Membalas Curhatmu: Momen Terberat dalam Hidup dan Perjuangan Melewatinya

Momen Terberat

Apa sih momen terberat dalam hidupmu?

Advertisement

Setiap orang pasti punya jawaban yang berbeda atas pertanyaan ini. Ada yang merasa hidupnya suram setelah putus cinta. Ada yang sulit bangkit setelah kehilangan seseorang yang disayangi. Ada juga yang down setelah berkali-kali melamar kerja dan belum berhasil juga. Setiap orang memiliki persoalan yang berbeda-beda. Kriteria masalah “sepele” atau “receh” tidak bisa dipukul rata.

Bertepatan dengan Mental Health Day tanggap 10 Oktober lalu, #miscur atau Kamis curhat Hipwee mengangkat topik “MOMEN TERBERAT DALAM HIDUP”. Beberapa orang sudah bercerita, momen apa yang membuat mereka merasa hidup terlalu suram dan sulit untuk bangkit. Namun, pada akhirnya bisa terlampaui juga. Supaya kamu terinspirasi, yuk simak curhatan mereka di bawah ini.

1. Trust issue bisa muncul karena pengkhianatan orang yang paling dipercaya. Ironisnya, biasanya orang yang bisa menusuk begitu dalam justru orang yang paling dekat dengan kita

Dikhianati oleh orang-orang terdekat memang menimbulkan trauma yang lebih dalam. Sulit untuk mempercayai orang lain lagi setelah kamu menemui fakta bahwa dia yang kamu percayai ternyata mengkhianatimu juga. Karenanya kamu terbuka untuk cerita, apalagi dengan respons mereka yang melukaimu. Hal ini sering terjadi pada orang lain lho. Ingin curhat karena masalah yang dirasa sangat berat, tapi justru dibilang lebay, alay, dan baper.

Advertisement

Untuk masalahmu, Hipwee sarankan tetap bicara pada seseorang untuk minta bantuan. Bila kamu tak punya orang dekat yang bisa dipercaya lagi, kamu bisa menemui psikolog sebagai orang yang lebih ahli. Tidak perlu merasa ragu atau takut dianggap gila. Tidak ada salahnya mencari bantuan, saat kita membutuhkannya.

2. Perempuan punya banyak potensi dan alasan untuk dicintai. Bila benar kehilangan yang dimaksud di sini adalah keperawanan, tolong jangan merasa dirimu tidak lagi berharga

Halo, siapa pun kamu, ingatlah bahwa perempuan memiliki banyak potensi. Kamu punya banyak alasan untuk dicintai oleh orang lain. Kehilangan sesuatu yang kamu sebut berharga itu, tidak lantas membuatmu tidak layak dicintai kok. Bila memang dia tidak mencintaimu karena kamu kehilangan itu, artinya memang dia tidak worth it untuk kamu perjuangkan. Sesederhana itu. Kamu tetap berharga, dan suatu saat kamu akan dicintai oleh orang yang layak juga.

3. Setiap orang memang punya cara sendiri menghadapi kesedihan. Biar pelan-pelan, tak apa, asalkan kamu bangkit perlahan

Advertisement

Kehilangan memang momen yang berat dan sulit dilalui. Karenanya, Hipwee salut ketika akhirnya kamu berhasil melalui momen itu dan perlahan menata hidup kembali. Kamu bisa kuat, dan itu hebat :’)

Untuk usaha yang sedang kamu rintis itu, kamu bisa minta bantuan dari orang lain, tidak harus temanmu. Kamu bisa mencari komunitas-komunitas yang bergerak di bidang yang sama ‘kan? Kamu bisa sharing dan minta saran kepada mereka. Kalau bantuan yang kamu maksud adalah bantuan tenaga, kamu pasti akan menemukannya pelan-pelan. Pokoknya, jalani saja. Kalau capek, istirahat dulu, dan ambil napas panjang. Setelahnya, baru melanjutkan.

4. Momen selepas wisuda memang terkadang mengejutkan. Kamu bukan satu-satunya orang yang limbung di sana

Usia 20an memang jadi momen yang penuh warna dan penuh kemungkinan. Terutama momen selepas wisuda, seringkali berbeda dengan yang kita pikirkan sebelumnya. Berharap akan segera dapat kerjaan dan punya penghasilan, nyatanya cari kerjaan tidak segampang itu. Hei, kamu nggak sendirian kok. Banyak orang lain yang mengalaminya.

Ada banyak alasan mengapa sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Bisa jadi memang belum rezekinya, namun bisa juga karena kita sendiri terlalu selektif memilih hanya yang sesuai bidangnya. Memang sih, semua orang pasti ingin bekerja sesuai bidang. Namun, untuk permulaan, nggak ada salahnya mencoba sesuatu yang baru di luar bidangmu. Hitung-hitung untuk menambah pengalaman bukan?

