9 Kelakuan Remaja yang Kelak Bikin Mereka Menyesal, Ternyata Hidup Tak Semudah Jalan Pikirannya

kesalahan masa remaja

Ada yang berpikir hidup sebagai remaja itu menyenangkan, tak banyak tanggung jawab yang harus dipikul. Dan memang kebanyakan remaja belum bisa bahkan belum punya kemauan untuk berpikir soal tanggung jawab, karena dirinya sendiri saja masih sibuk mencari jati diri. Padahal kehidupan sebagai remaja itu lebih kompleks dari yang kita bayangkan, karena kalau saja salah langkah, masa depan bisa dipertaruhkan, lalu berujung dengan penyesalan.

Meski memang tak setiap orang akan terus larut dengan penyesalan itu. Bukankah tak ada salahnya jika beberapa kelakuan di masa remaja yang bisa memicu penyesalan ini lebih diperhatikan lagi. Sebab hidup memang tak semudah jalan pikiran remaja yang cenderung labil dan haus akan pengakuan.

1. Sibuk mengurusi kisah cinta, sampai lupa ada pendidikan yang lebih penting untuk kebaikan masa depannya

Pacaran melulu via unsplash.com

Hidup jelas bukan soal kisah cinta melulu. Terlebih untuk remaja yang masa depannya masih panjang. Ada tujuan lain yang lebih besar ketimbang pusing mencari atau mendapatkan pacar.

2. Selalu mengikuti tren yang ada, padahal belum tentu itu sesuai, baik dan bermanfaat untuk dirinya

Ikut-ikut tren via unsplash.com

Mencari jati diri memang tak mudah. Tapi ada yang harus dipahami oleh setiap remaja, bahwa jati dirimu tak bisa dipukul rata dengan selalu mengikuti tren yang ada. Dan perlu diingat lagi, kalau kebutuhan setiap pribadi untuk berkembang itu berbeda-beda.

3. Merasa muda dan waktunya masih panjang, yang diutamakan hanya soal senang-senang

Main melulu via unsplash.com

Ah, mumpung masih muda, senang-senang saja dulu.

Salah satu pemikiran yang masih banyak diamini, padahal menyesatkan dikemudian hari. Jadi memang pemahaman soal hidup di masa remaja lah yang harus diluruskan terlebih dulu. Senang-senang dan main boleh, tapi tetap harus ada batasnya.

4. Tak mau mendengar nasehat orang tua, karena dianggap tak kekinian dan tak sesuai keinginannya

Tak mau mendengarkan nasehat orang tua via unsplash.com

Keras kepala, begitulah sikap kebanyakan remaja. Merasa orang tua tak bisa mengerti keinginannya. Padahal keinginannya sendiri yang memang tak masuk akal.

5. Sibuk membangun citra di media sosial, sampai lupa kalau hidup di dunia nyata lebih penting dari sekadar like dari orang-orang

Sibuk membangun citra diri di medsos via unsplash.com

Tantangan terbesar generasi millenial sejatinya tak jauh dari media sosial. Banyak yang menganggap dirinya keren kalau saja punya banyak followers, unggahan mendapat banyak like, bahkan sesepele selalu tampil sesuai tren yang viral di media sosial.

6. Malas membaca dan mencari tahu kebenaran, membuatnya mudah terpengaruh informasi yang menyesatkan

Malas membaca via unsplash.com

Rasa-rasanya kemajuan teknologi malah membuat generasi muda malas lebih membaca dengan cermat. Sukanya hanya berselancar di dunia maya, melihat video yang viral, dan menelan mentah segala informasi yang didapat.

7. Terlalu mengikuti emosi, sampai kadang tak sadar dengan kesalahan yang dilakukan diri sendiri

Mudah emosi via unsplash.com

Rasanya ini sudah menjadi rahasia umum bahwa emosi remaja terbilang masih labil. Membuat mereka kadang tak sadar dalam mengambil keputusan. Tapi di momen seperti ini peran orangtua atau keluarga yang lebih dewasa diperlukan untuk membimbing mereka dalam mengendalikan emosi.

8. Takut untuk menolak atau bilang tidak, sampai akhirnya sering dimanfaatkan orang

Tak bisa menolak atau bilang tidak via unsplash.com

Siapa sih yang tak ingin disukai banyak orang, dicap baik bahkan merasa berguna untuk siapa saja. Dan setiap remaja pasti pernah mengalami masa seperti ini, membuat mereka tak berpikir panjang saat menghadapi permintaan seseorang.

9. Mudah galau dan putus asa, padahal hidup belum berakhir cuma karena gagal sekali atau patah hati

Galau melulu via unsplash.com

Remaja memang sejatinya butuh banyak bimbingan yang baik dari orangtua dan orang dewasa lainnya. Mengingat mereka sendiri seringnya sok tahu serta merasa bisa menghadapi semua hal sendiri. Padahal diri masih teramat rapuh saat menghadapi hal yang tak sesuai harapan seperti gagal atau patah hati.

Tapi akan lebih baik lagi, kalau mereka sendiri punya kemauan untuk tahu batasan dalam proses pencarian jati diri. Memilah tingkah laku, mana yang baik untuk masa depan mereka sendiri, dan mana yang hanya akan mendatangkan penyesalan. Sebab hidup memang tak semudah scrolling media sosial atau jatuh cinta pada pandangan pertama.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tukang catat yang sering dilanda rindu dan ragu