Seorang Nenek Lulus S2 di Usia 90 Tahun. Soal Belajar Memang Tak Boleh Ada Kata Terlalu Tua

Lulus S2 di Usia 90 Tahun

Banyak yang bilang belajar dan sekolah itu jatahnya usia muda. Padahal yang namanya belajar seharusnya tak mengenal usia. Seperti yang dialami oleh Lorna Prendergast, yang baru saja meraih gelar S2 di usianya yang sudah 90 tahun.

Advertisement

Tak tanggung-tanggung, Lorna lulus dari University of Melbourne lo, yang merupakan salah satu universitas terbaik di Australia. Wah, penasaran nggak sih bagaimana Lorna menjalani kuliahnya sehari-hari? Apa ada drama titip absen dan pinjam catatan teman seperti yang kita alami? Yuk simak selengkapnya di sini.

1. Sementara kebanyakan lansia seusianya tinggal menikmati hari tua, Lorna justru menjadi wisudawan tertua di University of Melbourne

Kebanyakan lansia lebih memilih menikmati hari-hari tua dengan tenang. Duduk santai di kursi goyang, dan melihat anak cucu berkembang dari kejauhan. Namun Lorna Prendergast memilih aktivitas lain, yaitu mengambil S2. Akhir bulan lalu, akhirnya Lorna berhasil menyelesaikan pendidikannya tersebut, dan menjadi wisudawan tertua dalam acara wisuda University of Melbourne. Gemuruh tepuk tangan memenuhi ruangan saat nama Lorna disebut untuk pelantikan kelulusan.

2. Uniknya, Lorna mengambil topik tesis tentang kehidupan lansia. Wah, pasti bisa masuk banget nih penelitiannya

tesisnya tentang dementia via www.abc.net.au

Untuk orang setua itu, kira-kira topik apa ya yang akan diambil Lorna untuk materi tesisnya? Cukup unik, karena yang mengambil pendidikan di bidang ilmu yang berkaitan dengan lansia. Lorna membahas mengenai pengaruh musik dalam membantu penderita dementia di usia lanjut. Karena Lorna pun mengalami hal itu di rumah perawatan. Wah, dengan usia yang tidak muda lagi, Lorna masih berpikir untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat ya!

Advertisement

3. Lorna menjalani seluruh masa perkuliahan lewat internet. Bukti bahwa usia tua tidak selalu gaptek

Lantas, gimana sih cara Lorna menjalani hari-hari belajarnya? Padahal kadang bangun pagi-pagi untuk ke kampus itu cukup menyiksa. Ternyata Lorna menjalani seluruh kelas kuliahnya secara online, guys. Alias melalui website kampus yang bisa diakses dari rumah. Dengan begitu, perkuliahan juga akan lebih efektif dan Lorna terhindar dari drama sudah-sampai-kampus-eh-dosennya-nggak-ada. Selain itu, hal ini juga membuktikan bahwa usia lanjut tidak selalu bermusuhan dengan perkembangan teknologi, bukan?

4. Berawal dari duka kehilangan suami, belajar menjadi salah satu cara Lorna untuk melanjutkan hidupnya

kesedihan ditinggal suami jadi motivasi via www.ladbible.com

Keinginan untuk melanjutkan sekolah muncul setelah kematian suaminya yang sudah dinikahinya selama 64 tahun. Di suatu hari, Lorna menonton sebuah acara di televisi yang membahas mengenai kegunaan musik untuk membantu penderita dementia. Dari sana, Lorna ingin mengetahui lebih banyak tentang hal tersebut dan melakukan sesuatu yang positif. Atas dukungan seluruh keluarga, akhirnya Lorna melanjutkan pendidikan S2 di usianya yang sudah 90 tahun.

5. Semangat dan motivasi Lorna wajib kita tiru. Pendidikan adalah hak semua kalangan, tak peduli berapa pun usianya

belajar itu tak kenal usia via insight.futurestudents.csu.edu.au

Di Indonesia, mungkin masih sering mendengar pernyataan “Ah, perempuan ngapain sekolah tinggi-tinggi? Toh nanti juga dinafkahi suami.” Sehingga banyak juga yang merasa tak pantas sekolah lagi karena usia yang sudah terlalu tua. Padahal belajar adalah kebutuhan dasar manusia, bukan semata soal mendapatkan penghasilan. Pendidikan adalah salah satu bentuk aktualisasi diri, dan menjadi ibu rumah tangga pun membutuhkan pendidikan serta ilmu yang harus dicari tahu.

Advertisement

6. Belajar adalah soal kemauan. Tak ada kata terlalu tua untuk melakukannya

belajar adalah soal kemauan via www.pexels.com

“Tidak ada seorang pun yang terlalu tua, jangan mengeluh ‘I am too old, I can’t do it’. Tidak ada kata ‘tidak bisa’ dalam kamus.” ungkap Lorna Prendergast, seperti yang dikutip dari metro.co.uk .

Apa yang dilakukan Lorna harusnya menjadi sindiran, terutama bagi kita yang masih muda tapi kalah dengan rasa malas. Mungkin kita sering membuat banyak rencana. Ingin melakukan ini dan itu, namun terpentok rasa ragu. Memangnya aku bisa? Memangnya aku nggak terlalu tua untuk itu? Belajar tidak ditentukan oleh usia. Toh, belajar juga tidak sesempit di kelas-kelas perkuliahan. Apa yang dilakukan oleh Lorna hanyalah salah satu contoh, bahwa belajar itu soal kemauan, dan selalu ada jalan ketika kita punya tekad dan usaha yang cukup besar.

Yuk, jangan mau kalah dengan Lorna Prendergast. Kita kan masih muda, pastinya kita punya tenaga yang lebih besar untuk terus belajar dan melakukan hal-hal positif lainnya. Ingat, nggak ada yang nggak mungkin di dunia ini 😉

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pecinta harapan palsu, yang berharap bisa ketemu kamu.

Editor

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi

CLOSE