5. Di usia 20an ada yang namanya Quarter Life Crisis, yaitu saat kita bingung dengan hidup kita sendiri. Apa pun yang dilakukan terasa salah sekali

Pernah dengar istilah Quarter Life Crisis? Barangkali saat ini kamu sedang mengalaminya. Tuntutan yang begitu besar, membuatmu gamang di satu titik hingga tidak tahu harus diapakan hidup ini. Perkara tanggung jawab kepada adik dan orangtua, itu urusan yang berbeda. Namun, di sini kamu juga bertanggung jawab atas kebahagiaan dan ketenanganmu. Yuk, mulai tenangkan diri, supaya bisa lebih jernih berpikir. Kira-kira apa yang kamu suka? Apa yang kamu inginkan untuk hidupmu kelak? Kalau sudah ketemu, mulailah membuat rencana.

Anyway, 24 itu belum terlambat kok untuk pernikahan. Kamu masih sangat muda, dan kamu masih bisa mereguk banyak sekali pengalaman dan menggali potensi diri lebih maksimal, sehingga kamu akan lebih siap lagi untuk menjalani pernikahan nanti. Semangat ya! :”)

6. Ketika satu pintu tertutup untukmu, tinggalkan dan lepaskan. Cari pintu lain yang terbuka

Kamu sakit hati, itu wajar. Ditolak dan perasaan “nggak diinginkan” itu memang perih dan menyakitkan kok. Tapi, daripada kamu fokus pada orang yang menolakmu itu, bukankah lebih baik kamu mengingat mereka-mereka yang menerimamu dengan tangan terbuka? Mereka yang bisa menerimamu meskipun tidak terikat oleh darah jauh lebih pantas untuk kamu pikirkan. Sebagai tambahannya, balaslah penolakan itu dengan prestasi sehingga mereka yang menolakmu bisa menyesal nanti. Semangat ya!

7. “Aku belajar beberapa hal, salah satunya untuk tidak menjadi hakim atas hidup seseorang.”

Memahami keputusan seseorang memang sulit. Apalagi saat hal itu bertentangan atau tidak memiliki titik temu dengan pikiran kita sendiri. Rasanya seperti ditinggalkan, dikhianati, dan dikalahkan oleh sesuatu yang tidak masuk akal. Hal ini sangat berat untuk diterima. Namun, kamu berhasil melaluinya. Intinya adalah, kita tidak perlu menerima atau membenarkan pikiran dan keputusan seseorang. Namun, kita tidak perlu menjadi hakim atasnya.

8. Rasa tak dianggap itu memang menyakitkan. Terutama bila kita mau tak mau dipaksa untuk menelannya

Sebagai anak, kamu bisa melakukan dua hal. Pertama mencoba memahami alasan orangtuamu berpisah dan keputusan  ibu untuk menikah lagi. Atau kedua, tetap melakukan kewajibanmu sebagai anak dan berhenti mencoba memahami dan memaklumi alasan tersebut. Lalu kamu bisa lebih fokus untuk mengejar mimpimu dan menemukan hal-hal yang bisa membuatmu bahagia.

9. Ditinggalkan selamanya oleh orang yang disayangi memang berat. Seringkali hati bertanya andai waktu bisa diputar ulang kembali

Menghidupkan cita-cita dan keinginannya mungkin salah satu cara untuk menghidupkan kenangan akan dirinya dalam hidupmu. Nggak ada yang salah dengan cara mengenang itu. Namun, jangan lupa bahwa mimpi, keinginan, dan kebahagiaanmu juga patut diwujudkan. Jangan sampai di satu titik, ketika kamu melakukan refleksi atas hidupmu, kamu justru menyalahkannya karena menjadi alasan atas hal-hal yang belum tercapai dari hidupmu 🙂

10. Barangkali, pura-pura tidak ada apa-apa saat jelas ada apa-apa adalah hal tersulit di dunia

Hipwee mengerti bagaimana perasaanmu. Harus menahan diri agar tetap berada di tengah-tengah, tak menyakiti salah satu dari dua orang yang sama-sama kamu cintai. Pura-pura baik-baik saja saat tidak baik-baik saja itu sulit. Pun pura-pura tidak ada apa-apa saat jelas ada apa-apa itu juga menyiksa. Persoalan keluarga yang kamu hadapi memang sangat berat. Hipwee rasa, kamu sendiri juga butuh teman bicara supaya hatimu juga lega.

Ada masanya kita berada di momen-momen terberat. Apa yang kita lakukan terasa salah. Ingin memperbaikinya, justru membuatnya semakin salah. Di sini, kadang kita bingung harus berbuat apa dan bagaimana. Bertahanlah. Carilah bantuan bila memang butuh bantuan. Kamu kuat, dan kamu pasti bisa melaluinya.

Ingin curhatmu dibalas juga? Jangan lupa untuk ikut #MisCur setiap hari Kamis di Instagram @hipwee ya~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi

CLOSE