaan dengan keluargamu.

Sebagai satu keluarga, tak ada rasa enggan atau segan. Mereka tak pernah ragu menunjukkan kasih sayang dalam bentuk perbuatan

tak segan menunjukkan kasih sayang

tak segan menunjukkan kasih sayang via www.scarymommy.com

Perhatian butuh medium agar ia bisa dirasakan dan tak lagi berada di awang-awang. Satu-satunya jalan agar perhatian tersalurkan adalah dengan menunjukkannya lewat perbuatan.

Dalam keluarga, kalian tak ragu untuk saling menunjukkan perhatian lewat aksi langsung. Kamu membantu ibumu memasak, membuatkan segelas teh hangat untuk ayahmu, atau membantu adikmu mengerjakan pekerjaan rumahnya. Ucapan “hati-hati di jalan”, “Aku sayang Mama-Papa”, “I love you”, atau “Semoga harimu menyenangkan” tidak lagi asing terdengar di rumahmu.

Bersama mereka, kamu mengerti bahwa perkara komitmen dan kejujuran adalah dua hal yang tak bisa ditawar

jujur dan memegang komitmen

jujur dan memegang komitmen via www.teenlife.com

Rasa percaya diantara sesama anggota keluarga dan rasa saling menghargai selalu kamu rasakan dalam hubungan keluarga kalian. Tak pernah sedikit pun terbesit keinginan untuk berbohong atau menutupi sesuatu, sebab kamu merasa tak ada yang perlu disembunyikan dari mereka.

Kalian bisa saling jujur terhadap satu sama lain, berani membuka diri hingga ke rahasia terdalam sekalipun. Janji yang terucap di mulut pun bukan hanya sekedar janji, kamu dan anggota keluarga lain akan berusaha untuk menepati jani tersebut dengan semaksimal mungkin. Kalian tidak ingin meruntuhkan rasa percaya yang telah dibangun dengan susah payah selama ini.

Kamu lah yang paling keras kepala dan sering melakukan kesalahan, tapi mereka pula yang tak perhitungan memberimu pemakluman

keluarga yang memberimu pemakluman

keluarga yang memberimu pemakluman via issac800.centerblog.net

Betapapun berusaha, ada kalanya keluarga bisa juga bisa saling menyakiti. Kamu mungkin saja pernah membentak ayah atau ibumu lantaran tidak bisa mengendalikan diri yang sedang emosi. Begitu pun ayah dan ibumu, mereka tetap manusia biasa yang bisa membuatmu kecewa.

Tapi jika dihitung-hitung lagi, berapa kali kamu pernah menyakiti mereka dan berapa kali pula mereka memberikanmu maaf dengan begitu ringannya. Ikatan keluarga memang bisa disebut luar biasa. Kamu bisa salah, kamu bisa menyakiti, namun di tengah mereka kamu akan selalu diterima.

Kamu tentu berharap bisa hidup bersama mereka selamanya. Membayangkan kehilangan mereka membuat hatimu meremang di dalam sana

kebersaan tidak akan selamanya

kebersaan tidak akan selamanya via kisahceritaislamm.blogspot.com

Keluarga punya segala kekurangan dan kelebihannya. Tapi jika diberi pilihan, kamu tentu akan tetap memilih untuk terus hidup bersama mereka. Melihat ayah da ibumu bertambah tua sering kali membuatmu takut. Kamu tidak pernah merasa siap saat harus kehilangan mereka, diam-diam kamu sering berharap mereka tidak punya masa kadaluwarsa sehingga bisa hidup selamanya.

Membayangkan hidup tanpa kasih sayang dan perhatian dari mereka sudah cukup untuk menciptakan bulir air mata di ujung kelopakmu. Dunia tanpa mereka nampaknya akan absurd dan kosong. Menciptakan visualisasi jika suatu saat mereka meninggalkanmu selamanya sudah cukup membuat bulu kudukmu meremang, rasanya kamu akan gila jika harus kehilangan mereka suatu hari nanti.

Yakinlah bahwa keluarga adalah satu-satunya milikmu yang paling berharga. Jaga baik-baik dan hargailah keberadaan mereka selama masih bisa, ya. 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Suka kopi, puisi, band beraliran folk, punya hobi mikir dan pacaran di bangku taman.

CLOSE