Bukan Ibu Negara Biasa yang Sekadar Pemanis atau Hiasan, Michelle Obama Selalu Berani Buat Dobrakan!

Barrack Obama adalah Presiden Amerika Serikat yang ke-44. Terpilihnya Obama pada tahun 2008 merupakan momen bersejarah tersendiri dalam sejarah politik AS. Dalam konteks lebih luas, kemenangan Presiden Afrika Amerika pertama ini melambangkan banyak pencapaian sejarah yang selama ini hanya sekadar impian. Lebih dari 60 tahun setelah pidato Martin Luther King Jr ‘I Have a Dream’ membangunkan kesadaran warga Afrika Amerika AS bahwa mereka juga berhak bermimpi, barulah kelompok minoritasnya dapat terepresentasikan di jajaran elit politik tertinggi sebagai Presiden.

Advertisement

‘Behind every great man is an even greater woman’ 

Dibelakang pria hebat pasti ada perempuan luar biasa, pepatah kuno ini memang sering benar adanya. Tapi bagi Barrack Obama mungkin yang lebih tepat adalah bukan dibelakang, tapi disamping pria hebat pasti berdiri perempuan yang luar biasa. Disebelah sosok Barrack Obama yang fenomenal itu, selalu berdiri dengan tegak dan bangga sang istri, Michelle Obama. Mengiringi jejak revolusioner suaminya yang selalu mematahkan berbagai stigma dan persepsi sosial, Michelle juga bukan Ibu Negara yang biasanya hanya tampil sebagai pemanis dan melakukan tugas-tugas seremonial belaka.

Michelle Obama selalu berupaya menggunakan posisinya untuk membuat perubahan berarti yang bisa membuat dunia yang kita tinggali bersama ini lebih baik. Meski masa akhir jabatannya sudah hampir tiba, tidak salah kita melihat kembali apa-apa saja yang menjadikan sosok satu ini layak jadi panutan.

Advertisement

Barrack dan Michelle Obama memang pasangan ideal. Keduanya saling melengkapi tanpa pernah mematikan potensi diri. Dari pendidikan sampai karier, keduanya sama-sama mumpuni

Selalu tampil maksimal dalam setiap pidatonya.

Pidato yang ditulis sendiri pasti memukau, sampai diplagiat oleh Melania Trump via thedailybeast.com

Michelle Obama memang bukan perempuan biasa. Tak hanya selalu tampil anggun berdiri berdampingan dengan suaminya, pendidikan dan karier profesionalnya pun tak kalah mumpuni dengan Barrack Obama. Michelle lulus dengan gelar cumlaude dari Princeton University di tahun 1985 dan Harvard Law School pada tahun 1988. Setelah lulus dari Harvard, Michelle diterima bekerja di firma hukum bergengsi Chicago, Sidley and Austin. Di situlah Michelle pertama kali bertemu dengan pria yang masuk ke firma hukum tersebut sebagai juniornya, Barrack Obama.

Yup, Michelle adalah atasan Obama di kantor tersebut. Makanya ketika diajak kencan, awalnya Michelle menolak karena dianggap tidak etis. Bahkan ketika Obama merintis karier politik, Michelle tetap menjadi breadwinner dengan gaji terbesar diantara keduanya. Sampai akhirnya Obama terpilih jadi Presiden AS ke-44, Michelle akhirnya meninggalkan pekerjaan terakhirnya sebagai wakil presiden sebuah universitas swasta dengan gaji lebih dari USD 200.000 per tahun. Michelle adalah satu dari tiga ibu negara yang menyandang gelar master. Michelle memang pendamping terbaik bagi Barrack Obama, salah satu presiden terpopuler dalam sejarah Amerika Serikat.

Tak hanya berpendidikan, Ibu Negara Afrika-Amerika pertama ini juga memiliki gaya berpakaian yang jadi panutam. Elegan, berkelas, dan selalu sesuai dengan acara yang dihadiri

Advertisement
Selera fashionnya juga tinggi.

