Pengantar Sederhana Tentang Mengaktifkan Tombol ‘Rela’, Saat Orang Terkasih Meninggalkan Dunia

Kadang kita terlalu sibuk meratapi rasa sakit karena hubungan cinta yang gagal. Padahal, itu tak ada apa-apanya dengan rasa kehilangan yang datang saat orang terkasih kita dipanggil kembali ke pelukan-Nya.

Advertisement

Kata ‘sedih’ tak cukup menggambarkannya. Ada juga penyesalan dan puluhan pertanyaan yang menghantui di kepala. Untuk sejenak, kita bukan orang yang biasa kita kenal. Doa yang kita panjatkan mengalir lebih kencang. Menangis tiba-tiba jadi hal yang akrab dilakukan.

Satu-satunya yang kita ketahui adalah orang yang kita cintai tak akan kembali. Cepat atau lambat, kita harus memaksa diri untuk mengakrabi kenyataan ini. Memang tidak mudah untuk melakukannya. Namun ingatlah: mereka yang meninggalkan kita pun akan bahagia jika kita tak jatuh selamanya.

Biarkan perasaan kaget, marah, sedih dan sesalmu menyatu. Tumpahkan emosi sebelum perlahan kendalikan dirimu.

Jangan terlalu larut dalam kesedihan

Jangan terlalu larut dalam kesedihan via imgkid.com

Menangis dan bersedih memang hal alami yang akan terjadi begitu orang yang kita sayangi pergi meninggalkan kita selamanya. Secara ilmiah, menangis bisa membantu untuk memproduksi hormon endorfin yang membuat kamu merasa lega. Karena itu, ketika ada dorongan dalam hatimu untuk menitikkan air mata, janganlah berusaha menahannya.

Advertisement

Namun ingatlah: selain dianugerahi emosi, kita juga dibekali Tuhan kemampuan mengontrol diri.

Salah satu hal yang harus dilakukan oleh kamu yang ditinggal orang terkasih adalah segera mengontrol diri. Ketika ditinggal oleh ayahmu sementara kamu pun juga sudah menjadi ayah, misalnya, kamu harus sadar bahwa nasib cucu-cucu ayahmu sangat bergantung pada ketegaranmu. Jangan biarkan cucu-cucu beliau merasa kehilangan kakek sekaligus orangtua mereka.

Relakan yang meninggalkan kita tenang di sana. Kita hanya harus menyambung hidup, sebelum waktu istirahat kita tiba pula.

Advertisement

Belajarlah: belajarlah untuk ikhlas karena almarhum sudah lepas dari beban, dan kini diselimuti ketenangan.

Ikhlaskanlah kepergiannya

Ikhlaskanlah kepergiannya via riyadhulquran.com

Berduka menjadi fase yang muncul setelah ditinggal oleh orang terkasih. Namun, untuk segera melewati episode ini, kamu harus bisa belajar ikhlas dan tanamkanlah bahwa ini adalah yang terbaik untuk almarhum. Bukankah segala hal yang ada di dunia ini adalah hal semu yang suatu saat akan kita tinggalkan?

Berpikirlah bahwa almarhum telah bahagia di alam sana, karena telah terbebas dari carut marut dunia yang penuh dengan fitnah, rebutan harta dan jabatan, serta kesulitan untuk mencari uang hanya untuk makan.

Salah satu cara ikhlas adalah jangan pernah memendam perasaan. Akui secara verbal bahwa kejadian ini memang menjadi hal yang berat dan mungkin tidak gampang dilewati. Karena itu kamu harus kuat!

Jangan biarkan hatimu kosong bagai rumah hantu. Nyalakanlah lampu, dan undang orang-orang terkasih untuk mengunjungimu.

Jangan tutup dirimu

Jangan tutup dirimu via tuningpp.com

Menutup diri dengan berdiam di kamar sendirian selama beberapa hari tidak akan mengembalikan nyawa orang yang telah meninggal. Hindari menutup diri secara emosional karena kamu memiliki hak untuk melanjutkan hidup, menahan segala perasaan karena tidak ingin diangap lemah atau berusaha untuk terlihat baik-baik saja justru akan membuat kamu semakin stress dan tertekan.

Jika kehilangan orang yang kamu sayangi, jangan langsung mengubur semua kenangan tentang almarhum, kamu harus memahami bahwa kehadirannya merupakan bagian dari hidupmu, kehilangan akan semakin terasa jika kamu mengubur dalam-dalam memori tentangnya. Tidak ada salahnya bercerita tentang hubungan kamu bersama orang yang tercinta kepada teman dekat atau keluarga. Katakan pada mereka karena itu akan membantumu melewati fase ini.

