Hal-hal yang Dirasakan Ketika Kamu Belum Juga Dapat Kerja Padahal Udah Lulus Lama

Salah satu impianmu para fresh graduate selepas lulus kuliah adalah segera mendapatkan pekerjaan yang diidamkan. Begitu pula denganmu dulu saat baru saja lulus dari bangku kuliah. Bayanganmu dulu pasti akan lebih seru kehidupan kerja dibanding menjalani kuliah yang rutinitasnya hanya itu-itu saja. Namun, ternyata mencari pekerjaan tak semudah membalikkan telapak tangan. Berbekal selembar ijazah saja ternyata tak cukup untuk bisa diterima di salah satu perusahaan yang sudah lama kamu idam-idamkan.

Advertisement

Bulan demi bulan berlalu, hingga kini sudah masuk hitungan tahun kamu berjuang mencari kerja. Buatmu yang udah lulus lama namun belum juga mendapat pekerjaan, hal-hal ini pasti sudah pernah kamu rasakan.

1. Lolos tahap pertama tapi selalu gagal tahap selanjutnya, semangatmu jadi sering berantakan

Gagal dan gagal lagi 🙁 via www.unsplash.com

Ketika lulus dulu, kamu berlomba-lomba untuk mendapatkan pekerjaan yang kamu impikan. Saat itu kamu cukup percaya diri akan diterima. Namun, pada tahap selanjutnya, ternyata kamu gagal mendapatkan pekerjaan itu. Hal itu membuat semangatmu untuk mencari kerja jadi berantakan. Hingga kini, kamu pun seakan takut untuk gagal yang kesekian kali.

2. Ketika tak kunjung mendapat kerja, ada kalanya kamu berpikiran ada yang salah darimu

Ada yang salah sama diri ini via www.thedailytouch.com

Udah lulus lama namun belum juga mendapatkan kerja, kamu pun berpikiran ada sesuatu yang salah dari dirimu. Kamu pun sering flashback tentang apa yang telah kamu lakukan semasa kuliah dulu. Ada kalanya juga kamu berpikiran telah salah mengambil jurusan saat kuliah.

Advertisement

Organisasi iya, prestasi akademik lumayan. IPK tiga koma, tapi kok aku masih nganggur juga ya?

3. Selalu bingung saat ditanya orang kerja di mana, mau bilang masih nganggur tapi gengsi sebagai sarjana

Sebagai sarjana dari lulusan universitas kamu pun kadang dilanda gengsi saat ditanya orang kerja di mana. Seringnya kamu tak menjawab pertanyaan itu dan hanya melemparkan senyum kepada mereka yang bertanya.

Dia: kerja di mana nih, sekarang?

Kamu: hehehehe….

Advertisement

4. Awalnya senang saat dibantu teman atau saudara untuk melamar kerja, tapi kok lama-lama sungkan juga

Sungkan minta bantuan via www.BrianKraft.com

Dulu kamu sempat dibantu beberapa teman dan saudara untuk melamar pekerjaan dari mereka. Harapanmu pasti bisa lolos karena ada sedikit “koneksi” dari mereka. Namun ternyata, sedikit koneksi tersebut tak berarti apa-apa. Kamu belum juga mendapatkan panggilan kerja dari mereka. Saat ingin minta tolong pada mereka lagi, kamu jadi sungkan dibuatnya.

Masa dari dulu minta tolong mereka terus? Dikiranya nanti nggak benar-benar usaha.

5. Iri dengan teman yang sudah kerja lumayan mapan, nggak usah ditanya lagi

jealousy~ via www.accph.org.uk

Saat melihat teman-teman yang sudah mendapatkan pekerjaan yang lumayan mapan, kadang iri hati pun kamu rasakan. Kamu pun kadang berpikir kok bisa ya mereka dapat pekerjaan dengan mudah dan penghasilan yang lumayan. Sementara kamu masih berkutat dengan lamaran pekerjaan.

6. Ketika diajak kumpul sama teman, seringnya nggak datang karena malu belum dapat kerja sendiri

Kayaknya nggak bisa ikutan deh 🙁 via www.wow247.co.uk

Kumpul bersama teman seangkatan pun menjadi momok yang selalu berusaha kamu hindari. Kamu merasa sadar diri bahwa nanti kamu hanya akan malu di hadapan mereka. Mereka yang udah pada kerja pasti penampilannya berubah, sementara kamu yang masih berusaha pasti akan terlihat biasa-biasa aja. Padahal kamu nggak perlu lho pakai acara malu segala. Siapa tahu temanmu bisa memberimu peluang untuk bekerja di bidang mereka.

7. Karena nganggur berarti minim penghasilan, duh mau sampai kapan minta terus sama orangtua

Masa mau minta orangtua lagi? via www.thesuccessfulparent.com

Perkara penghasilan menjadi masalah yang menambah beban pikiranmu ketika belum juga dapat kerja. Kamu yang belum juga berpenghasilan terpaksa harus menerima sokongan dana dari kedua orangtuamu dulu untuk membiayai ini-itu. Ada kalanya kamu merasa malu sendiri, kok udah lulus masih minta terus ke mereka.

8. Kamu jadi teringat janji kepada kedua orangtuamu ingin jadi mandiri ketika lulus kuliah dulu

Ingat janji sama orangtua dulu via www.linkedin.com

Ketika belum mendapatkan pekerjaan, kamu pun jadi terngiang-ngiang janjimu kepada orangtuamu dulu. Kamu berjanji akan membahagiakan mereka dan ingin hidup mandiri setelahnya. Namun, janji tersebut seakan berat untuk direalisasikan, mengingat kamu bahkan belum memiliki pekerjaan yang mapan sekarang.

Uang saku aja masih diberi, gimana mau jadi mandiri?

9. Ditambah lagi ketika kumpul keluarga nanti, pertanyaan “udah kerja?” yang membuatmu terbebani

kumpul keluarga jadi hal yang paling kamu anti via da-photo.co.uk

Tak hanya sungkan dengan orangtua, kamu pun akan merasa terbebani jika berada di acara keluarga. Pertanyaan-pertanyaan yang mereka tanyakan padamu seakan membuatmu terpojok. Sehingga membuatmu bingung harus menjawab apa, jika memang kenyataannya kamu belum juga mendapat pekerjaan.

Udah kerja?

Lulusnya udah lama kok belum kerja?

Jangan pilih-pilih kerjaan ya?

10. Akhirnya demi mendapat tambahan uang saku, kamu jadi putar otak agar tak minta ke orangtua melulu

Jadi guru les dadakan via www.theirishtimes.com

Sembari menunggu panggilan kerja, kamu pun jadi putar otak mencari peluang di sekitarmu. Membuka usaha dengan kemampuanmu yang lain pun mau tak mau harus kamu lakukan. Jualan kue, jadi reseller sampai ngajar anak-anak tetanggamu, menjadi pekerjaan sementara yang bisa kamu lakukan. Demi bisa mendapat tambahan uang saku. Rasanya sungkan juga terus-terusan minta uang sama orangtua sampai nanti dapat kerja.

Jodoh, maut, dan rezeki sudah diatur oleh Yang Di Atas. Termasuk soal pekerjaan yang belum dapat kamu genggam saat ini. Rasanya, tak perlu kamu malu apalagi minder apabila belum mendapatkan hal itu. Klise memang, namun percaya aja bahwa semua akan datang pada waktunya. Kamu hanya perlu tetap berusaha dan berdoa aja.

Buatmu yang merasakan hal-hal di atas, tetap semangat ya! 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.

CLOSE