Harapan Masih Ada! Di Luar Sana Banyak Anak Muda yang Masih Memiliki Kesadaran Untuk Berbagi

Hidup di zaman sekarang memang tidak mudah. Persaingan dalam dunia kerja yang kian keras dan masalah lainnya memang perkara gampang untuk diselesaikan. Selain, saat ini manusia menjadi lebih individualis dan memikirkan dirinya sendiri. Tak ayal, bagi beberapa orang, mereka melihat masa depan dengan pesimis karena menilik apa yang mereka hadapi saat ini.

“Bagaimana masa depan nanti?” “Gimana kerasnya hidup di masa anakku nanti?” Bagi orang yang punya cukup concern pada kehidupan di sekitarnya, paranoia pemikiran semacam itu pastinya pernah terlintas. Memang benar, dunia memang makin keras dan bisa dibilang makin jahat. Namun, bukan berarti kita harus patah semangat dan suudzon  dengan masa depan. Kita masih punya harapan kok. Buktinya? Buktinya adalah masih ada banyak orang baik yang mampu membuat semuanya jadi lebih baik. Nggak percaya? Nih, langsung simak aja ulasan dari Hipwee!

Masih banyak anak muda yang berbagi dan turut andil dalam prosesnya. Nggak cuma mau asal jadi saja

Karena saling membantu memiliki banyak sekali bentuk. Ini tak hanya soal materi aja tapi lebih pada soal kesadaran diri untuk memberi apa yang kita punya pada orang yang tak memilikinya. Bahkan memberikan waktu pada orang lain sudah cukup.

Buat beberapa orang lain, berbagi ilmu dan kesediaan juga sudah sangat membantu. Ini yang seringkali tak disangka bahkan tidak didefinisakan dalam sebuah bentuk kebaikan. Hanya butuh sedikit tenaga untuk mengajarkan hal yang menurutmu amat mudah, tapi akan memberikan hal yang benar-benar baru bagi orang lain. Yang paling penting adalah, jangan berhenti berbagi dan bersimpati.

Mengabadikan momen berharga bagi orang lain  tanpa diminta, adalah hal baik yang bisa buat senyum orang lain mengembang

Bahagia itu sederhana tersenyum dan selalu bersyukur. . . . #instameetcharity #bersimpati #GenerasiEmasNusantara #ngajaritukeren

A post shared by Muhammad Teguh Santoso (@payung_teguh) on

Tidak ada yang ingin melewatkan momen sekecil apa pun luput dari dokumentasi. Tujuannya satu, untuk diingat dan menjadi kenangan saat kamu mulai menua nanti.

Tahu nggak sih, dengan kamu punya kemauan untuk jadi juru foto dadakan mereka, kamu bisa menularkan kebahagiaan yang nggak terhingga untuknya. Dihadiahi rasa terima kasih dan senyuman yang lebar sampai ke telinga, ah senang sekali bisa merasakan simpati sederhana ini.

Untukmu yang punya tenaga dan rejeki lebih, berbagi takjil dengan siapa pun yang lewat di dekatmu pun tak sulit sebenarnya

“Saudaraku, Aku akan pulang… Sudah di hari ke-23 aku bertamu, namun seringkali aku ditinggal sendirian. Walau sering dikatakan istimewa namun perlakuanmu tak luar biasa. Oleh-olehku nyaris tak kau sentuh… Alquran hanya dibaca sekilas, kalah dengan update status smartphone dan tontonan. Shalat tak lebih khusyu, kalah bersaing dengan ingatan akan lebaran. Tak banyak kau minta ampunan, karena sibuk menumpuk harta demi THR dan belanjaan. Malam dan siang mu tak banyak dipakai berbuat kebajikan, kalah dengan bisnis yang sedang panen saat Ramadhan. Tak pula banyak kau bersedekah, karena khawatir tak cukup buat mudik dan liburan. Saudaraku, aku seperti tamu yang tak diharapkan. Hingga, sepertinya tak kan menyesal kau kutinggalkan. Padahal aku datang dengan kemuliaan, seharusnya tak pulang dengan kesiaan. Percayalah, Aku pulang belum tentu kan kembali datang… Sehingga seharusnya kau menyesal telah menelantarkan. Masih ada '6" hari kita bersama, Semoga kau sadar sebelum aku benar-benar pulang… "Karena TIDAK ADA JAMINAN umurmu akan bertemu lagi, di Ramadhan yg akan datang" Dan sesungguhnya Allah akan melipatgandakan segala sesuatu kebaikan yang engkau ciptakan di bulan Ramadhan. .. Sebelum di pergi… Tangisi dan berdoalah dalam hati. .. #RamadhanBerkah #berSIMPATI #osissmksebanyuwangi

A post shared by Marko (@gioscape2005) on

Kebaikan itu tidak perlu menunjukkan nominal seberapa besar yang akan kamu berikan. Tapi, tentang kemauan untuk mengeluarkan usaha lebih untuk mendekati siapapun yang sekiranya membutuhkan.

Berbagi takjil itu super sederhana. Memberikan satu dua buah takjil kepada siapapun, adalah sebuah wujud bersimpati yang tersampaikan secara paripurna.

Berbagi beban dan senyuman, kadang berbuat baik bisa sesederhana ini. Tenang hati ini saat melihat

Selain memberi bantuan dalam wujud materi. Ada banyak juga orang yang memberikan bantuan pada orang lain dalam bentuk ilmu, perilaku, dan hal lainnya yang bisa dijadikan contoh yang lainnya. Sesederhana untuk bahu-membahu mengangkat krat botol ke tempatnya semula, sudah bisa meringankan beban yang sangat berat jika hanya dilakukan oleh satu orang.

Mengajak orang lain untuk ikut jadi baik, bisa kamu sebarkan dari media sosial. Karena jadi baik itu nggak butuh pencitraan

Yang menjadi berita gembira adalah bahwa bukan hanya anak muda secara individu saja yang sekarang semakin menunjukkan kepedulian pada sesama. Siapapun bisa! Tanpa ada batasan gender dan usia, bersimpati dan berbagi kebahagiaan itu mudah. Bersama Telkomsel dan #bersimPATI, tak hanya merangkul kaum muda, diharapkan hal ini memberikan banyak sekali dampak positif bagi masyarakat. Dan, yang paling penting, memberi harapan lebih pada kita semua akan masa depan yang lebih baik.

Kamu bisa mengajak dan menyalurkan kebaikan kepada orang lain melalui sosial mediamu. Se-simple dengan mengunggah foto #bersimPATI -mu dengan hashtag #bersimPATI, kamu bisa mengingatkan dan berbagi kebahagiaan dengan sesama. Jika di semakin sulit menemukan orang baik, jadilah sosok ini. itu kuncinya. Semoga kamu adalah salah satu dari banyak anak muda yang masih nggak mati rasa hati dan perasaannya. 🙂

Memang benar bahwa dunia semakin hari semakin keras. Namun, kita bukannya tidak punya harapan. Masih banyak orang yang peduli dan mimiliki hati yang cukup besar untuk berbagi. Ayo lebih semangat dan jangan selalu berpikir negatif tentang kehidupan. Kalau mau bergerak, masa depan kita pasti lebih cerah!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini