Lakukan Hal-hal Ini Biar Berkembang, Bahkan Saat Sedang Diremehkan

Kemampuan yang dimiliki setiap orang itu memang berbeda. Ada yang mahir naik motor ada yang sama sekali nggak bisa naik sepeda. Ada yang jago masak, tapi ada yang kesulitan membedakan mana jahe mana lengkuas. Bisa dikatakan juga bahwa kemampuan seseorang itu menjadi ciri khas mereka.

Advertisement

Kemampuan bisa didapatkan dengan kerja keras. Karena kemampuan bukanlah sebuah bakat yang dibawa sejak lahir, melainkan bisa didapat dari berlatih. Memiliki kemampuan tapi nggak ditunjukkan bisa jadi kamu menyia-nyiakan apa yang kamu punya. Menjadi dilema saat kamu menunjukkan kemampuanmu tapi orang-orang malah meremehkan dirimu. Kamu pasti merasa down dan enggan untuk melakukannya lagi. Sebenarnya kamu nggak perlu malu saat mereka merendahkanmu. Hal-hal ini bisa kamu jadikan pilihan biar kamu bisa tetap berkembang saat diremehkan.

1. Diremehkan memang nggak enak. Tapi dari sana kamu bisa belajar bahwa hidup kadang nggak sesuai kehendak

Ya namanya juga hidup via www.pexels.com

Mereka: Cuma segitu aja nih bisanya? Kirain bisa yang lebih wow!

Kamu: *elus dada*

Namanya orang, beda kepala pasti berbeda pula pemikirannya. Hal tersebut berlaku juga saat mereka mengomentari kemampuanmu. Kadang saat kamu mencoba menunjukkan kemampuan terbaikmu, ada aja cibiran yang muncul. Membuatmu hanya bisa mengelus dada karena apa yang kamu tunjukkan nggak memenuhi ekspektasi mereka. Kamu nggak perlu down atau bahkan malu saat mereka meremehkanmu. Ambil saja pelajaran yang ada, bahwa terkadang hidup nggak sesuai dengan apa yang diinginkan.

Advertisement

Jarang ‘kan ada orang yang diremehkan tapi malah semakin kuat? Kamu bisa menjadi seperti ini kalau kamu menganggap cibiran mereka sebagai pelajaran dalam kehidupan.

2. Jika diremehkan, kamu perlu menjaga emosimu. Senyumin aja untuk membalas cibirannya

Senyumin aja :)) via www.pexels.com

Banyak cara mereka lakukan untuk meremehkanmu. Bisa dengan tindakan, bisa juga dengan omongan yang pedasnya sampai menampar. Kalau kamu udah diperlakukan seperti ini, mengembangkan senyum bisa kamu pilih untuk membalas mereka. Senyumin aja ketika mereka mulai menebarkan cibiran saat kamu menunjukkan kemampuanmu.

Advertisement

Membalas cibiran mereka dengan emosi, hanya akan membuatmu menumpuk penyakit hati. Makanya membalas dengan senyum adalah pilihannya. Dari senyum itu kamu bisa menunjukkan bahwa kamu orangnya bisa menjaga emosi.

Mereka: Dih, gini doang aku juga bisa!

Kamu: Ah masa, mbak? :))

3. Coba lihat lagi kemampuanmu berulang kali. Tonjolkan sisi lain yang memang pantas mendapatkan apresiasi

Menonjolkan sisi lain via www.paulcheney.com

Memiliki kemampuan yang dimiliki oleh sejuta umat memang hal yang biasa. Apalagi jika kemampuanmu itu sederhana, seperti memasak atau menulis cerita. Seringkali kamu diremehkan karena kemampuan yang bisa dikatakan pasaran itu. “Ah, mana laku?” sering mereka tanyakan kepadamu. Kamu pun nggak jarang merasa rendah diri saat mendengar cibiran itu.

Gimana nggak rendah diri kalau sejuta umat mencibir karena kemampuan yang sudah kamu latih?

Sebenarnya, nggak perlu merasa rendah diri atas kemampuan sederhana yang kamu miliki. Kamu cukup melihat dari berbagai sisi, kemudian melihat sisi mana yang sekiranya berbeda dan nggak banyak orang punya. Contohnya, lihat saja Bernard Batubara, yang cukup berhasil akan kemampuannya menulisnya. Hampir setiap tahun dia berhasil menerbitkan karya. Kuncinya cuma satu, konsisten dan punya ciri khas. Seperti ciri khas Bara yang konsisten dalam karya-karya yang mengandung unsur cinta remaja.

4. Kadang menganggap cibiran sepele sebagai angin lalu itu perlu. Toh, belum tentu mereka punya kemampuan sepertimu

I dont care! via www.reactiongifs.com

Mereka : Kerja kayak gitu emang bisa berkembang? Cuma nulis artikel receh, semua orang juga bisa

Kamu : Ya terserah sih. ‘Kan yang penting transferan di rekening tiap bulan lancar. Artikel receh juga bisa menghasilkan duit :))

Terkadang menganggap cibiran dan sikap meremehkan mereka sebagai angin lalu juga perlu. Nggak perlu kamu ambil pusing dengan cibiran mereka yang terkadang panas di telinga. Tetap bersikap positif aja, toh mereka juga belum tentu bisa melakukan sepertimu.

Menganggap cibiran mereka sebagai angin lalu juga melatihmu untuk belajar menyaring komentar orang. Nggak semua omongan orang perlu kamu masukkan di dalam hati. Apalagi kalau komentarnya berupa cibiran yang bikin kesel sendiri.

5. Anggap saja tanggapan yang meremehkan itu pelecut semangatmu untuk terus mengasahnya lebih baik lagi

Be better! via www.pexels.com

Kalau memikirkan cibiran dan kata-kata meremehkan orang, memang nggak ada habisnya. Ada aja celah pada diri kita yang membuat mereka melancarkan aksinya. Kalau udah seperti itu, anggap saja omongan mereka sebagai pelecut semangatmu untuk menjadi lebih baik lagi. Gampang memang kalau hanya diucapkan, tapi kadang sulit untuk dijalankan. Tapi kalau udah niat dan ingin berkembang, semuanya nggak mustahil untuk dikerjakan. Kamu bisa mengasah lagi kemampuanmu lalu kamu bisa menunjukkan pada mereka hasilnya. Memang prosesnya membutuhkan waktu, tapi nggak salah ‘kan kalau kamu memperbaiki kemampuanmu?

Melihat beragamnya kemampuan seseorang, memang bisa menjadi celah untuk tempat cibiran dan kata-kata meremehkan. Kamu nggak perlu down apalagi malu tentang hal itu. Ya, namanya kehidupan, ada aja caranya untuk membuatmu lebih meningkatkan kualitasnya. Salah satunya dengan bertahan serta berkembang di tengah banyaknya cibiran yang datang.

Diremehkan orang memang sakit, tapi dengan hal itu kamu bisa menjadi pribadi yang tangguh.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.

CLOSE