Kamu punya hati yang diam-diam sekuat baja. Tempa bajamu itu dengan berziarah rutin ke makamnya.

Berziarahlah agar kamu semakin ikhlas

Berziarahlah agar kamu semakin ikhlas via vidinur.wordpress.com

Berziarah secara rutin ke makam orang terkasih yang telah meninggal memang menjadi hal yang berat, karena hal tersebut akan membangkitkan kesedihan dan kenangan yang kamu habiskan bersama almarhum ketika hidup. Namun menurut psikolog Tika Wibisono, berziarah justru akan sangat membantu kamu untuk mengikhlaskan kepergiannya dengan menyadari bahwa orang yang kamu cintai telah benar-benar tiada. Jika masih terasa sedih, kamu bisa berkomunikasi dengannya seolah-olah almarhum bisa mendengarkan curahan hati kita. Perlahan tapi pasti, seiring berjalannya waktu, kegiatan berziarah itu akan berkurang, mulai dari setiap hari sekali, satu minggu sekali, sebulan sekali, lama-kelamaan akan menjadi beberapa bulan sekali. Dan itulah tanda kamu benar-benar ikhlas merelakan kepergiannya.

Dengan anggota keluargamu yang lainnya, kamu masih bisa berbagi cinta. Kamu dan mereka pun sedang berjuang merelakan bersama-sama.

Di sekitarmu, masih banyak orang yang menyayangimu

Di sekitarmu, masih banyak orang yang menyayangimu via www.goredforwomen.org

Ketika orang yang kamu sayangi meninggal dunia, terkadang pikiran kamu hanya terfokus kepada almarhum yang arwahnya telah berpindah alam dan tidak menyadari bahwa disekitar kamu masih banyak orang-orang yang menyayangi dan peduli dengan kehidupanmu selanjutnya. Jangan terlalu larut terjebak kesedihan hingga secara tidak sadar kamu mulai meninggalkan orang-orang sekitar yang masih hidup dan menyayangimu.

Untuk mengenang mereka yang meninggalkan, kamu justru harus bangkit dan berjuang. Ini saatnya kamu lanjutkan renjana dan mimpi mereka.

Lanjutkan karya-karya mereka, siapa tahu bisa menjadi amal jariyah

Lanjutkan karya-karya mereka, siapa tahu bisa menjadi amal jariyah

Jika ditinggal oleh orang yang kamu sayangi, jangan menganggap bahwa kamu telah kehilangan segala-galanya. Kamu bisa mencoba untuk “menghidupkan” kembali orang-orang yang telah hilang tersebut. Maksudnya di sini adalah, dengan tetap melanjutkan karya-karya mereka, jangan sampai karya-karya mereka terkubur bersama jasad mereka di pembaringan abadi. Kewajiban bagi orang yang ditinggalkan adalah tetap melanjutkan karya-karya mereka, dengan begitu kamu akan selalu merasa dekat dengan mereka. Bahkan, jika karya mereka bermanfaat bagi orang banyak, peninggalan mereka di dunia ini akan menjadi amal jariyah yang akan menyelamatkan mereka dari panasnya api neraka.

Meninggalkanmu bukan berarti almarhum berhenti menyayangi dan memperhatikanmu. Terus bersedih hanya akan membuatnya merasakan yang sama dari atas sana. Bukankah kamu ingin dia tenang dan bahagia?

Pada akhirnya hidup harus tetap berlanjut

Pada akhirnya hidup harus tetap berlanjut via m.flikie.com

Bergegaslah untuk melanjutkan hidupmu dan keluarga. kamu harus cepat sadar bahwa hidupmu dan keluargamu lebih penting dari pada terus menerus larut dalam kesedihan. Meratapi kesedihan tidak akan merubah apapun, karena semua yang pulang tidak akan kembali dan semua yang hidup akan berpulang kepadaNya, tinggal waktunya saja yang berbeda.

Rasa cinta kepada seseorang memang sangat memengaruhi kehidupan, tapi jangan sampai cinta kepada manusia mengalahkan cinta kita kepada Sang Pencipta. Berdoalah agar kelak dapat dipertemukan lagi di surga yang indah nan kekal.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Verba Volant, Scripta Manent

CLOSE