Yuk Berdamai Dengan Kegagalan dan Merawat Ekspektasi, Biar Hidup Kita Jadi Lebih Baik Lagi

berdamai dengan kegagalan

Setiap manusia pasti pernah mengalami kegagalan dalam hidup. Terkadang kegagalan membuat banyak orang terpuruk dalam hidup dan merasa depresi. Biasanya kegagalan yang dirasakan manusia berasal dari ekspektasi yang terlalu tinggi dan dibenturkan dengan kenyataan yang berbeda.

Advertisement

Setelah mengalami kegagalan, banyak orang yang kesulitan untuk bangkit atau move on dari kegagalan tersebut. Banyak orang juga belum memahami emosi dan cara merawat ekspektasinya sendiri. Nah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut Hipwee mengadakan sesi Instagram live bersama dengan salah satu mentor Satu Persen, Irfandi Khainur Rahim. Yuk simak selengkapnya obrolan Hipwee di bawah ini

Perlu diketahui bahwa kegagalan adalah hal yang lumrah terjadi pada kehidupan manusia. Ada juga beberapa fase yang dirasakan manusia saat mengalami kegagalan

Kegagalan via www.instagram.com

Perlu digaris bawahi bahwa kegagalan adalah hal yang lumrah dirasakan oleh setiap manusia. Bahkan hampir setiap orang di dunia ini merasakan gagal. Yang jadi masalah adalah bagaimana caranya kita berdamai dengan kegagalan tersebut. Nggak ada waktu yang pasti kapan kita bisa move on dari kegagalan. Semua tergantung diri kita dalam menyikapinya.

Saat mengalami kegagalan biasanya terjadi beberapa fase. Pertama adalah fase denial atau menolak bahwa diri kita gagal. Setelah kita melewati fase tersebut kita akan merasa marah pada diri sendiri karena kita gagal dan berakhir pada depresi. Namun ketika kita sudah bisa melewati fase depresi kita akan bisa menerima kegagalan tersebut atau berdamai dan mulai bangkit dan mencoba kembali berusaha.

Advertisement

Kenali emosi dan perasaan dan selalu sadari bahwa kegagalan adalah hal yang biasa terjadi adalah cara kita bangkit dari kegagalan

Bangkit dari kegagalan via www.instagram.com

Terus bagaimana sih cara kita bangkit dari kegagalan? Pertama-tama kebanyakan orang nggak tahu dan nggak mengerti emosi dan perasaan yang ia rasakan sendiri. Dari ketidaktahuan tersebut biasanya kita jadi terbebani dengan emosi-emosi tersebut. Terkadang kita juga merasa bahwa diri kita nggak pantas untuk gagal dan marah. Padahal dalam psikologi disebutkan bahwa emosi marah, kecewa dan sedih adalah hal yang netral dan wajar kita rasakan. Jika kita sudah mengenali emosi kita saat gagal dan mengerti bahwa gagal adalah hal yang biasa, maka kita akan dengan mudah melewati fase-fase untuk bangkit dari kegagalan.

Menurunkan ekspektasi dan fokus pada aksi adalah cara sebaik-baiknya merawat ekspektasi

Ekspektasi via www.instagram.com

Pada dasarnya ekspektasi bisa jadi cikal bakal rasa kecewa dan sedih yang kita rasa. Saat kita berani berekspektasi maka kita siap menanggung konsekuensinya. Lebih baik menurunkan ekspektasi namun berusaha sebaik-baiknya dalam aksi. Cara yang paling mudah untuk merawatnya adalah dengan membayangkan hal terburuk yang akan terjadi pada ekspektasi tersebut. Selain itu ada cara untuk menentukan ekspektasi yakni dengan memilih spesifik tujuan agar kita bisa menjangkau hal terendah dalam tujuan kita tersebut. Sebenarnya dengan menurunkan ekspektasi, kita akan terhindari dari overthinking dan hal lainnya.

Nah itu dia beberapa cara untuk bangkit dari kegagalan dan merawat ekspektasi kita. Semoga saja informasi dan cara-cara ini bisa membantu teman-teman yang sedang merasa terpuruk. Tetap semangat menjalani hidup ya!~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Represent

Editor

Penikmat jatuh cinta, penyuka anime dan fans Liverpool asal Jombang yang terkadang menulis karena hobi.

CLOSE