Selera fashionnya juga tinggi via thetradeboss.com

Michelle Obama berkali-kali dinobatkan sebagai public figure dengan busana terbaik oleh majalah internasional Vanity Fair dan People. Selera fashion Michelle memang dikenal tinggi dan busana yang ia kenakan di sejumlah acara penting pun kerap menuai pujian dari berbagai kalangan. Bahkan banyak designer yang namanya ikut terangkat setelah busananya dipakai oleh Ibu Negara yang satu ini. Selain merupakan kehormatan tersendiri mendandani Ibu Negara yang tinggi semampai ini, banyak designer yang mengaku penjualan karya-karyanya langsung melambung karena nama Michelle Obama.

Berkaitan dengan designer Ibu Negara, salah satu designer langganan Michelle, Sophie Theallet, akhir-akhir ini menjadi headline karena menyuarakan penolakan untuk mendandani Ibu Negara selanjutnya, Melania Trump. Akan menarik melihat bagaimana gaya fahion mantan model yang tentunya juga tak kalah semampai dari Michelle ini, begitu masuk ke Gedung Putih. Mungkin pilihan designer-nya akan berbeda ya, karena satu per satu langganan Michelle telah menolak.

Bagi Michelle, kesehatan adalah kunci hidup yang bahagia. Mempromosikan gaya hidup sehat jadi salah satu misi utama selama memangku jabatan sebagai Ibu Negara

Selalu rutin berolahraga.

Selalu rutin berolahraga biar performa maksimal via washingtonpost.com

Bukan rahasia umum lagi kalau pasangan Obama adalah penggemar olahraga dan kebugaran. Barrack Obama sendiri sering terlihat berjogging di sekitaran Gedung Putih di pagi hari. Gaya hidup sehat pasangan ini jelas terlihat dalam tampilan fisik mereka yang selalu bugar dan terjaga. Michelle akhirnya mengangkat pilihan gaya hidupnya ini sebagai insentif nasional untuk memerangi masalah obesitas yang makin ‘menyandera’ generasi muda Amerika.

Insentif itu diwujudkan dalam gerakan Let’s Move , serangkaian program kesehatan, panduan diet, sampai kelas memasak sehat yang ditujukan untuk semua golongan. Tak hanya puas dengan tugas mendampingi suaminya, Michelle selalu berupaya mencari celah untuk memaksimalkan perannya dan  membuat perubahan. Bahkan tak jarang, inisiasi kebijakannya mendapatkan apresiasi dari lintas partai. Di tengah kesenjangan prisip dan kebijakan yang makin terbelah antara dua partai politik terbesar, figur Michelle Obama adalah simbol pemersatu yang cukup signifikan.

Terutama untuk generasi masa depan, mengajari diet sehat sejak usia dini diharapkan dapat memecah rantai obesitas. Makanya, Michelle rajin berkampanye ke sekolah untuk memperbaiki makan siangnya

Michelle Obama menggalakan kampanye makan siang sehat di sekolah-sekolah.

Michelle Obama menggalakan kampanye makan siang sehat di sekolah-sekolah via thehill.com

Sebagai bentuk perpanjangan Let’s Move, Michelle Obama menggalakkan revolusi lunch atau makan siang di sekolah-sekolah seantero Amerika. Kualitas makan siang sekolah-sekolah AS memang dari dulu sering jadi sasaran kritik. Dari pizza beku sampai chicken nugget yang tanggal kadaluwarsannya sampai bertahun-tahun, anak-anak AS mungkin hampir tak pernah melihat sayuran segar dalam opsi menu makan siangnya. Michelle yakin bahwa untuk mengatasi permasalahan obesitas yang mengancam 1 dari 3 orang dewasa di AS, mengubah pola makan anak-anak sejak dini adalah solusi paling tepat.

Dengan tambahan sayuran dan buah segar serta pengontrolan porsi, diharapkan anak-anak sekolah dari berbagai jenjang mendapatkan nutrisi seimbang dari makan siang mereka. Lucunya, yang banyak memprotes adalah anak-anak yang merasa kelaparan karena porsi makanannya berkurang. Tapi kalau melihat dampak jangka panjang, program-program seperti ini harus tetap dipertahankan. Menarik nggak sih untuk sekadar membayangkan bagaimana Melania Trump akan melanjutkan program-program yang telah dibangun oleh Michelle Obama ini. Mungkin karena latarbelakangnya sebagai model, bisa jadi porsi makanan anak-anak sekolah tersebut makin dipotong.

