Bukan Antisosial Atau Kesepian. Ini 8 Bukti Kamu yang Terbiasa Sendiri Itu Justru Manusia Unggulan!

Di usia-usia yang sudah beranjak dewasa, artinya sudah memasuki masa-masanya membawa pasangan ke mana-mana. Kamu yang ke mana-mana sendirian seringkali dianggap tidak punya teman. Lalu dengan mudahnya disimpulkan bahwa kamu kesepian. Tidak ada yang menemani, apa-apa sendiri, ini itu usaha sendiri, ah betapa sedihnya.

Advertisement

Padahal sih tidak begitu juga.

Kamu yang tadinya santai, lama-lama gerah juga. Apa sebegitu mengherankannya bila kamu masih sendiri ke mana-mana meski usiamu sudah lewat 20-an? Sudahlah, berlama-lama memikirkan omongan orang juga percuma. Kamu yang memilih ke mana-mana sendiri, meski dibilang hidupmu sepi, ternyata kamu justru punya kelebihan-kelebihan ini.

1.  Kamu adalah orang yang pandai mengatur waktu. Bila sendiri lebih efektif, mengapa harus tunggu-menunggu yang berujung galau

Menghargai waktu dengan sebaik-baiknya

Menghargai waktu dengan sebaik-baiknya via unsplash.com

Menemukan kesepakatan dengan orang lain terkadang tidak mudah. Janjian dengan teman-teman seringnya hanya berakhir wacana, meskipun proses musyawarahnya berlangsung seru dan terlihat menyakinkan. Ada yang membatalkan janji di hari H, ada pula yang menghilang begitu saja. Kalaupun jadi, proses titik temunya pun sering juga tak tentu.

Advertisement

Janjian jam 4 sore, ternyata baru jalan jam 6. Mungkin karena inilah kamu tak suka bergantung pada teman-teman. Kamu tahu bahwa waktu harus diatur dengan sedemikian rupa agar hidupmu terus maju. Bila kamu ingin sesuatu, dan bisa melakukannya sendiri, kenapa harus menunggu-nunggu ada teman dahulu?

2. Punya fokus tujuan yang jelas sebagai panduan jalan. Tak mudah menyerah apalagi goyah meski kamu harus sendirian mengejarnya

Kamu selalu fokus pada tujuan, meskipun sendirian

Kamu selalu fokus pada tujuan, meskipun sendirian via likeafairyx.tumblr.com

Barangkali banyak yang menganggapmu kaku. Padahal kamu hanya fokus pada apa yang kamu tuju. Kamu bukan orang yang mudah goyah ataupun terombang-ambing oleh keadaan. Kamu punya pendapat sendiri, dan apa kata orang sering tak bisa mempengaruhimu. Bila kamu sudah menginginkan sesuatu, maka ke sanalah kamu menuju.

Inilah yang membuatmu terlihat sering sendiri. Karena kamu bukanlah tipe orang yang mengubah pendirian, meski kamu berbeda sendiri. Kamu tidak keberatan berpisah dengan rombongan saat ke mall, karena tujuanmu adalah toko buku, sementara yang lain tergoda untuk melirik outlet pakaian yang penuh diskonan.

Advertisement

3. Soal mengabaikan omongan orang, kamulah jagonya. Hidup yang menjalani diri sendiri. Terlalu sibuk pedulikan sindiran orang, hanya buang waktumu yang berharga

Sibuk meributkan

Tak perlu memusingkan omongan orang via unsplash.com

Bukannya pura-pura tidak tahu, kamu pun paham bahwa kesendirianmu seringkali membuat orang bertanya-tanya. Apa kamu tidak kesepian saat malam tiba karena tidak ada teman bicara? Apa kamu tidak risih jalan ke mall sendirian atau ke bioskop sendirian? Apa kamu tidak tengsin datang kondangan tanpa pasangan? Kamu tahu itu, dan kamu putuskan untuk tidak peduli.

Kamu tahu pasti bahwa hidupmu ini kamu yang menjalani. Orang lain sama sekali tidak tahu, dan memang tidak perlu tahu. Sehingga apapun komentar yang mereka layangkan soal kesendirianmu, bagimu kurang relevan untuk dipikirkan.

4. Kamu yang suka travelling sendiri, adalah orang yang tak pernah puas dengan rutinitas keseharian. Rasa ingin tahumu besar, mengalahkan sepinya tak ada teman

Traveling sendiri bukan hal yang kamu takuti

Travelling sendiri bukan hal yang kamu takuti via www.tripdesigners.co

Sementara orang menunggu teman dan memilih beramai-ramai untuk merencanakan liburan, kamu santai saja melenggang travelling tanpa teman. Di sini kamu sering mendapati komentar heran teman-temanmu ‘kok kamu berani sih travelling sendirian?’. Tapi bagimu, urgensi untuk mencari suasana baru jauh lebih penting.

