Ambil Cuti dan Ingat 6 Hal Ini Saat Kamu Begitu Lelah Bekerja. Jangan Dulu Menyerah ya

Solusi Lelah Bekerja

Lelah dalam bekerja itu wajar, apalagi mesti berangkat pagi dan baru sampai ke rumah menjelang malam. Rasanya badan serta pikiran tak karuan. Belum lagi kalau ada lembur, pekerjaan yang kini tengah kamu lakoni seolah tak manusiawi. Namun, seberat apa pun pekerjaanmu, selelah apa pun keadaanmu, syukuri pekerjaanmu kini.

Advertisement

Pada dasarnya, pekerjaan apapun memang melelahkan. Sebab hidup kan memang butuh perjuangan. Ketika lelahmu sudah sampai di ujung kepala, ingatlah beberapa hal ini. Tak perlu gegabah menyerah, kalau perlu, rencanakan liburan dan cuti.

1. Pekerjaanmu kini memang masih di level karyawan, namun ada banyak orang yang rela memperebutkan posisimu. Kamu jauh lebih beruntung

banyak yang menginginkan menjadi kamu

banyak yang menginginkan menjadi kamu via ceoworld.biz

Tiap memikirkan posisimu yang hanya jadi karyawan biasa, tentu akan membuatmu kian lesu. Sudah kerja lama, tapi tanda-tanda naik jabatan belum nampak juga. Padahal, rasanya kamu sudah bekerja dengan sangat giat. Lelah tenaga dan pikiran kian terasa setiap harinya. Namun kamu patut bersyukur sekalipun kamu masih sebatas karyawan biasa. Karena hingga saat ini, banyak orang yang ingin menggantikan poisismu yang kamu anggap pekerjaan biasa-biasa.

Mereka mau bekerja lebih keras daripada kamu asal bisa punya pekerjaan. Itulah mengapa kamu patut bersyukur walau pekerjaanmu tak terlalu membanggakan. Apa salahnya dengan menjadi karyawan biasa, bila menjadi karyawan kamu bisa menghidupi diri sendiri? Asal kamu mau berusaha lebih lagi, pasti ada pintu untuk membuat roda kehidupanmu berada di atas.

Advertisement

2. Mengingat gaji yang pas-pasan memang miris. Tapi berapa pun gajimu, jauh lebih berarti ketimbang masih menggantungkan hidup pada orang tua

syukuri berapapun pendapatanmu

syukuri berapapun pendapatanmu via revofarms.com

Yang membuat orang semangat kerja itu ya gaji. Karena dengan gaji, lelah dan penat selalu berhasil terusir dan pergi. Sayangnya, kini gaji tak lagi bisa menyemangati kamu seperti awal kamu mulai bekerja. Kebutuhan pokok semakin mahal. Jangankan untuk menabung, untuk makan satu bulan saja kamu masih berpikir keras untuk itu. Tapi bukankah itu lebih membanggakan dibandingkan kamu yang sudah dewasa ini tapi masih meminta uang bulanan dari orangtua?

Berapapun yang kamu dapatkan tiap bulanannya, itu patutnya selalu kamu syukuri. Kamu memang sudah bekerja keras dan mungkin berhak atas sesuatu yang lebih, tapi Tuhan masih belum mengizinkanmu untuk itu. Yuk, lebih mensyukuri apa yang kini kamu dapatkan. Walaupun tidak banyak, setidaknya kamu sudah mandiri.

3. Kerja apa pun tetap melelahkan. Sekalipun kamu resign, kamu belum tentu akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dari pekerjaanmu saat ini

Advertisement
namanya juga kerja ya capek

namanya juga kerja ya capek via techmagazine-821469-yahoopartner.tumblr.com

Lelah sehabis bekerja itu sudah biasa. Namun, ketika kamu sudah berpikiran untuk ingin menyerah dan resign saja, coba pikirkan itu kembali. Apa alasan terkuatmu ingin menyerah? Karena lelah atau karena hal yang tak bisa kamu tahan? Kamu adalah orang yang kuat karena sudah berhasil sejauh ini. Keluar dari pekerjaanmu hanya akan melepaskan rasa lelah dalam otak dan badan saja, itu pun sementara.

