Biar Puasamu Makin Penuh Syukur, 10 Potret Kehidupan Pengungsi di Daerah Konflik Ini Perlu Diresapi

Biar ibadah puasa semakin penuh syukur

Bulan Ramadan sudah kita lalui separuhnya. Beberapa orang tak sabar ingin segera bertemu Hari Raya Idul Fitri. Sementara sebagian lagi tak menyangka Ramadan akan berjalan secepat ini. Di bulan penuh kemenangan ini harusnya kita jalani dengan suka cita. Sebab segala pengampunan telah dipersiapkan bagi mereka yang tulus ikhlas beribadah dan berserah diri pada-Nya. Namun pada kenyataannya, kita lebih sering mengeluh saat jalani ibadah puasa. Tak bisa ikut buka bersama teman, mengeluh. Banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, mengeluh. Sampai hal yang paling remeh seperti merasakan kantuk di siang hari pun kita keluhkan.

Biar ibadah puasa tak hanya habis dengan keluhan, mari sejenak tinggalkan rutinitas dan pergi melihat bagaimana saudara-saudara kita, para pengungsi di daerah konflik ini menjalani Ramadan. Di tengah konflik perang dan segala keterbatasan, beberapa potret di bawah ini kelak akan menampar kita. Bahwa keluhan yang selama ini kita sampaikan, tak seharusnya keluar di tengah kemudahan hidup yang semesta berikan.

1. Di saat kamu malas pergi salat karena cuaca panas, para pengungsi rohingya ini justru semangat menunaikan kewajibannya meski hanya di tempat seadanya

Hayo, yang masih suka malas-malasan salat 🙂 via www.nationmultimedia.com

2. Meski hanya dengan menu seadanya, pengungsi Suriah ini terlihat bersyukur masih bisa berbuka dengan keluarga tercinta

Asal bersama keluarga, tak masalah dengan apa mereka berbuka via www.aljazeera.com

3. Di saat kamu memandang buah ini sebelah mata, pengungsi di Yordania ini justru terlihat begitu bahagia menyambut bantuan yang berisi paket kurma

Bersuka cita menyambut datangnya paket bantuan buah kurma via irusa.org

4. Tak perlu mengeluh kalau nggabuburitmu gitu-gitu aja. Lihatlah bagaimana anak-anak ini turut membantu ibunya memasak hidangan berbuka

Ngabuburit mereka sederhana: membantu ibu menyiapkan menu berbuka via www.aljazeera.com

5. Beruntunglah kamu yang bisa berbuka dengan lezatnya masakan ibu. Sementara para pengungsi Suriah ini hanya bisa menikmati menu seadanya

Menu seadanya via www.aljazeera.com

6. Ambilah makanan secukupnya, agar tak menyisa. Sebab di sisi lain dunia ada orang-orang yang harus menunggu uluran tangan untuk berbuka

Berbuka secukupnya via www.aljazeera.com

7. Tak usah berkecil hati belum bisa beli baju baru untuk Lebaran nanti. Sebab masih banyak orang yang tak tahu harus makan apa untuk berbuka hari ini

Tak tahu mau berbuka dengan apa via www.aljazeera.com

8. Setidaknya kamu masih punya tempat bernaung yang layak meski belum bisa mudik Lebaran. Sedangkan mereka harus pasrah tinggal di barak pengungsian

Bersyukur masih ada tempat bernaung via www.aljazeera.com

9. Jangankan baju Lebaran, masih diberikan kesempatan untuk bertemu bulan Ramadan saja mereka sudah bersyukur sekali

Masih dikasih kesempatanbertemu Ramadan saja udah bersyukur via foto.tempo.co

10. Setidaknya Ramadan tahun ini kamu jalani dengan tak kurang suatu apapun. Tak seperti mereka yang kehilangan sanak saudara karena konflik berkepanjangan

Setidaknya kamu, ayah, ibu, kakak dan adikmu masih sehat, tak kurang suatu apapun via knowterrorists.com

Bulan Ramadan harusnya menjadi momen kemenangan bagi seluruh umat Islam di dunia. Namun akibat perang, bencana, serta konflik kepentingan, membuat Ramadan kali jauh dari apa yang mereka harapkan. Kalau mereka bisa mengeluh, mungkin tak akan sanggup lembar di dunia ini menampungnya. Sungguh, harusnya kita malu jika sampai detik ini masih mengeluh melulu. Sebab jika dibandingkan dengan apa yang dihadapi para pengungsi ini, apa yang kita keluhkan nggak ada apa-apanya sama sekali. Apapun keadaanmu sekarang, yuk lebih bersyukur lagi 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.

CLOSE