Michelle Obama juga mengingatkan warga Amerika untuk nggak melupakan jasa para veteran. Karenanya ia menggalakan program yang khusus membantu veteran untuk mendapatkan pekerjaan

Bentuk perhatian Michelle pada veteran Perang.

Bentuk perhatian Michelle pada veteran perang via npr.org

Ibu negara satu ini juga sangat peduli dengan nasib veteran perang Amerika. Karenanya ia bersama dengan mantan wakil presiden Amerika – Joe Biden, memimpin kampanye bertajuk Joining Forces yang punya agenda untuk mempekerjakan para veteran perang yang punya keahlian khusus. Jadi, melalui Joining Forces ini para veteran perang akan dibantu untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan cocok bagi mereka selepas tak lagi melayani negara di bidang militer. Tidak cuma itu aja, beberapa perusahaan yang bersangkutan pun akan diberikan pengetahuan tentang bagaimana mereka bisa mempekerjakan para veteran perang. Wah, tindakan Michelle ini mengingatkan kita untuk tidak lupa sama jasa-jasa para veteran ya, guys!

Berkaca akan manfaat pendidikan dalam hidupnya sendiri, Michelle Obama berkampanye untuk terus mengejar kesetaraan pendidikan bagi perempuan lewat Let Girls Learn

Michelle dan kepeduliannya terhadap pendidikan remaja perempuan di dunia.

Michelle dan kepeduliannya terhadap pendidikan remaja perempuan di dunia. via blavity.com

We know that when we give these girls the chance to learn, they will seize it.  -Michelle Obama

Fakta yang terjadi saat ini adalah sekitar 62 juta remaja perempuan di dunia ini yang putus sekolah. Padahal pendidikan adalah aset yang bisa membuat perempuan lebih berkembang. Karenanya Michelle menggalakan kampanye tagar Let Girls Learn yang mendukung remaja perempuan di seluruh dunia untuk memperoleh akses pendidikan yang berkualitas. Masih banyak remaja perempuan, terutama di negara-negara berkembang di Asia dan Afrika yang masih tidak memiliki akses terhadap kesetaraan pendidikan. Baik karena budaya, konflik bersenjata, maupun murni hanya karena gendernya. Padahal hanya dengan pendidikan, mereka yang selama ini identik dengan golongan tertindas dapat mencari jalannya sendiri menuju kesuksesan.

Meski sebentar lagi melepas titel sebagai Ibu Negara, tak ada satu orang pun yang meragukan bahwa dimanapun Michelle Obama bermuara pasti dia akan menemukan kesuksesan

Romantisnyaaa...

Pendamping terbaik bagi orang yang mengemban salah satu pekerjaan terberat di dunia via huffingtonpost.com

Banyak orang yang penasaran apa yang akan dilakukan politisi atau pemangku jabatan setelah masa baktinya usai. Apakah benar-benar pensiun, kembali ke pekerjaan lamanya, menyibukkan diri dengan segudang aktivitas kemanusiaan, atau berusaha kembali meraih kursi kekuasaan. Apapun pilihan Michelle Obama, dia memiliki segala pendidikan, pengalaman, pembawaan diri, dan dukungan keluarga untuk meraih kesuksesan.

Apalagi melihat solidnya hubungan pasangan Obama ini menghadapi tahun-tahunnya yang penuh terjalan di Gedung Putih, mereka pasti akan terus saling mendukung satu sama lain apapun jalan di depan. Di belakang pria yang hebat memang pasti ada perempuan yang luar biasa, tapi nyatanya setelah belajar dari kisah Michelle Obama kali ini hal yang sebaliknya juga berlaku. Jika tak ada suami sehebat Barrack Obama yang tak menganggap Michelle sebagai pasangan yang setara, pasti Michelle Obama juga tak bisa jadi perempuan sehebat ini.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Belum bisa move on dari Firasat-nya Dewi Dee.

CLOSE