Jadi Cewek Nggak Enakan, 9 Kalimat Ini Udah Pasti Sering Kamu Lontarkan

Selain sering merasa serba salah, jadi orang nggak enakan juga buat kamu nggak bisa jauh dari kata ‘iya’. Kamu merasa kata ‘nggak’ bisa bikin orang lain kecewa, bahkan bisa terkesan nggak sopan. Sekalipun di hati rasanya ingin menolak, tapi apa boleh kata kalau mulutmu sendiri sering tak sejalan. Tapi selain kata ‘iya’ ada juga kalimat lain yang jadi khasnya kamu yang sering dilanda nggak enakan. Kalimat yang kalau dipikir-pikir kadang kelewat sopan, tapi sebenarnya sering merepotkan dirimu sendiri.

Advertisement

Sebagai cewek yang sering nggak enakan, kira-kira apa saja nih kalimat yang biasa kamu lontarkan? Bacanya nggak perlu sampai nangis atau bilang, “Duh, kok ini aku banget ya, jadi malu….”

1. “Aku usahain ya,”

Diusahaain ya

Diusahaain ya via unsplash.com

Mau sesibuk apapun, kamu tetap nggak akan langsung menolak permohonan tolong temanmu. Kamu berpikir sebentar, lalu masih dengan perasaan agak berat pasti akan tetap bilang, “Nanti aku coba usahain ya, semoga aja bisa,”

2. “Maaf ya sebelumnya, aku….”

dikit-dikit minta maaf

Dikit-dikit minta maaf via unsplash.com

Kamu si tukang meminta maaf. Bukan juga karena kamu salah, tapi perasaan nggak enakmu kadang membuatmu sungkan saat ingin meminta bantuan. Bahkan saat memulai ingin mengajak berbincang orang lain yang mungkin kamu baru kenal, meminta maaf sebelumnya pun jadi keharusan.

Advertisement

Mbak, maaf ya sebelumnya kalau ganggu. Jadi begini…..

3. “Mendingan jangan pakai itu, bagaimana?”

Jangan pakai itu gimana

Jangan pakai itu gimana via www.logancoleblog.com

Kamu juga nggak akan langsung berkomentar baju yang digunakan teman kamu jelek, atau dandanannya tak pantas. Sebab kamu memang tak ingin membuat temanmu merasa tersindir. Jadilah, cara kamu berkomentar memang akan lebih halus, seperti….

Nis, kalau aku pakai baju ini gimana?

Hmmm, mending jangan pakai itu, ada baju lain nggak?

Kenapa emangnya, jelek ya?

Eh, bukan, bukan jelek…..

Advertisement

4. “Iya nggak apa-apa kok….”

ngobrol

Mmm iya iyaa nggak papa kok via www.breeanadunbar.com

Mus, maaf ya, nanti aku nggak bisa ikut nih.

Oh iya, nggak apa-apa kok…..

Mau terus terang bilang kecewa pun pasti nggak akan sanggup. Alhasil akan selalu menutupi kekecewaanmu sendiri dengan bilang “Nggak apa-apa kok,”. Sementara, kalau saja temanmu bisa sedikit peka, pasti dia akan paham kata “kok” diakhir kalimat sebenarnya tanda dirimu sedang menutupi sesuatu. Atau di kalimat lain bisa saja jadi penanda ragu.

5. “Aku boleh minta tolong nggak?”

minta tolongnya selalu lebih sopan

minta tolongnya selalu lebih sopan via unsplash.com

Didid, aku boleh minta tolong nggak?

Cara meminta tolongmu ke teman atau orang lain tak akan sekonyong-konyong seperti “Tolongin aku dong,”. Kamu tak akan pernah lupa untuk bertanya kesanggupan mereka menolongmu. Kesannya memang tak ada paksaan untuk menolongmu. Sebab kamu sendiri selalu sungkan dalam merepotkan orang lain juga.

6. “Kalau misalnya aku nggak ikut bagaimana, boleh nggak?”

0o1sqy_ixja-loic-djim

Boleh nggak?

Bahkan untuk memutuskan untuk ikut pergi atau nggak, kamu harus meminta pertimbangan orang lain. Kamu terlalu nggak enak buat mengambil keputusan sendiri. Lagi-lagi, kamu takut menyinggung perasaan orang lain.

7. “Aku ikut kamu aja deh….”

ikut-ikut aja

ikut-ikut aja via unsplash.com

Kamu emang paling susah untuk bilang nggak.  Makannya penolakanmu kadang harus muter-muter dulu dengan pertanyaan kesepakatan seperti, “Kalau aku nggak ikut bagaimana, boleh nggak?”. Sementara jawaban temanmu lagi-lagi yang akan selalu jadi penentu. Syukur-syukur kalau mereka bilang nggak apa-apa, tapi kalau mengharuskanmu ikut ya mau bilang apa lagi selain “Iya”.

8. “Aku bingung nih, gimana ya,”

Karena nggak enak, kamu memang akan selalu kebingungan sendiri. Mau langsung nolak nggak enak. Mau bilang “iya” juga kok rasanya sulit. Jadinya ya cuma bilang, “Duh aku bingung nih, bagaimana ya enaknya? sungkan aku,”

9. Tapi ujung-ujungnya cuma bisa bilang iya dan iya ~

Kata “nggak” seolah jadi musuh setiamu. Kamu tak pernah bisa mengeluarkannya dengan mudah seperti mengatakan kata “iya”. Habis mau bagaimana lagi, kamu nggak enak kalau harus mengecewakan orang dengan bilang “nggak”. Mau diubah pun rasanya susah, sebab sifat nggak enakanmu ini ada dan menetap sudah sejak dulu.

Tapi kalau kamu penasaran, dengan penyebab sifat nggak enakanmu ini. Kamu bisa memulai dengan bertanya ke diri sendiri, selain perasaan nggak ingin mengecewakan orang lain – kira-kira apa karena kamu takut kalau mereka jadi berubah sikapnya karena kamu sesekali menolak ajakannya atau membantunya? Kalau begitu kamu sendiri perlu belajar tahu mana teman yang tulus dengan yang datang saat ada maunya saja.

Meski sebenarnya nggak enakanmu ini nggak selalu buruk juga. Tapi tetap saja, kalau kamu tak bisa mengendalikannya, yang ada kamu akan mudah dimanfaatkan oleh orang lain.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tukang catat yang sering dilanda rindu dan ragu

CLOSE