Apalagi kalau kamu berpikir dengan mudahnya resign lalu kemudian setelah puas berleha-leha kamu bisa mencari kerja lagi, itu salah. Dijaman serba sulit ini, mendapatkan pekerjaan juga makin sulit, dan bila kamu mendapatkannya, belum tentu kamu bisa beradaptasi dengan mudah sebagaimana di tempat kerjamu saat ini.

4. Tidur dan bermalas-malasan di rumah terdengar asyik dilakoni setiap hari. Namun tenaga dan pikiranmu terlalu sayang untuk digunakan sekadar bersantai

kamu masih muda

kamu masih muda via stemxx.tumblr.com

Tidur-tiduran di kasur dari pagi sampai pagi lagi, ditemani TV, handphone, dan hanya beranjak dari kasur untuk makan dan ke kamar mandi memang luar biasa jadi godaan. Apalagi untuk para pekerja seperti kamu yang harus berangkat pagi atau bahkan subuh untuk menghindari macet kemudian terpaksa pulang hingga larut malam.

Namun, di umurmu yang masih sangat produktif ini tentu sangat sayang bila digunakan hanya untuk malas-malasan di tempat tidur tanpa melakukan apapun yang berarti setiap harinya. Dengan bekerja, setidaknya kamu punya penghasilan yang bisa kamu banggakan, sementara jadi pengangguran yang kerjanya hanya santai, tidak lebih dari orang yang bisanya merepotkan orang lain.

5. Kamu ingin memiliki hari tua yang menyenangkan, bukan? Kehilangan masa muda tentu lebih baik daripada hidup susah di masa senja

jangan sampai kehilangan masa tua

jangan sampai kehilangan masa tua via www.askmen.com

Kehidupan yang baik, tentu bukan hanya kehidupan yang mapan di hari muda saja. Tapi juga memiliki kehidupan masa tua yang aman. Tinggal bersama pasangan, bisa menyelesaikan pendidikan anak-anakmu nanti, masih bisa traveling dan yang pasti punya cadangan finansial untuk keperluan yang datangnya kerap tak terduga. Itulah mengapa kamu tidak boleh merasa lelah bekerja. Kerja kerasmu akan terbayarkan ketika kamu sudah tua nanti. Pundi-pundi rupiah yang kamu kumpulkan sedikit demi sedikit nanti, itulah yang akan menyelamatkan masa depanmu nanti.

Mungkin terdengar tidak adil, kamu tidak bisa menikmati masa mudamu dengan maksimal. Disaat teman-temanmu nongkrong di mal, kamu malah berkutat dengan banyaknya lembar kertas pekerjaan. Menyebalkan rasanya saat teman-teman bisa mengunjungi banyak tempat menarik sementara kamu hanya bisa ke kantor. Tak mengapa, kehilangan masa muda demi tetap hidup baik sampai hari tua mendatang.

6. Ingatlah, ada kebahagiaan banyak orang yang mestinya kamu perjuangkan

ingatlah mereka yang mendukungmu

ingatlah mereka yang mendukungmu via www.forbes.com

Bekerja dari pagi hingga petang semata-mata bukan hanya untuk menghidupi diri sendiri. Namun. kamu juga dititipi kebahagiaan orang-orang yang kamu sayangi. Orangtua, saudara, atau mungkin pasanganmu. Bila kamu sendiri merasa lelah dengan pekerjaan, lalu bagaimana dengan mereka yang berharap banyak padamu? Ingatlah bahwa doa serta dukungan mereka berhak dibayar lunas dengan bisa melihat kamu sukses dan mampu berdiri dengan kedua kakimu sendiri.

Coba ingat-ingat lagi, berapa banyak biaya yang dikeluarkan Ayah dan Ibumu hingga detik ini, ingat kembali berapa kali namamu disebut oleh saudara serta pasanganmu untuk bisa melihatmu hidup lebih baik. Tentu rasanya sangat sia-sia bila kamu kemudian menyerah, padahal banyak orang yang berjuang bersamamu…

Boleh merasa lelah, tapi jangan sampai berpikiran untuk menyerah. Kamu belum tentu bisa mendapatkan sesuatu yang lebih daripada apa yang sekarang kamu dapat. Bila merasa lelah, istirahatlah. Bila berpikir untuk menyerah, ingat kembali wajah orang-orang yang kamu sayangi, beserta segala perjuanganmu untuk bisa sampai di titik ini.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Girl-just-wanna-have-fun

Editor

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi

CLOSE