Renungan untuk Perempuan di Luar Sana, Tentang Usia 20-an dan Berproses Menjadi Dewasa

perempuan dewasa

Sebagai perempuan dewasa, sudah sepatutnya kita meminimalisir ‘ketergantungan’ diri terhadap sosok orang tua. Meski ayah dan ibu adalah figur yang selalu bisa diandalkan, bukan berarti kita menjadi manja dan berpangku tangan.

Tentu kita ingin memiliki kehidupan yang maksimal, bukan? Berusaha jadi pribadi yang mandiri, punya banyak pencapaian dan prestasi, serta menjadi dewasa dan “matang” baik secara fisik maupun emosi.

Yang pasti, menjadi perempuan dewasa dan matang di usia 20-an memang nggak mudah. Namun, bukan berarti kita boleh menyerah begitu saja. Mari memperbaiki diri mulai dari merenungi hal-hal sederhana berikut ini.

Perkara masa depan adalah teka-teki yang pasti membuatmu penasaran. Tapi jangan hanya diam dan menunggu kesempatan datang. Tentukan masa depan seperti apa yang kamu inginkan, lalu segera wujudkan!

Siapa yang akan tahu 5 tahun lagi?

Siapa yang akan tahu 5 tahun lagi? via www.huffingtonpost.com

Ketika kamu mulai belajar untuk mengenal siapa dirimu sebenarnya dan bagaimana kamu ingin mengekspresikan dirimu di mata dunia, cobalah dengan berbagi pemikiran dan perasaan dengan orang-orang terdekat. Beruntunglah kamu jika dikelilingi orang-orang yang mendukungmu sepenuhnya.

Mungkin pada awalnya mereka akan merasa aneh dengan perubahanmu dalam mengekspresikan diri, namun di akhir hari kamu akan lebih merasa bersyukur atas siapa dirimu sebenarnya. Yang pasti jujur jauh lebih baik daripada harus kemana-mana dengan sebuah topeng di wajahmu yang sebenarnya memesona.

Jangan ragu mengutarakan apa yang jadi keinginan maupun cita-citamu nanti. Jangan pernah merasa minder menjadi seorang perempuan, karena berbagai kesempatan baik sudah menantimu. Jangan diam dan menunggu, tapi raih apa yang jadi keinginanmu.

Kamu berhak tinggal di antara orang-orang yang percaya dan mendukungmu. Jauhi mereka yang meremehkan dan membuatmu takut melangkah maju

Kamu boleh memilih: tinggal atau pergi/Photo by Aline Viana Prado via www.pexels.com

Dikelilingi orang-orang yang tak pernah berpura-pura di hadapanmu dan selalu mau mengingatkan kesalahan bahkan memberi apresiasi prestasimu tentu jadi kebahagiaan tersendiri. Entah itu keluarga, teman, maupun pasangan misalnya. Mereka yang memberi pengaruh positif dalam hidupmu memang layak dijaga.

Selain itu, pastikan bahwa orang-orang yang ada di sekitarmu mau mendukungmu sepenuhnya. Mereka yang peduli pada pendidikan, pekerjaan, maupun prestasi yang kamu raih dalam hidup. Jangan biarkan dirimu menjadi lemah karena berada di antara orang-orang yang menentang dan meremehkanmu. Yakinlah bahwa selain dirimu sendiri, ada orang-orang yang kamu sayangi yang akan menuntunmu jadi manusia yang jauh lebih baik lagi.

Datangnya cinta memang tak bisa diprediksi. Alih-alih mencari siapa yang paling tepat jadi tambatan hati, fokuslah untuk terlebih dahulu memantaskan diri

Cinta tak bisa diprediksi/Photo by MNN Quang via www.pexels.com

Meski ada beberapa perempuan yang memilih untuk sendiri dan tidak akan memiliki komitmen sebelum mapan, namun tetap saja ada banyak perempuan di luar sana yang sendiri dan tak tahu harus berbuat apa agar belahan hati menghampiri.

“Tenang aja, jodoh pasti datang sendiri, kok.”

“Nanti juga ketemu pas kamu nggak mikirin.”

Mungkin kamu sudah sering mendengarnya. Namun bagaimana jika kamu telah merasa siap dan ia yang kamu tunggu tak kunjung datang? Rasanya deretan kalimat penenang seperti itu tak begitu berpengaruh bagimu – malah terasa lebih menyakitkan dan tak jarang kamu merasa bahwa dunia begitu tak adil.

Maka ingatlah satu hal ini. Yakinlah bahwa setiap orang mampu menemukan belahan hatinya. Dan setiap orang pantas untuk mencintai dan dicintai. Memang kesendirian adalah hal yang menyebalkan – dan tak memiliki seseorang untuk selalu diandalkan. Namun, jangan pernah menyalahkan diri sendiri.

Kamu mungkin sekarang sedang tak bersama siapapun, tapi bukan berarti kamu harus merutuki sepi. Tak perlulah kamu terlalu percaya dan mendengarkan apa yang orang bilang. Karena kamu akan menemui jalan hidupmu sendiri di akhir hari.

Laki-laki dan perempuan itu berbeda, tapi tak sepatutnya jika salah satu menindas selainnya. Sadari bahwa dirimu layak diperlakukan sama–adil sesuai porsinya

Photo by Daisy and Erson via www.pexels.com

Laki-laki atau perempuan, manusia tetaplah manusia. Lihatlah manusia dengan sebenar-benar fitrahnya dan jangan pernah membedakan perlakuan hanya karena ia laki-laki atau perempuan, karena pada dasarnya mereka hanyalah manusia, sama seperti kita.

Terlepas dari kesalahan dan kehidupan mereka yang mungkin berbeda darimu, buatlah dirimu mampu untuk berbaur dengan mereka. Jangan pernah membuat matamu tertutup hanya karena mereka pernah melakukan kesalahan terhadapmu. Tak ada gunanya terus menyimpan energi negatif dalam diri, karena memaafkan selalu menjadi jalan terbaik.

Kamu selalu punya kesempatan berbenah diri. Di awal hari, fokuskan pikiran dan niatkan hati demi berusaha jadi pribadi yang lebih baik lagi

Photo by Katie E via www.pexels.com

Pernah nggak kamu berpikir untuk melakukan perubahan besar dalam dirimu? Merenungi segala kekurangan dan kelebihan yang kamu miliki? Mengasah kelebihan yang kamu punya, lalu memperbaiki kekurangan yang ada dalam diri? Bagaimana menjadi perempuan dengan kedewasaan dan karakter diri yang matang?

Mulai dari sekarang, lakukan setiap perubahan secara bertahap. Nggak perlulah kamu terlalu memaksakan diri untuk menjadi sosok yang terbaik, karena perubahan-perubahan kecil itu semakin lama akan semakin berarti jika dilakukan dengan sepenuh hati. Manfaatkan setiap kesempatan yang datang dan teruslah bertransformasi. Jangan mudah lelah karena banyak kebaikan yang akan menunggumu di akhir hari.

Selamat menikmati perubahan dalam hidupmu. Selamat berproses jadi pribadi yang baru 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Ailurophilia.

Editor

Not that millennial in digital era.