Kamu selalu mudah bosan dengan rutinitas keseharian dan tidak sabar untuk melihat hal berbeda di luar sana. Karena itu, ada atau tidak adanya teman, bukan halangan bagimu untuk melakukan perjalanan. Toh, nanti di jalan kamu juga bisa bertemu banyak orang.

5. Keterasingan bukanlah hal yang perlu ditakuti. Kamu bisa nyaman hanya bersama dirimu sendiri

Kamu mudah nyaman dengan diri sendiri

Bahkan dalam kesendirian kamu bisa terinpirasi via www.pinterest.com

Salah satu yang membuat orang enggan travelling sendirian adalah rasa keterasingan. Di tempat baru, tanpa mengenal seorang pun, tentu menimbulkan rasa tidak nyaman. Nanti ngobrol dengan siapa? Siapa yang bisa diajak berdiskusi ataupun sekadar duduk sebelahan menikmati syahdu-nya malam? Sementara di sekitarmu orang-orang berpasangan ataupun bergerombolan.

Tapi kamu adalah orang yang tidak pernah punya masalah dengan kesepian. Ada atau tidak adanya teman bagimu tidak jauh berbeda. Kamu sudah cukup nyaman dengan dirimu sendiri. Meskipun kamu hanya duduk sendiri, menyesap kopi di sudut kafe, sambil menatapi lalu lalang orang, kamu sudah bisa ‘hepi’.

6. Selalu sendiri tak berarti kamu susah bersosialisasi. Justru kamu pandai berinteraksi dan mudah beradaptasi

gg

Tiap hari bisa menemukan teman baru dalam sendirimu via cupofjo.com

Pandangan orang di manapun pasti sama. Kamu yang tidak membawa teman ke mana-mana dianggap memang tak punya teman. Kamu tidak bisa bersosialisasi, barangkali kurang bisa berkomunikasi. Sehingga kamu tidak punya teman dekat yang bisa diajak ke mana-mana. Tentu pandangan itu tidak selalu tepat.

Kamu memilih sendiri bukan karena tak punya teman dan tak pandai bersosialisasi, melainkan kamu tidak keberatan bertemu dengan orang-orang baru dan menjalin relasi baru. Bila datang dengan teman-teman, otomatis kamu akan berinteraksi dengan mereka saja. Sementara datang sendiri membuatmu mau tak mau mencari kenalan baru. Di sini, justru kamu sosok yang mudah bersosialisasi dan beradaptasi.

7. Ketidaktahuan kamu anggap sebagai tantangan, bukan halangan. Tak heran bila kamu punya pengetahuan paling luas dibanding teman-temanmu

Kesempatan belajar hal baru

Kesempatan belajar hal baru via www.inquisitr.com

Terbiasa sendiri memaksa dirimu untuk menjaga diri sendiri. Saat pergi dan tidak tahu jalan, nyasar-nyasar pun sendirian. Melakukan sesuatu untuk pertama kali dan salah karena tidak tahu, malu pun ditanggung sendiri. Tapi segala bentuk ketidaktahuan itu tidak menyurutkan langkahmu.

Selain kamu dari sananya memang seseorang yang selalu ingin tahu, kamu juga mudah tergoda oleh tantangan. Kamu ingin mencoba sendiri untuk mencari tahu. Karena itulah, kamu tak pernah takut pergi ke tempat baru tanpa teman dan pengetahuan sedikit pun. Nyasar-nyasar dijadikan seni, salah jalur dijadikan ilmu. Toh, pemahaman itu datangnya sambil jalan bukan?

8. Terbiasa sendiri membuatmu mudah membuat keputusan, dengan segala pertimbangan dan keputusan yang kamu tanggung sendiri

Siap bertanggungjawab atas diri sendiri

Siap bertanggungjawab atas diri sendiri via unsplash.com

Enaknya pergi dengan teman adalah senyasar apapun, setidaknya tidak sendirian. Ada yang diajak bicara, dan ngenesnya pun dirasakan berdua. Keputusan dibuat bersama dengan kesepakatan kalau salah tidak boleh saling menyalahkan. Sementara kamu yang selalu sendiri, harus berpikir sendiri, mencari solusi sendiri, dan menghadapi risiko sendiri.

Setiap keputusan dibuat sendiri dan inilah yang membuatmu terbiasa membuat keputusan meski kondisi sedang tak terkendali. Kesendirian mendidikmu untuk menjadi seseorang yang tegas menghadapi situasi, sehingga bagaimanapun juga, kamu tetap memegang kendali.

Terbiasa ke mana-mana sendiri tidak berarti kamu memang tidak suka bersosilasiasi. Kamu hanyalah sosok mandiri yang tidak ingin keadaan menghentikan setiap langkahmu. Pergi-pergi bersama pasangan pun menjadi keinginanmu di masa depan nanti. Tapi untuk saat ini, kamu tidak pernah keberatan ke mana-mana sendiri. Dan yang penting, kamu selalu happy.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi

CLOSE