Daripada Narkoba, Ingat 7 Hal Ini Supaya Tetap Waras Saat Hidup Terasa Lagi Jahat-Jahatnya

Hal yang dilakukan saat hidup terasa stuck

Setelah Nunung, kini Jefri Nichol yang tertangkap terkait Narkoba. Belakangan televisi dan surat kabar dipenuhi dengan berita penangkapan artis terkait penyalahgunaan obat-obat terlarang. Mungkin banyak yang bertanya, kenapa dunia hiburan dekat sekali dengan obat-obatan terlarang? Tekanan sebesar apa yang mereka hadapi setiap hari menjadikan narkoba sebagai solusi?

Advertisement

Banyak alasan seseorang mengonsumsi narkoba. Ada yang menjadikannya penunjang stamina supaya tetap semangat meski tubuh luluh lantak capeknya. Ada juga yang menggunakannya sebagai jalan pintas bahagia saat muncul rasa tak sanggup menanggung beban persoalan lagi. Namun sebahagia apa pun efeknya, narkoba bukan solusi untuk persoalan. Sebab efek narkoba hanya sebentar, dampak masalah juga tak benar-benar terselesaikan.

Hidup memang terkadang jahat. Ada kalanya segala yang kita lakukan salah, dan semakin diperbaiki justru semakin salah. Tapi daripada narkoba, coba ingatlah hal-hal ini saja supaya tetap waras.

1. Jika yang kamu cemaskan adalah omongan orang, ingatlah bahwa bagaimanapun juga mereka akan tetap berkomentar. Jadi, biarkan saja

orang akan tetap cari bahan gosip via petite2queen.com

Sesepele omongan, tanpa kita sadari bisa berdampak besar bagi seseorang. Semangat yang tadinya menyala bisa padam seketika saat mendengar nada-nada sumbang dari orang yang mungkin sebenarnya tak tahu apa-apa. Ketika omongan orang menjadi beban, ingatlah bahwa sekeren apapun kamu, sehebat apa pun karier dan asmaramu, mereka akan mencari bahan untuk mencaci maki. Jadi, untuk apa dipikirkan? Toh, mereka tidak tahu apa-apa.

Advertisement

2. Bila yang kamu tanggung adalah beban kerja luar biasa dan hidup yang terasa berantakan karenanya, ambil liburan. Kamu juga berhak bahagia

Kamu butuh jeda via unsplash.com

Tekanan pekerjaan seringkali disepelekan. Berdalih atas kebutuhan atau aktualisasi, banyak yang bekerja gila-gilaan sampai lupa diri. Namun ketika beban kerjamu semakin tak masuk akal, sampai seluruh hidupmu terasa hanya tentang pekerjaan, ambil cuti dan habiskan waktu untuk dirimu sendiri. Bisa liburan ke luar kota, atau sesederhana mengambil jeda untuk bermalas-malasan di kamar. Kamu juga berhak atas waktu istirahat dan senang-senang.

3. Saat isi pikiran terasa sangat mengerikan, ingat bahwa biasanya 90% dari kekhawatiran itu tak menjadi kenyataan

Biasanya kekhawatiran tak terbukti via unsplash.com

Menenangkan pikiran mungkin hal paling sulit di dunia. Terkadang kita bisa membayangkan berbagai skenario terburuk datang menghampiri kita, lantas kita ketakutan sendiri dengannya. Tapi ada yang bilang bahwa biasanya 90% dari kekhawatiran kita tidak akan menjadi kenyataan. Mungkin hal ini karena kita terbiasa mengantisipasi kemungkinan terburuk dari segala hal. Selain itu, perlu juga mengetahui batasnya. Jika pikiran-pikiran buruk itu mulai terasa mengganggu, tak perlu ragu apalagi malu untuk mencari bantuan ke psikolog dan psikiater.

