Saat Tak Kunjung Dihargai dan Muncul Lelah Hati, Mungkin Kamu Memang Harus Berhenti

Rasa lelah memang menyiksa, secara fisik maupun hati.

Advertisement

Dan dunia ini kadang menjadi tempat yang melelahkan. Saat kita terlalu mencintai, memperhatikan, memberi banyak hal kepada orang-orang yang belum tentu membalas apa yang kita lakukan. Namun itu tak membuat kita berhenti memberi. Kita justru berusaha lebih, dengan harapan ada yang akan menghargai.

Padahal mungkin, kita hanya harus tahu kapan sebaiknya berhenti.

Kita terus mencari dan berusaha memberi, mungkin karena takut pada rasa sepi

ssss

Kita hanyalah manusia biasa via www.pinterest.com

Mengapa kita terus memberikan perhatian, tenaga, dan waktu kepada orang yang sudah jelas-jelas tak pernah menghargainya?

Advertisement

Mengapa kita terus berbaik hati pada orang yang sudah melukai perasaan kita?

Mengapa kita tak percaya bahwa diri lebih baik menjauhi mereka, bahwa hidup tanpa mereka akan tetap baik-baik saja?

Advertisement

Mungkin kita terlalu takut untuk sendiri. Tak sanggup membayangkan rasanya kesepian, walau pasangan atau teman-teman yang ada di sekitar pun tak pernah memberikan pendampingan yang ideal.

Kita berusaha begitu keras untuk mencari hati mereka, menciptakan hubungan sebaik-baiknya, tanpa sadar bahwa tubuh dan hati ini sudah tak sanggup lagi berusaha.

Akan ada saat di mana usahamu akan diganjar dengan manis. Namun, bukan sekarang, saat hati sudah terlanjur teriris

jjj

Semua akan terasa lebih mudah via www.pinterest.com

Mungkin selama ini kita telah mencoba untuk menjadi sosok yang selalu ada di depan. Prestasi di sekolah cemerlang, karier di kantor gemilang, pikiran pun dewasa. Namun tetap saja ada bagian dari diri kita yang merasa bahwa segala yang kita capai ini belum apa-apa. Kita menutup mata pada prestasi yang kita punya, karena beberapa hal belum mampu kita dapatkan.

Belum menemukan pasangan yang bisa menggenapkan, belum cukup mapan untuk melangkah ke pelaminan. Karena menganggap ini sebagai kekurangan, kita pun mati-matian berusaha untuk segera mendapatkan “pangeran”.

Padahal cinta tak pernah datang terpaksa. Sayang tak dilahirkan dari rasa kasihan dan putus asa.

Cinta akan tiba ketika kita tulus dalam memberi. Berhenti memperjuangkan yang tak layak dijalani, bersyukur pada apa yang sudah dimiliki

bjksdfhljkae rni

Kebahagiaan sederhana via www.pinterest.com

Tak ada yang lebih membahagiakan dari menikmati apa yang memang kita sukai. Kesederhanaan yang selama ini mungkin tak kita sadari sepertinya mampu memberi perubahan yang begitu besar pada hidup kita. Membaca buku, berjalan-jalan di pantai, atau sekadar melihat langit malam. Tanpa berjuang hingga ngos-ngosan, sebenarnya hidup kita sudah sempurna.

Rasa lelah ini ada karena permainan yang kita ciptakan sendiri. Hidup kita sudah baik-baik saja, tanpa harus ada mereka yang memang sejak awal sudah tak mau menghargai kita.

Ketika dunia tak memberi perhatian terhadap apa yang kamu lakukan, istirahatlah. Waktunya belajar merasa nyaman pada kesendirian

aaa

Istirahatlah via www.pinterest.com

Sekarang waktunya untuk berhenti mengharapkan yang memang sudah tak mungkin lagi. Hatimu sudah luka-luka, dan kini saatnya untuk menyembuhkannya.

Belajarlah untuk nyaman dengan diri sendiri.

Belajarlah untuk tak lagi mengharapkan mereka yang memang enggan membersamai.

Dan kau tak akan merasa lelah lagi.

Raih kembali kekuatan yang selama ini hilang. Sudah waktunya bagi dirimu untuk menggali kembali jati diri. Bukankah dia sudah lama ditarik ke belakang karena kamu sibuk mencari perhatian mereka yang sejak awal sampai sekarang tak pernah memerhatikan? 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Ailurophilia.

CLOSE