Bahagiamu Benar-benar dari Hati, Asalkan 7 Hal Ini Tak Mengusikmu Sama Sekali

Bahagia yang berasal dari hati

Ada kalanya kamu memaksakan diri untuk bahagia. Kamu pura-pura menyelamati dan tersenyum lepas saat temanmu naik jabatan. Padahal aslinya jabatan inilah yang udah lama kamu incar. Kamu juga pura-pura tegar saat dulu diputusin. Tapi setelah itu kamu mengurung diri di kamar dan menangis seharian. Bahagia yang dibuat-buat ini pelan-pelan membuatmu merasa lelah sendiri. Sebab setelah dipikir-pikir, menciptakan kebahagiaan dengan cara seperti ini nggak ada manfaatnya sama sekali.

Advertisement

Kamu pun jadi bertanya-tanya, gimana sih rasanya bahagia yang sebenarnya? Sebab selama ini kamu hanya berpura-pura merasakan bahagia tersebut. Kamu ingin kembali seperti anak kecil yang boleh makan es krim tanpa takut dimarahi. Kamu juga ingin tertawa lepas seperti dulu.

Sebenarnya nggak perlu muluk-muluk jika kamu ingin kembali merasakan bahagia. Asalkan hal-hal di bawah ini nggak mengusikmu untuk tertawa lepas atau sekadar tersenyum aja, berarti kamu udah sepenuhnya merasa bahagia.

1. Komentar orang yang nggak suka melihatmu bahagia. Biasanya kamu akan tersulut emosi, tapi sekarang kamu tak peduli

Omongan orang terasa hanya angin lalu via unsplash.com

Kamu berhasil menduduki posisi yang selama ini diimpikan. Momen ini ingin kamu bagikan dan ukir sebagai sejarah di lini masamu. Niatmu jelas bukan untuk pamer. Tapi siapa tahu bisa membantu mereka yang berniat menggapai posisi sepertimu. Kalau dulu kamu selalu takut dengan komentar orang yang suka melihat pencapaianmu, kini tak lagi seperti itu. Kamu nggak terlalu peduli dengan komentar mereka. Toh setiap orang pasti punya pendapat sendiri-sendiri tentang apa yang dilihatnya.

Advertisement

2. Mantan yang tiba-tiba datang dan ngajak balikan. Kali ini nggak ada cerita galau atau baperan

Bye, aku udah nggak lagi baperan~ via unsplash.com

Biasanya kamu selalu terbawa perasaan kalau sudah ngomongin soal mantan. Rasanya ada yang nggak beres dengan hati ini. Mungkin karena dulu dia pergi dengan sesuka hati. Tapi berita kamu yang berhasil naik jabatan ini jelas lebih penting daripada mantan. Pesan darinya yang tiba-tiba bilang rindu dan ingin bertemu pun nggak bikin kamu gentar. Kamu lebih excited dengan jabatan barumu dan tantangan ke depan.

3. Keadaan kantong yang miris di akhir bulan, tak lagi membuatmu kelabakan cari kerjaan sampingan

Meski kantong miris, nggak menghalangimu untuk bisa tersenyum lebar via unsplash.com

Sebagai pekerja dengan pendapatan pas-pasan, akhir bulan merupakan waktu kritis dalam kehidupan. Sebab kantongmu selalu kembang kempis tiap kali menuju akhir bulan. Biasanya kalau kantong udah miris seperti ini, kamu akan kelabakan mencari pekerjaan sampingan. Malam-malammu pun menjadi tak tenang karena terus kepikiran bagaimana kelangsungan hidup sampai akhir bulan. Tapi hal ini sama sekali nggak kamu pikirkan saat ada sebuah berita yang membahagiakan datang. Entah naik jabatan atau sekadar revisimu diterima bos besar. Duh, jangankan kantong tipis. Nggak punya uang sekalian pun pasti bakalan lewat dari pikiran kalau berita bahagianya seperti ini.

4. Kamu jelas punya kekurangan pada diri. Tapi anehnya hal ini sama sekali tak jadi bahan pikiran

Bye insecurity~ via unsplash.com

Sebagai manusia biasanya, kamu pasti pernah mengalami insecure dalam hidup. Alasannya apalagi kalau bukan karena kekurangan yang kamu anggap menyebalkan ini. Iya, dari segi fisik kamu terlihat sangat kurus. Kekurangan inilah yang membuatmu jadi nggak percaya diri. Namun saat kekurangan ini tak menjadi fokusmu lagi, berarti kamu sudah merasakan kebahagiaan yang hakiki. Bodo amat dengan omongan orang akan tubuhmu yang terlalu kurus ini. Yang penting kamu bisa tersenyum lebar setelah mendapat kabar membahagiakan ini.

Advertisement

5. Pekerjaan yang terus datang meski sudah akhir pekan. Biasanya mood-mu udah berantakan, tapi kali ini kamu merasa lebih tenang

Nggak apa-apa lembur, yang penting besok bisa ketemu bapak ibu~ via unsplash.com

Akhir pekan yang diisi dengan lembur pasti buat mood-mu berantakan. Sebab saat orang lain bisa hangout dengan teman atau kencan dengan pacar, kamu justru tenggelam di kantor sendirian. Tapi saat kamu mendapatkan kabar bahwa ayah dan ibumu akan datang, lemburmu jadi tak lagi suram. Meski tetap nggak bisa pulang cepat, kabar dari mereka ini mampu buat lemburmu makin semangat.

6. Kamu bisa merasa bodo amat dengan mereka yang belum membayar hutang ke kamu. Padahal biasanya perihal menagih hutang membuat sakit kepalamu

Kali ini mereka boleh lepas. Tapi besok jangan harap bisa bebas~ via unsplash.com

Menagih hutang ke teman itu memang menyebalkan. Kadang justru mereka yang marah kepadamu padahal jelas-jelas mereka yang meminjam uangmu. Sampai akhirnya kamu ingin mengikhlaskan saja uangmu. Tapi selalu teringat kembali saat keadaan kantongmu lagi menipis. Namun, hal ini tak lagi menjadi fokusmu saat ada kabar membahagiakan sampai di telinga. Kabar bahwa besok rencana cutimu akhirnya di-acc atasan, padahal udah sebulan terkatung tanpa kepastian. Membayangkan rasanya cuti dan bisa tidur seharian inilah yang membuat sakit kepala karena mengaih hutang jadi sejenak terlupakan.

7. Mood-mu tetap aman meski seharian belum diberi kabar sama pacar, tak ada tuh khawatir berlebihan

Yang penting besok naik gaji! via unsplash.com

Biasanya kamu akan khawatir berlebihan kalau pesanmu tak dibalas pacar. Ketiadaan kabar dari pacar inilah yang biasanya mengakibatkan mood-mu terjun bebas. Tapi jika saat kamu mendengar kabar bahwa kamu bakalan dapat promosi naik gaji, perihal kabar dari pacar ini nggak lagi menjadi pikiran. Kamu pasti akan senyum-senyum sendiri saat surat keputusan ini sudah ada di emailmu. Pacar nggak ngasih kabar seharian? Duh, nanti aja dipikirkan, yang penting dulan depan pendapatanmu bertambah~

Hal-hal tersebut memang biasanya buatmu lelah sendiri. Sebab hanya keberadaannya hanya buatmu merasa kesal sekali. Tapi saat hal-hal tersebut nggak mengusikmu sama sekali saat kamu dapat kabar bahagia, fix hatimu benar-benar lagi berbunga.

Dari hal-hal di atas, mana nih yang nggak bisa mengusik pikiranmu?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.

CLOSE