4. Kamu sudah tiba di titik ini dengan mengagumkan. Jangan kecilkan kehebatan-kehebatan itu hanya karena sekarang kamu tak tahu apa yang harus dilakukan

jangan kecilkan pencapaianmu selama ini via unsplash.com

Terkadang di titik kegagalan kita merasa jadi manusia yang tak berguna. Kesalahan demi kesalahan yang terjadi membuat kita berpikir bahwa kita tidak becus apa-apa. Seolah segala prestasi dan hal baik yang kita lakukan di masa lalu hanya ilusi yang tak layak diapresiasi. Padahal kamu sampai di titik sekarang ini juga bukan tanpa perjuangan. Kamu hebat, karena sudah bisa bertahan sejauh. Seburuk apa pun kenyataan yang dihadapi sekarang, kamu pasti bisa mengatasi lagi.

Advertisement

5. Tak perlu merasa rendah dengan kebahagiaan orang lain. Sebab bahagia itu hanya “kelihatannya”, sementara nyatanya tak selalu begitu

tak perlu membandingkan via unsplash.com

Mudah untuk merasa kecil bila membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Sementara kamu kepayahan berjuang di sini, hidup orang lain terasa sangat mentereng dan imun terhadap kesedihan. Gamang membuatmu bertanya-tanya: “Kenapa aku? Kenapa harus aku yang mengalami ini semua dan kenapa aku nggak bisa sebahagia dia?”. Tunggu dulu. Bahagia itu hanya dalam persepsimu. Tak ada yang tahu bagaimana orang-orang bahagia itu menjalani hidupnya sehari-hari. Bisa jadi perjuangannya jauh lebih berat dari pada kamu, dan bisa jadi dia tak sebahagia itu.

6. Ketika kamu sudah terlalu lelah dan ingin menyerah, ingat bahwa bisa saja kamu sudah sangat dekat dengan yang kamu tuju

masih seberapa jauh lagi? via unsplash.com

Apa kabar mimpimu yang sudah kamu kejar selama bertahun-tahun ini? Sudah berapa persen progressnya? Atau justru masih stuck di situ-situ saja? Setiap upaya yang kita jalani pasti halangan dan rintangan yang kadang membuat kita ingin berhenti dan putar arah. Tapi sebelum kamu benar-benar berhenti, apa kamu yakin ini sudah yang paling maksimal? Apa tujuanmu masih sangat jauh dan tak tergapai atau sebenarnya sudah ada di depan? Bagaimana jika kamu memutuskan berhenti sekarang lalu di kemudian hari terpikir bahwa “Andai saja aku tidak berhenti, pasti sudah bisa meraih mimpi”?

7. Tapi bila setelah sekeras baja kamu mencoba dan tetap gagal juga, ingat bahwa kamu tak bisa mengontrol bagaimana semesta bekerja

Selalu ada opsi via unsplash.com

Benar, berjuang juga ada batasannya. Terkadang kamu sudah mempertaruhkan segala yang kamu punya, namun hasilnya tak sesuai harapan. Di sini kita merasa stuck dan merasa tak punya pilihan untuk dilakukan. Tapi ingatlah, bahwa sesempit apa pun itu, kita tidak pernah benar-benar tidak punya pilihan. Untuk hal-hal yang sudah kamu perjuangkan habis-habisan tapi gagal, ingatlah bahwa kamu tak bisa mengatur bagaimana semesta bekerja. Di sini, minimal dua pilihan kamu punya: tetap mengejar dan macet di situ atau melepaskan dan mencari jalan lain. Hanya kamu yang bisa tentukan.

Jahatnya ibu tiri di sinetron lokal seringkali bukan apa-apa dibandingnya jahatnya hidup yang kamu lalui setiap hari. Begitu banyak hal-hal yang tak sesuai ekspektasi, sehingga kamu harus mengebaskan hati dan menerima bahwa mimpimu berakhir di sini. Beratnya tuntutan hidup barangkali membuat kita tergoda jalan pintas untuk bahagia. Tapi percayalah, itu tak menyelesaikan apa-apa.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pecinta harapan palsu, yang berharap bisa ketemu kamu.

Editor

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi

CLOSE